FBI Peringatkan 10 Juta Pengguna Android Seluruh Dunia, Jangan Akses Internet Dulu
Menurut penjelasan FBI, sebagian besar perangkat yang menjadi sasaran serangan BadBox 2.0 adalah perangkat murah yang diproduksi di China.
SERAMBINEWS.COM - Federal Bureau of Investigation (FBI) memperingatkan jutaan pengguna Android di seluruh dunia untuk segera memutus akses internet perangkat mereka dalam beberapa waktu ke depan.
Peringatan ini dikeluarkan setelah FBI menemukan adanya serangan malware berbahaya bernama BadBox 2.0.
Malware sendiri merupakan jenis perangkat lunak (software) berbahaya yang bisa merusak komputer, mencuri data, hingga mengambil alih kendali perangkat tanpa sepengetahuan pengguna.
Dalam peringatan keamanan siber bernomor I-060525-PSA, FBI menyatakan bahwa serangan malware BadBox 2.0 telah menginfeksi setidaknya 10 juta perangkat Android yang tersebar di berbagai negara.
Dari total tersebut, BadBox 2.0 dilaporkan tidak hanya menyasar jenis perangkat ponsel, tapi juga perangkat pintar (smart device) yang terhubung ke jaringan rumah. Beberapa contohnya seperti smart TV, tablet, TV box, atau perangkat IoT lain.
Baca juga: Masih Belum Cairkan BSU 2025? Kesempatan Terakhir Sampai 6 Agustus 2025, Ini Panduan Lengkapnya
Menyasar perangkat murah China
Menurut penjelasan FBI, sebagian besar perangkat yang menjadi sasaran serangan BadBox 2.0 adalah perangkat murah yang diproduksi di China.
Perangkat tersebut konon tidak memiliki sertifikasi resmi, sehingga lebih rentan terkena serangan siber.
Tim Threat Intelligence Lat61 Point Wild berhasil merekayasa bagaimana rantai infeksi BadBox 2.0 menyerang perangkat Android pengguna.
Dari analisis mereka, proses penyebaran BadBox 2.0 dilakukan sejak dari awal produksi dilakukan.
"Malware berbasis Android ini sudah terpasang sebelumnya di firmware perangkat IoT murah, TV pintar, TV box, dan tablet, bahkan sebelum perangkat tersebut keluar dari pabrik," ujar Kiran Gaikwad dari tim LAT61, dikutip KompasTekno dari Forbes, Sabtu (2/8/2025).
Perkiraan lainnya, peretas juga bisa memasukkan malware lewat pembaruan perangkat lunak (software) "palsu" yang biasanya terjadi saat pengguna pertama kali menginstal perangkat.
Menurut Gaikwad, malware BadBox 2.0 secara diam-diam akan mengubah perangkat yang terinfeksi menjadi node proxy residensial.
Sederhananya, node ini berfungsi sebagai perantara untuk menyembunyikan alamat IP asli peretas, sehingga segala aktivitas mereka tampak dijalankan oleh si pengguna asli.
Dengan cara ini, peretas bisa menjalankan aksinya tanpa khawatir terdeteksi sistem.
Harga dan Spesifikasi Google Pixel 10, Pixel 10 Pro, Pixel 10 Pro XL dan Pixel 10 Pro Fold |
![]() |
---|
FBI Geledah Rumah Eks Penasihat Trump, Diduga Terkait Tulisan ‘Segunung Fakta’ dan Bocornya Rahasia |
![]() |
---|
Aplikasi Draiv Region Meulaboh Diluncurkan, Wabup: Bikin Bangga Aceh Barat |
![]() |
---|
Resmi dari Kemnaker: Aplikasi SIAPkerja, Buka Peluang Kerja hingga Pelatihan! Begini Cara Daftarnya |
![]() |
---|
Setelah Disegel Pemko Banda Aceh, Hotel Kupula ‘Tutup Permanen’ di Informasi Google |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.