Sosok Marsma TNI Fajar Adrianto, Meninggal Kecelakaan Pesawat di Bogor, Mantan Pilot F-16
Bagi awak media, sosok Marsma Fajar tidak asing karena pernah dipercaya menjadi Kepala Dinas Penerangan TNI (AU) atau Kadispenau.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Marsekal Pertama (Marsma) TNI Fajar Adrianto meninggal dunia dalam insiden jatuhnya pesawat latih milik TNI AU di wilayah Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, pada Minggu (3/8) sekitar pukul 10.00 WIB.
Ciampea adalah sebuah kecamatan yang terletak di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Bagi awak media, sosok Marsma Fajar tidak asing karena pernah dipercaya menjadi Kepala Dinas Penerangan TNI (AU) atau Kadispenau.
Marsma TNI Fajar yang menerbangkan pesawat Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 dengan registrasi PK-S126 milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja pukul 09.08 WIB dalam misi latihan profisiensi.
Namun, sekitar pukul 09.19 WIB, pesawat hilang kontak dan ditemukan jatuh di ladang dekat TPU Astana, Desa Benteng, Ciampea.
Marsma Fajar bertindak sebagai pilot, didampingi Roni sebagai co-pilot.
Keduanya langsung dievakuasi ke RSAU dr. M. Hassan Toto, di area Lanud ATS. Fajar dinyatakan meninggal dunia setibanya di rumah sakit, sementara Roni mengalami luka berat dan masih dirawat intensif.
Marsma Fajar adalah perwira tinggi TNI AU kelahiran Bandung Jawa Barat pada 20 Juni 1970.
Ia adalah salah seorang pejabat TNI Angkatan Udara yang kini tercatat mengemban amanah sebagai Kapoksahli Kodiklatau.
Sebelumnya, sejumlah jabatan strategis pernah diduduki oleh Fajar di antaranya Kepala Pusat Potensi Dirgantara TNI AU, Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau), dan Komandan Lanud Manuhua, Biak Papua.
Semasa menjabat sebagai Kadispenau, Fajar bukanlah orang asing bagi kalangan wartawan.
Selain itu, alumni Akademi Angkatan Udara (AAU) 1992 dari Korps Penerbang itu juga tercatat merupakan pernah menjadi penerbang pesawat tempur F-16 Fighting Falcon yang memiliki call-sign 'Red Wolf'.
Fajar juga tercatat pernah mengemban jabatan sebagai komandan Skadron 3 Lanud Iswahyudi dari tahun 2007 sampai 2010.
Dia juga tercatat meraih sejumlah bintang dan tanda jasa kehormatan di antaranya Bintang Dharma Yudha Nararya dan Bintang Swa Bhuwana Paksa Nararya.
Kadispenau saat ini, Marsma I Nyoman Suadnyana mengatakan, Fajar merupakan penerbang jet tempur F-16, salah satu jet tempur produksi Amerika Serikat (AS).
“(Marsma Fajar) penerbang tempur F-16 dengan call sign ‘Red Wolf’,” ujar Suadnyana, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (3/8/2025).
Karier Militer Marsma Fajar di TNI AU:
-Penerbang tempur F-16 Fighting Falcon
-Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) (2019–2020)
-Kapuspotdirga dan Aspotdirga Kaskoopsudnas
-Kapoksahli Kodiklatau sejak Desember 2024
Baca juga: Marsma TNI Fajar Adriyanto, Penerbang Tempur F-16 Gugur dalam Kecelakaan Pesawat di Bogor
5 Fakta Pesawat Jatuh di Bogor
Pesawat latih milik Federasi Aerosport Seluruh Indonesia (FASI) jatuh di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (3/8/2025) pagi.
Lokasi jatuhnya pesawat persisnya berada di kawasan tempat pemakaman umum (TPU) Benteng, Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Bogor.
Akibat kejadian ini, satu orang dilaporkan tewas atas nama Marsma TNI Fajar Adriyanto, mantan Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispen AU).
Sementara korban satu lagi dalam kondisi luka berat dan sudah mendapatkan perawatan medis.
Berikut fakta-fakta pesawat jatuh di Bogor, dirangkum Tribunnews.com, Minggu (3/8/2025):
1. Detik-detik kejadian
Detik-detik pesawat FASI jatuh di Bogor sempat terekam kamera warga.
Dalam video nampak, pesawat Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 dengan register PK-S126 awalnya terbang dengan normal.
Sesampainya di kawasan Kecamatan Ciampea tiba-tiba pesawat bermanuver lalu menukik jatuh.
Hal ini dibenarkan oleh warga sekitar yang melihat langsung kejadian tersebut.
“Saya melihat pesawat itu miring. Dan saya lihat coba untuk naik lagi."
"Tapi, tiba-tiba jatuh,” kata Enjat kepada TribunnewsBogor.com.
Enjat menambahkan, sebelum pesawat jatuh, dirinya mendengar suara gemuruh.
Suara tersebut bertahan cukup lama sebelum pesawat akhirnya jatuh.
Ia juga bersaksi tidak ada ledakan usai kejadian.
"Gemuruh aja gitu. Lumayan kencang. Cuman gak lama suaranya karena langsung jatuh kan," tandasnya.
2. Kondisi lokasi kejadian
Berdasarkan pantauan TribunnewsBogor.com, warga mulai memadati lokasi kejadian.
Pihak berwajib juga menuju ke tempat kejadian.
Proses evakuasi kepada bangkai pesawat berlangsung sejak 12.25 WIB.
Bangkai pesawat saat ini sudah dipotong oleh anggota dengan bantuan tim Basarnas untuk dievakuasi.
Pemotongan mulai dilakukan dari bagian sayap pesawat.
3. Pesawat untuk olahraga
Anggota Dewan Pakar INACA (Indonesia National Air Carriers Association), Alvin Lie mengatakan, pesawat yang jatuh bukanlah pesawat latih.
Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 sendiri diperuntukkan untuk kepentingan olahraga.
"Kategori microlight yang total bobotnya bersama penumpang itu di bawah 600 kilo," katanya, dikutip dari siaran Breaking News KompasTV.
Alvin Lie melanjutkan, lantaran bobotnya yang tidak lebih berat dari sebuah mobil, pesawat ini rentan terhadap angin kencang.
Operasional Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 juga sederhana, bahkan tidak memiliki black box.
"Ini sederhana sekali dan untuk navigasinya juga full visual,
ya."
"Jadi ini bukan menggunakan instrumen untuk terbang itu. Makanya dinamakan
pusat olahraga karena betul-betul tergantung pada keterampilan pilotnya," bebernya.
4. Penyebab jatuhnya masih belum diketahui
Alvin Lie juga melihat, pesawat pada awalnya terbang dengan normal lalu berputar 180 derajat.
Hingga akhirnya pesawat menukik hingga menghujam ke tanah.
Meskipun demikian ia belum bisa menyampaikan dugaan penyebab dari jatuhnya pesawat ini.
Alvin Lie memastikan kecelakaan bukan karena masalah sayap pesawat yang patah di udara.
"Ini bukan karena konstruksinya. Jadi, tidak ada sayap yang patah ya. Pesawat sempat berputar 180 derajat kemudian menghujam ke permukaan bumi.
"Nah, apakah ada masalah dengan sistem kontrolnya sehingga menghujam? atau mengalami stall. Ini yang belum..... belum diketahui, tapi nanti kita akan bersama-sama melihat (hasil keterangan resmi dari pihak berwajib)," tegasnya.
Baca juga: Kasus Pembunuhan Pria di Meulaboh, Polisi Buru Mujianto, Orang Dekat Korban
Baca juga: Lindungi Kawasan Pesisir, Capella Ajak Tanam Mangrove, 2 Ribu Batang Sudah Ditanam di Lhokseumawe
Bacok Anggota TNI hingga Tewas di Wonosobo, Pelaku Ditangkap Bersama Kekasihnya di Rumah Kosong |
![]() |
---|
Motif Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank Ilham Pradipta, Pemindahan Uang dari Rekening Dormant |
![]() |
---|
Sosok Serka N dan Kopda FH, Tersangka Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Anggota Kopassus |
![]() |
---|
Kasus Tabrakan Atlet di Acehdi Aceh Timur, Kuasa Hukum Bantah Adanya Cacat Permanen |
![]() |
---|
Remaja Putri di Aceh Utara Dirudapaksa Nelayan, Pelaku Ajak Korban ke Kebun Kelapa, Ibu Curiga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.