Sosok
Kisah Muhamad Fajar, Pemanjat Kelapa Asal Aceh Besar Lulus Prajurit TNI AD
Sejak saat itu, ibunya, Yusnita, berjuang seorang diri menjadi tulang punggung
Penulis: Rianza Alfandi | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Rianza Alfandi l Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Kisah inspiratif datang dari Aceh Besar. Seorang pemuda bernama Muhammad Fajar berhasil mewujudkan cita-citanya menjadi prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD).
Fajar bukan berasal dari keluarga yang berada. Ia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dan satu-satunya anak laki-laki dalam keluarganya. Dia sudah kehilangan sosok ayah sejak usia delapan tahun.
Sejak saat itu, ibunya, Yusnita, berjuang seorang diri menjadi tulang punggung keluarga dengan berjualan sayur keliling dari kampung ke kampung.
Hidup dalam kesederhanaan tak membuat Fajar patah semangat.
Baca juga: Dicky Saputra, Sosok Inspiratif Bagi Anak dan Generasi Milenial
Justru keterbatasan itulah yang memupuk tekad dan semangat juangnya untuk meraih impian menjadi abdi negara.
“Ayah meninggal saat saya masih kecil, sejak itu ibu yang menjadi segalanya buat kami. Saya tidak ingin jadi beban. Saya ingin membanggakan ibu,” ujar Fajar.
Tak hanya membantu ibunya berjualan, Fajar juga bekerja sebagai tukang panjat kelapa.
Setiap hari, ia memanjat puluhan pohon kelapa untuk mengambil buahnya dan dijual ke pasar demi mengumpulkan uang.
Semua hasil kerja kerasnya ditabung untuk membiayai proses seleksi masuk TNI AD, mulai dari kebutuhan administrasi, transportasi, hingga makan dan minum selama mengikuti tahapan seleksi.
"Cita-cita saya memang ingin menjadi tentara sejak kecil. Walaupun hidup kami susah, saya tidak pernah menyerah. Saya kerja apa saja yang penting halal, demi bisa ikut tes," tambahnya.
Perjuangan Fajar akhirnya membuahkan hasil.
Ia dinyatakan lulus murni dalam seleksi penerimaan calon prajurit TNI AD tahun ini.
Kabar kelulusan itu menjadi momen penuh haru bagi ibunya, yang selama ini tak pernah lelah menyemangati dan mendoakan anaknya.
“Alhamdulillah, akhirnya cita-cita anak saya tercapai juga. Saya bangga karena dari kecil dia sudah menunjukkan semangat, nggak pernah ngeluh walau hidup kami susah,” ungkap Yusnita.
“Saya cuma bisa mendoakan semoga dia jadi tentara yang kuat, jujur, dan selalu ingat sama Allah serta tetap jadi kebanggaan keluarga,” ujarnya.
Menanggapi kisah inspiratif ini, Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal, memberikan apresiasi dan penghargaan tinggi atas semangat juang Fajar.
“Saya sangat terharu sekaligus bangga mendengar kisah Fajar. Ini adalah contoh nyata bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk meraih cita-cita. Justru, dalam keterbatasan itu tumbuh semangat juang dan ketangguhan mental yang luar biasa,” ujar Niko, Senin (28/7/2025).
Niko menegaskan, bahwa TNI AD selalu membuka kesempatan bagi seluruh anak bangsa yang memiliki tekad kuat, integritas, dan semangat pengabdian yang tinggi.
“Kami tidak menilai dari status ekonomi. Siapa pun yang memenuhi syarat dan memiliki kemampuan, semangat, serta disiplin tinggi, memiliki peluang yang sama untuk menjadi prajurit TNI AD,” ucap Niko.
Ia juga menekankan bahwa kisah seperti Fajar harus menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya di seluruh penjuru Tanah Air.
“Jangan pernah menyerah. Selama masih ada niat baik, kerja keras, dan doa orang tua, insya Allah jalan akan terbuka. Jadilah pemuda yang pantang menyerah, seperti Fajar,” tegasnya.
Ia juga berharap agar Fajar dapat terus menjaga semangat dan integritas selama menjalani pendidikan militer hingga menjadi prajurit TNI AD yang profesional, tangguh, dan berjiwa patriot.
“Kami akan mendidik Fajar menjadi prajurit yang hebat, disiplin, dan cinta tanah air. Semoga kelak ia menjadi inspirasi bagi banyak orang dan menjadi kebanggaan bagi keluarganya, masyarakat Aceh, serta bangsa dan negara,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 1.630 peserta dinyatakan lulus dalam seleksi Tamtama Prajurit Karier (PK) Gelombang II TNI Angkatan Darat Tahun Anggaran 2025 di Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Kodam IM). 955 di antaranya merupakan putra asli Aceh.
Dari 1.630 peserta itu, sebanyak 1.180 calon prajurit akan menempuh pendidikan pertama di Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) Iskandar Muda dengan kecabangan Infanteri.
Sementara 450 calon prajurit lainnya akan melanjutkan pendidikan kecabangan lain di berbagai lembaga pendidikan militer TNI AD di luar wilayah Kodam IM.
Pembacaan hasil Sidang Pantukhir tersebut digelar di Resimen Induk Kodam Iskandar Muda (Rindam IM), Kamis lalu (17/7/2025), dan menjadi tahap akhir dari serangkaian seleksi panjang untuk menjaring generasi muda terbaik bangsa yang siap mengabdi sebagai prajurit TNI AD.(*)
Ditangisi Murid Usai Dicopot Mendadak, Sosok Roni Ardiansyah, Guru Favorit Murid Kini Jadi Sorotan |
![]() |
---|
Letda Feri Irawan, Mengabdi Lewat Khitan Gratis untuk Anak Kurang Mampu di Abdya |
![]() |
---|
Paras Cantik, Otak Cemerlang, Ini Sosok Anak Sri Mulyani yang Punya Keahlian Langka |
![]() |
---|
Putra Ulee Gle Jadi Kasat Lantas Polres Pidie, Ini Jejak Karier di Kepolisian |
![]() |
---|
Juliana Agani, Guru MTs Darul Ulum Raih Gelar Doktor di UIN Ar-Raniry |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.