Kupi Beungoh

Hilirisasi Aceh: Dari Pemasok Mentah Menuju Daerah Bernilai Tambah

Di sinilah pentingnya memahami dan menggerakkan hilirisasi secara serius. Hilirisasi adalah proses mengolah bahan

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
Mahfudz Y Loethan, Wakil Komite Tetap Bidang Perencanaan Pembangunan Wilayah  Kadin Indonesia  

Bank Aceh Syariah juga harus mengambil peran lebih besar. Sebagai bank milik rakyat Aceh, lembaga ini harus menjadi tulang punggung pembiayaan UMKM sektor hilirisasi. Kredit usaha pengolahan hasil laut, kebun, pertanian, maupun rempah harus dibuat lebih mudah dan terjangkau. Bukan hanya pembiayaan, tapi juga pendampingan bisnis yang berkelanjutan.

Dan tak kalah penting: masyarakat Aceh sendiri harus membangun local pride—kebanggaan terhadap produk sendiri. Kita tak bisa terus membiarkan rak-rak minimarket kita dipenuhi produk luar, sementara produk lokal hanya numpang lewat di bazar musiman. Saat kita membeli dan memakai produk lokal, sesungguhnya kita sedang membangun ekonomi kampung sendiri.

Semangat hilirisasi ini juga menjadi fondasi utama visi ekonomi Presiden terpilih, Prabowo Subianto, yang menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 7 persen ke atas dalam lima tahun ke depan. Salah satu strategi kuncinya adalah mengakhiri ketergantungan pada ekspor bahan mentah dan membangun industri pengolahan di dalam negeri. Apa yang ingin diwujudkan secara nasional ini sepenuhnya sejalan dengan tantangan dan peluang yang kita hadapi di Aceh.

Dengan potensi laut, kebun, tambang, dan rempah yang luar biasa, Aceh seharusnya menjadi salah satu lokomotif hilirisasi di barat Indonesia. Bukan sekadar penerima arahan pusat, tapi pelaksana aktif dari agenda besar bangsa ini.

Kita punya laut yang kaya, kebun yang luas, pegunungan yang menyimpan rempah terbaik, dan kopi yang harum sampai ke mancanegara. Tapi semua itu tidak akan berarti bila hanya berhenti sebagai bahan mentah. Kita harus naik kelas. Bukan hanya nelayan, tapi juga pemilik pabrik. Bukan hanya petani, tapi juga pemegang merek. Inilah makna hilirisasi yang sesungguhnya—menjadikan Aceh bukan sekadar sumber, tapi juga pusat kekuatan produksi dan inovasi.

Kini saatnya kita menyalakan api semangat bersama. Pemerintah, dunia usaha, lembaga keuangan, akademisi, dan masyarakat harus duduk bersama membangun jalan hilirisasi Aceh. Kita tidak bisa menunggu lebih lama. Setiap tahun yang terlewat tanpa membangun industri pengolahan adalah peluang yang hilang, tenaga kerja yang menganggur, dan kekayaan daerah yang menguap ke luar.

Dengan keberanian, kolaborasi, dan visi yang tegak, Aceh bisa dan harus jadi bagian dari loncatan besar ekonomi Indonesia. Dari tanah sendiri, untuk masa depan sendiri.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved