Berita Banda Aceh

Tingkatkan Kualitas Kokurikuler, Komunitas Guru SMAN 1 Matangkuli Gelar In House Training 

Kegiatan belajar pascapulang sekolah itu, terutama di awal semester, ditujukan untuk peningkatan kualitas guru dalam pelayanan terhadap siswa.

Editor: Faisal Zamzami
Istimewa
Kepala SMAN 1 Matangkuli, Aceh Utara, Khairuddin MPd saat menjadi narasumber pada In House Training yang dilaksanakan Komunitas Belajar Guree Matangkuli Belajar (Gemar) di sekolah tersebut pada Selasa (29/7/2025). 

Laporan Yarmen Dinamika | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH  - Komunitas Belajar Guree Matangkuli Belajar (Gemar) milik SMA Negeri 1 Matangkuli, Aceh Utara, kembali menggelar In House Training (IHT) di sekolah pada Selasa (29/7/2025).

Kegiatan belajar pascapulang sekolah itu, terutama di awal semester, ditujukan untuk peningkatan kualitas guru dalam pelayanan terhadap siswa.

Kokurikuler merupakan bagian dari kurikulum selain intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Kokurikuler menguatkan intrakurikuler, terpisah dari intrakurikuler dalam pelaksanaannya dengan tujuan meningkatkan pendidikan karakter di satuan pendidikan.

“Terjadi optimalisasi peran kokurikuler jika mengacu pada perubahan peraturan kurikulum, yaitu Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025. Dulunya kokurikuler dilaksanakan secara kolaboratif oleh guru lintas mata pelajaran yang disebut dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)," kata Kepala SMAN 1 Matangkuli,  Khairuddin MPd kepada Serambinews.com, Rabu (30/7/2025).

Akan tetapi  sekarang, lanjut Khairuddin, selain dengan pola lama melalui penguatan Dimensi Profil Lulusan, juga dapat dilakukan untuk menguatkan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (KAIH), serta kegiatan lain yang menguatkan karakter siswa.

Baca juga: Persiapan Sekolah Rakyat Bireuen Hampir Rampung, 75 Siswa Siap Belajar

Khairuddin menambahkan, meski sudah dilakukan dalam pola P5 selama tiga tahun, tetapi perubahan membutuhkan penyesuaian agar dapat dilaksanakan secara optimal.

"Selain juga memupuk perspektif yang sama untuk menerapkan kokurikuler dalam pembelajaran di sekolah," kata Khairuddin yang juga narasumber pada kegiatan tersebut.

“Kegiatan ini meningkatkan wawasan kami tentang peran kokurikuler yang sangat bermakna dalam meningkatkan karakter siswa, melihat sisi pembelajaran berbasis proses bukan sekaadar produk. Juga yang paling penting adalah menghindarkan bias pelaksanaan kokurikuler seperti P5 lalu, yang relatif menghasilkan prakarya, bukan pengembangan karakter,” jelas Roslaini, Ketua Komunitas Belajar Gemar SMA Negeri 1 Matangkuli.

“Melalui kegiatan ini pula kita bisa merumuskan bersama jenis kokurikuler yang akan kita laksanakan tahun ini di SMA Negeri 1 Matangkuli, yaitu Kelas X melalui Gerakan 7 KAIH, kelas XI melalui guru kolaboratif, serta kelas XII melalui pembimbingan karya ilmiah siswa,” demikian Roslaini. (*)

Baca juga: Supratiyo Tewas Bersimbah Darah Ditusuk di Karaoke Raffi Semarang, Dua Pelaku Ditangkap

Baca juga: Angkutan Umum hingga Warung Kopi yang Putar Musik Wajib Bayar Royalti

Baca juga: Cuaca di Laut Aceh Singkil tak Menentu, Harga Ikan Mahal 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved