Konflik Israel vs Iran

Kekeringan Ekstrem Landa Iran, 10 Juta Warga Teheran Terancam Krisis Air

Hal ini mengancam kehidupan 10 juta jiwa warga Teheran yang sebagian besar mengandalkan pasokan air bendungan buntut kekurangan air yang parah,

Editor: Nurul Hayati
Tangkapan layar X/@daryadar_iran
HAMPIR KERING- Bendungan Karaj hampir kering, di bawah 6–7%, titik terendah dalam 63 tahun terakhir untuk sumber air vital Teheran ini. 

Hal ini mengancam kehidupan 10 juta jiwa warga Teheran yang sebagian besar mengandalkan pasokan air bendungan buntut kekurangan air yang parah, dengan perkiraan puncaknya pada bulan September atau Oktober 2025

SERAMBINEWS.COM -  Mengutip CNN International, krisis air mulai dialami Teheran akibat kombinasi kekeringan ekstrem.

Suhu di beberapa wilayah bulan ini melonjak di atas 50°C.

Kondisi tersebut diperparah dengan adanya penurunan curah hujan lebih dari 40 persen dibanding rata-rata jangka panjang.

Imbas serangkaian masalah ini hampir semua provinsi di Iran, kapasitas bendungan yang memasok ibu kota hanya tersisa 21 persen.

Hal ini mengancam kehidupan 10 juta jiwa warga Teheran yang sebagian besar mengandalkan pasokan air bendungan buntut kekurangan air yang parah, dengan perkiraan puncaknya pada bulan September atau Oktober 2025

Para ahli memperingatkan bahwa Ibu Kota Iran, Teheran, menghadapi ancaman “hari nol” dalam beberapa minggu ke depan, momen ketika keran-keran di sebagian besar kota benar-benar mengering.

Hari Nol adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan hari di mana pasokan air bersih sebuah kota atau wilayah turun ke tingkat kritis hingga sistem distribusi tidak lagi mampu mengalirkan air melalui keran ke rumah-rumah dan fasilitas umum.

Pada titik ini, akses air biasanya hanya tersedia melalui pos distribusi darurat dengan jumlah terbatas per orang.

Baca juga: VIDEO - Iran Sindir Israel sebagai Anak Papa seusai 12 Hari Minta Bantuan AS saat Konflik

Menteri Energi Iran, Abbas Aliabadi, bahkan mengakui bahwa jika musim hujan tidak datang lebih cepat, negara bisa menghadapi salah satu krisis air terburuk dalam sejarah modernnya.

 Sementara Kaveh Madani, Direktur Institut Air PBB, menyebut situasi ini sebagai “peringatan paling serius” bagi Iran.

“Jika bendungan terus menyusut seperti ini tanpa ada pengurangan konsumsi, Teheran bisa kehabisan air sepenuhnya dalam beberapa minggu,” kata Kaveh.

Kebutuhan Air Dipangkas

Teheran terancama alami “hari nol” dalam beberapa minggu kedepan,
Teheran terancama alami “hari nol” dalam beberapa minggu kedepan, (khaberni/tangkap layar)

Merespon ancaman tersebut, Pemerintah Iran kini menahan laju konsumsi, dengan cara memangkas tekanan air hingga untuk 80 persen rumah tangga di wilayah Teheran

Selain itu pemerintah turut mengalirkan air tambahan melalui truk tangki dengan tujuan untuk menjaga kebutuhan dasar warga tetap terpenuhi.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved