Berita Banda Aceh
Aceh Ekspor Batubara ke India, Dapat Rp 516 Miliar per Bulan, Dari Tambang Aceh Barat dan Nagan
“Ekspor asal Provinsi Aceh selama bulan Juni 2025 paling besar ditujukan ke negara India yaitu senilai 38,61 juta USD
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Nur Nihayati
“Ekspor asal Provinsi Aceh selama bulan Juni 2025 paling besar ditujukan ke negara India yaitu senilai 38,61 juta USD
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Komoditas batubara terus menguatkan posisinya sebagai primadona ekspor Aceh. Tujuan utamanya yaitu ke India, negara di asia selatan.
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh, pada Juni 2025 saja, ekspor batubara Aceh ke India nilainya mencapai USD 31,77 juta atau Rp 516 miliar.
“Ekspor asal Provinsi Aceh selama bulan Juni 2025 paling besar ditujukan ke negara India yaitu senilai 38,61 juta USD dengan komoditas utama batu bara,” ujar Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh, Tasdik Ilhamuddin, dalam konferensi pers, Jumat (1/8/2025).
Dari 38,6 juta nilai ekspor ke India, 31,7 juta diantaranya adalah produk batu bara.
Sebenarnya, secara keseluruhan, nilai ekspor produk asal Provinsi Aceh pada periode Juni 2025 mencapai 48,7 USD atau sekitar Rp 793 miliar.
Tapi sayang, masih ada komoditi yang diekspor melalui pelabuhan luar Aceh, yang nilainya mencapai Rp 171 miliar atau 22 persen dari total ekspor.
Hampir semuanya itu dibawa keluar negeri lewat Pelabuhan Belawan di Sumatera Utara.
Sisanya 38,16 USD atau Rp 622 miliar diekspor melalui berbagai pelabuhan yang ada di Aceh.
Selain batubara, Aceh juga mengekspor kopi, rempah-rempah, produk kimia, daging dan ikan.
Tambang di Aceh Barat dan Nagan
Untuk produk batubara yang diekspor merupakan hasil pertambangan di Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, yang dikelola oleh PT Mifa Bersaudara dan tambang di Nagan Raya, yang dikelola oleh PT Bara Energi Lestari (BEL).
Kedua perusahaan ini sama-sama milik PT Media Djaya Bersama (MDB Group), yang wilayah operasinya berdampingan, meskipun secara administrasi masuk ke kabupaten yang berbeda.
Secara produksi, Mifa Bersaudara di Aceh Barat mendominasi secara jumlah maupun luas konsensi.
Berdasarkan penelusuran Serambi, pada tahun 2023, MIFA berhasil memproduksi sekitar 7,1 juta ton batu bara dan menjual sebanyak 6,8 juta ton, terdiri dari 5,67 juta ton ekspor dan 1,13 juta ton domestik
Nilai ekspor MIFA tercatat sebesar USD 280,82 juta atau Rp 4,4 triliun, menjadikannya kontributor utama terhadap ekspor batu bara Aceh, yang totalnya mencapai USD 338,58 juta atau Rp 5,3 triliun pada 2023.
Sementara BEL juga menjadi perusahaan yang melakukan operasi produksi dan ekspor di Aceh. Nilai ekspor BEL pada tahun 2023 tercatat sebesar USD 82,40 juta atau Rp 82 triliun.
Aceh diperkirakan memiliki cadangan batubara potensial sekitar 1,5 miliar metrik ton, dengan sekitar 500 juta ton sudah terukur secara geologi.(*)
Baca juga: DPRK Rekom Segel Tambang Batubara PT AJB dan PT Mifa yang Caplok Wilayah tanpa Izin di Nagan
Polda Aceh Ungkap Peredaran 1,3 Ton Ganja, 80,5 Kg Sabu dan 1 Kg Kokain |
![]() |
---|
Komisi IX DPR RI Tinjau RSUDZA, Soroti Akses Kesehatan Daerah Terpencil |
![]() |
---|
MIRIS, Puluhan Tiang Rambu Hilang Dicuri Di Lintas Krueng Raya - Laweung |
![]() |
---|
Soal Mutasi ke Pelat BL, Pemko Banda Aceh Ikut Arahan Gubernur |
![]() |
---|
Illiza Lantik 17 Pejabat, OPD Diminta Ciptakan Inovasi Nyata |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.