KMP BRR Docking Tahunan
Naik Dock Tahunan di Nias, KMP BRR Fokus Ganti As Propeller Bagian Kiri
Salah satu fokus utama dari perawatan tahunan ini adalah penggantian as propeller bagian kiri kapal.
Penulis: Aulia Prasetya | Editor: Saifullah
Laporan Aulia Prasetya | Sabang
SERAMBINEWS.COM, SABANG – Dalam upaya menjaga kelayakan armada laut dan keselamatan pelayaran, KMP BRR milik PT ASDP Indonesia Ferry menjalani docking tahunan di PT Cahaya Baru Shipyard (CBS) di Nias, Sumatera Utara (Sumut).
Salah satu fokus utama dari perawatan tahunan ini adalah penggantian as propeller bagian kiri kapal.
General Manager (GM)) PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Banda Aceh, Reno Yulianto menjelaskan, bahwa penggantian as propeller ini bersifat wajib demi menunjang performa mesin dan stabilitas kapal saat berlayar di lintas Sabang–Banda Aceh.
“Penggantian propeller ini krusial. Kami ingin pastikan kapal tetap dalam kondisi prima untuk mengangkut masyarakat,” kata Reno, Sabtu (2/8/2025).
Selain penggantian propeller, perawatan lainnya termasuk pengecatan bodi kapal dan perbaikan mesin.
Pekerjaan ini ditargetkan selesai dalam 15 hari pekerjaan, sehingga KMP BRR dapat kembali beroperasi pada 20 Agustus 2025 mendatang.
Baca juga: KMP Aceh Hebat 2 Siap Ambil Alih Layanan Sabang-Banda Aceh Selama KMP BRR Docking
KMP BRR merupakan salah satu kapal penghubung utama antara Pulau Weh dan daratan Aceh.
Dengan kapasitas 252 penumpang, kapal ini selama bertahun-tahun menjadi andalan masyarakat Sabang dan wisatawan.
Namun dengan usia kapal yang semakin matang, perawatan rutin menjadi tidak bisa ditunda.
Selama proses docking, operasional pelayaran akan digantikan oleh KMP Aceh Hebat 2 yang memiliki kapasitas lebih besar, yakni 340 penumpang.
Reno mengatakan skema pelayaran telah disusun, yakni lima trip per hari dengan rotasi dari Banda Aceh dan Sabang.
ASDP juga menyampaikan imbauan agar masyarakat tetap bersabar dan memahami proses perawatan ini demi keamanan bersama.
Baca juga: BREAKING NEWS - KMP BRR Berlayar dari Banda Aceh ke Nias Docking Tahunan
“Keselamatan pelayaran adalah prioritas. Tanpa docking, kami mempertaruhkan banyak hal,” kata Reno.
Diharapkan setelah perawatan selesai, KMP BRR dapat kembali melayani rute Banda Aceh–Sabang dengan performa yang lebih baik, demi mendukung mobilitas warga dan sektor pariwisata Sabang.
Docking Tahunan
Pada Sabtu (2/8/2025) pukul 18.00 WIB, Kapal Motor Penumpang (KMP) BRR resmi diberangkatkan dari Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh menuju Nias, Sumatera Utara (Sumut), untuk menjalani docking tahunan.
Selama masa perawatan, pelayaran lintas Sabang-Banda Aceh akan diambil alih oleh KMP Aceh Hebat 2, kapal berkapasitas lebih besar yang siap melayani penyeberangan penumpang antarpulau.
Kabar ini dibenarkan oleh General Manager (GM) PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Banda Aceh, Reno Yulianto saat dikonfirmasi Serambinews.com.
"Benar, hari ini pukul 18.00 WIB, diberangkatkan dari Ulee Lheue ke Nias," ujarnya.
Reno menjelaskan, docking merupakan agenda tahunan yang wajib dilaksanakan untuk memastikan kelayakan dan keselamatan kapal yang setiap harinya melayani mobilitas masyarakat kepulauan.
“Proses docking KMP BRR akan dilakukan di PT Cahaya Baru Shipyard (CBS), Nias,” beber dia.
“Target kami selesai dalam 19 hari ke depan,” sebut Reno Yulianto.
“Setelah itu, kapal akan kembali melayani lintasan Sabang-Banda Aceh seperti biasa,” jelasnya.
Sebagai pengganti sementara, KMP Aceh Hebat 2 akan beroperasi penuh menggantikan KMP BRR.
Dengan kapasitas mencapai 340 penumpang, lebih besar dari KMP BRR yang hanya mampu menampung 252 penumpang, KMP Aceh Hebat 2 diharapkan dapat menjawab kebutuhan transportasi masyarakat selama masa perawatan.
Reno juga mengimbau masyarakat untuk menyesuaikan rencana perjalanan dengan jadwal yang berlaku selama masa docking, serta terus memantau informasi resmi dari ASDP.
"Semua informasi jadwal dan layanan dapat diakses melalui loket pelabuhan dan kanal resmi ASDP. Kami berterima kasih atas pengertian masyarakat selama proses perawatan kapal berlangsung,” pungkasnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.