Liputan Eksklusif Aceh
Waspada Campak di Aceh Jaya: 45 Kasus Suspek, Imunisasi Jadi Kunci Pencegahan
Dinas Kesehatan Aceh Jaya mencatat 45 kasus suspek campak hingga Juli 2025, dengan 11 di antaranya telah terkonfirmasi positif.
Penulis: Riski Bintang | Editor: Zaenal
Laporan Riski Bintang | Aceh Jaya
SERAMBINEWS.COM, CALANG – Di balik lanskap tenang Kabupaten Aceh Jaya, ancaman penyakit menular kembali mengintai.
Dinas Kesehatan setempat mencatat 45 kasus suspek campak hingga Juli 2025, dengan 11 di antaranya telah terkonfirmasi positif.
Lonjakan ini memicu kekhawatiran akan lemahnya cakupan imunisasi dan deteksi dini di wilayah tersebut.
“Sampai Juli sudah ada 45 kasus suspek campak, 11 di antaranya positif,” ungkap dr. Zulkarnaini, Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes Aceh Jaya, saat ditemui Serambinews.com, di Calang, Aceh Jaya, Kamis (24/7/2025).
Menurutnya, Februari dan Maret menjadi bulan paling rawan, dengan jumlah kasus yang melonjak tajam.
Sementara itu, empat kasus baru di bulan Juli masih menunggu hasil laboratorium, menandakan potensi penyebaran yang belum sepenuhnya terdeteksi.
Namun di balik angka-angka itu, tersimpan pertanyaan besar: mengapa cakupan imunisasi campak di Aceh Jaya masih rendah?
Data internal Dinkes menunjukkan bahwa pada semester pertama tahun 2025, cakupan imunisasi MR hanya mencapai 19 persen dari target, jauh di bawah ambang batas aman herd immunity.
Dinkes mengklaim telah melakukan pelacakan erat dan penyuluhan masyarakat.
Namun di lapangan, sejumlah bidan desa mengaku masih menghadapi tantangan: minimnya stok vaksin, penolakan dari sebagian orang tua, dan memberikan edukasi tentang bahaya campak.
“Campaknya bukan sekedar ruam dan demam. Komplikasinya bisa berakibat fatal, terutama bagi anak-anak yang belum divaksin,” tegas Salbiah, Kepala Dinkes Aceh Jaya, seperti dilansir Antara Rabu, (25/6/2025) lalu.
Ia mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan ke fasilitas kesehatan jika menemukan gejala mencurigakan seperti demam tinggi, batuk, mata merah, dan ruam kulit.
“Imunisasi adalah benteng utama. Jangan tunggu sampai terlambat,” ujarnya.
Liputan ini akan terus memantau perkembangan kasus dan respons pemerintah daerah.
AWPF Dukung Penyegelan Hotel, Minta Pemko Banda Aceh Perkuat Edukasi dan Pemberdayaan Perempuan |
![]() |
---|
GM Kyriad Hotel Dukung Langkah Pemko Tegakkan Syariat di Banda Aceh |
![]() |
---|
MPU Sarankan Kabupaten/Kota Lain Tiru Banda Aceh Segel Hotel Langgar Syariat |
![]() |
---|
Dayah Babussalam dan Sekolah-sekolah yang Didirikan Tu Sop Terus Berkembang |
![]() |
---|
Almarhum Tu Sop Teladan Bagi Santri, Pesannya Antara Lain Jangan Putus Asa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.