Berita Aceh Singkil

Nestapa Nelayan Tradisional Aceh Singkil, Nekat Semalaman Melaut Sendirian Walau Hasil tak Seberapa

Semalaman di laut, penghasilan nelayan tradisional ternyata hanya cukup untuk menutupi kebutuhan sehari-hari. Terkadang malah tidak dapat.

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ DEDE ROSADI
NELAYAN TRADISIONAL: Nelayan tradisional berhenti di tangkahan untuk menjual hasil tangkapan kepada pengepul di pinggir sungai Desa Ketang Indah, Kecamatan Singkil Utara, Kabupaten Aceh Singkil, Rabu (30/7/2025). 

Sebab bukan hanya cuaca yang jadi tantangan, tapi perubahan musim dari gelap bulan ke terang bulan tak bisa dilawan. 

Ketika musim terang bulan, nelayan tidak bisa menangkap ikan dengan cara dijaring.

Lantaran tidak akan berhasil mendapatkan ikan. 

Sehingga dalam sebulan, nelayan hanya punya waktu efektif melaut sekitar dua pekan.

Terkait kondisi itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Singkil, didorong untuk melahirkan peluang usaha alternatif bagi nelayan. 

Agar ketika tidak bisa melaut, dapur nelayan sebagai pejuang dalam menghasilkan ikan untuk kebutuhan protein tetapi bisa ngebul.(*)

Baca juga: Thailand-Kamboja Perang, 18 Nelayan Aceh Timur Terimbas, Masih tanpa Kabar 

 

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved