Bantuan Sosial

Tak Cukup Biaya Berobat di Malaysia, RSUZA Fasilitasi Pasien Asal Bireuen Perawatan Coiling Otak

Dimana ia pernah merasakan sakit di bagian kepala saat sedang bekerja.

Penulis: Indra Wijaya | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
Dokter Spesialis Saraf, RSUZA, Dr dr Nasrul Musadir 

“Kalau besar, makin banyak juga wayer yang digunakan dan biaya juga makin tinggi. Tindakan seperti itu kalau saya tidak salah BPJS hanya bisa mengklaim tidak sampai Rp 20 juta,” sebutnya.


Jika ditotalkan, total biaya perawatan Junaidi mencapai Rp 30 juta.

Nantinya sisa biaya perawatan Junaidi yang tidak tercover oleh BPJS akan dibayar oleh pihak rumah sakit.

Hal itu dilakukan untuk membantu Junaidi agar bisa mendapat perawatan.

Penyakit Junaidi ini ketahuan karena dia sering sakit kepala dan sempat pecah pembuluh darah di otak.

Pihaknya juga mendatangkan tenaga ahli dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, Dr Bambang untuk membantu menangani pasien. 

“Hal itu dilakukan karena tidak ada pilihan. Terlebih Junaidi adalah warga Aceh yang sedang bekerja di Malaysia. Kalau kita tolak disini, mau lari kemana dia. Ini memang tugas kita,” pungkasnya.

Sementara itu, Yusadi (37) abang kandung korban, mengatakan, bahwa saudaranya mulai merasakan sakit di Malaysia itu pada 14 Juli 2025.

Junaidi sendiri kata dia, bekerja di salah satu pabrik tepung di Malaysia sudah selama dua tahun lebih.

“Dia memang ada asuransi. Yang ditanggung perusahaan hanya sekitar 20 ribu ringgit. Sementara biaya berobat itu 45 ribu ringgit,” tutupnya.(*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved