Konflik Thailand vs Kamboja

Konflik Thailand vs Kamboja: Sengketa Perbatasan Picu Perang, Tewaskan Belasan Warga Sipil

Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, mengklaim Thailand telah menargetkan posisi militer Kamboja di banyak tempat.

Editor: Faisal Zamzami
Tangkap layar YouTube The Guardian
KAMBOJA SERANG THAILAND - Tangkapan layar yang diambil pada Kamis (24/7/2025) menunjukkan sebuah supermarket di sebuah pom bensin di Ban Phue, distrik Kanthararak, Provinsi Udon Thani, Thailand terkena roket BM-21 milik Kamboja. Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meledak menjadi pertempuran mematikan di perbatasan, berikut ini kronologi lengkapnya. 

SERAMBINEWS.COM - Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meledak menjadi pertempuran mematikan di perbatasan, Kamis (24/7/2025).

Sebanyak 12 warga negara Thailand, yang sebagian besar adalah warga sipil, tewas, kata pihak berwenang Thailand.

Bentrokan dimulai pada Kamis pagi di dekat kuil kuno Prasat Ta Moan Thom, yang terletak di perbatasan antara Provinsi Surin di Thailand dan Provinsi Oddar Meanchey di Kamboja.

Kedua belah pihak saling menuduh sebagai dalang penyerangan tersebut.

Bentrokan lanjutan dilaporkan terjadi di dekat lokasi Prasat Ta Krabey dan di sepanjang perbatasan yang memisahkan Provinsi Preah Vihear di Kamboja dan Provinsi Ubon Ratchathani di Thailand.

Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, mengklaim Thailand telah menargetkan posisi militer Kamboja di banyak tempat.

“Kamboja selalu mempertahankan posisi penyelesaian masalah secara damai, tetapi dalam kasus ini, kami tidak punya pilihan selain menanggapi dengan kekuatan bersenjata terhadap agresi bersenjata,” kata Hun, Kamis, dilansir The Independent.

Baca juga: Thailand-Kamboja Memanas, KBRI Minta WNI Hindari Wilayah Perbatasan Konflik

Lantas, bagaimana kronologinya?

Sengketa perbatasan telah lama memicu ketegangan berkala antara Thailand dan Kamboja.

Thailand dan Kamboja berbagi perbatasan darat sepanjang lebih dari 800 km.

Klaim yang disengketakan sebagian besar berasal dari peta tahun 1907 yang dibuat oleh penguasa kolonial Prancis yang digunakan untuk memisahkan Kamboja dari Thailand.

Kamboja telah menggunakan peta tersebut sebagai referensi untuk mengklaim wilayah, sementara Thailand berpendapat peta tersebut tidak akurat.

Pada Februari 2025, pasukan Kamboja dan anggota keluarga mereka memasuki kuil kuno Preah Vihear di salah satu wilayah yang disengketakan dan menyanyikan lagu kebangsaan Kamboja, yang menyebabkan pertengkaran singkat dengan pasukan Thailand.

Pada tahun 1962, Mahkamah Internasional telah memberikan kedaulatan atas wilayah tersebut kepada Kamboja, yang menjadikannya pengganggu utama dalam hubungan bilateral.

 
Kamboja kembali ke pengadilan pada tahun 2011, menyusul beberapa bentrokan antara tentaranya dan pasukan Thailand yang menewaskan sekitar 20 orang dan membuat ribuan orang mengungsi.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved