Jejak Panglima Kopassus di Aceh dari Masa Konflik hingga Damai, Kekayaannya Tembus Rp 6,3 Miliar

Djon Afriandi ternyata pernah bertugas di Aceh, baik ketika provinsi ini masih diamuk konflik maupun di masa perdamaian.

Editor: Yocerizal
Instagram Penkopassus
TUTUP PENDIDIKAN TARUNA - Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) Mayjen TNI Djon Afriandi, secara resmi menutup Pendidikan Para Dasar bagi 172 Taruna Akademi Militer (Akmil) Tk IV TA 2025 Kecabangan Infanteri yang dilaksanakan di Lanud Suparlan, Pusdiklatpassus, Kopassus, 30 April 2025. 

SERAMBINEWS.COM - Panglima Kopassus (Pangkopassus), Mayjen Djon Afriandi ternyata pernah bertugas di Aceh.

Baik di masa ketika provinsi masih diamuk konflik bersenjata antara Republik Indonesia (RI) dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), maupun di masa perdamaian.

Jabatan terakhirnya di Aceh sebagai Komando Resor Militer 012/Teuku Umar (Danrem 12/TU), Meulaboh, Aceh Barat, pada tahun 2020-2022.

Kiprahnya sebagai Danrem 012/TU ini menjadi batu loncatan penting dalam kariernya menuju pucuk pasukan elite TNI.

Promosi Mayjen Djon Afriandi sebagai Panglima Kopassus (Pangkopassus) tertuang di dalam Surat Keputusan Panglima Tentara Nasional Indonesia, Nomor Kep/1033/VIII/2025, 6 Agustus 2025.

"Mayjen TNI Djon Afriadi, jabatan lama Danjen Kopassus, jabatan baru Pangkopassus," demikian tertuang dalam surat keputusan tersebut sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

Saat dikonfirmasi perihal kebenaran surat keputusan ini, Kapuspen TNI Mayjen Kristomei Sianturi membenarkan.

"Iya benar," ujar Kristomei, Jumat (8/8/2025).

Baca juga: Detik-detik Buaya Tersangkut Jaring Ikan di Aceh Singkil 

Baca juga: Lagi Duduk Santai, 2 Warga Malaysia Dibakar Hidup-hidup di Bangkok, Thailand Masih Aman Dikunjungi?

Adapun validasi organisasi ini rencananya turut membuat pangkat orang nomor satu di Kopassus naik satu tingkat, dari jenderal bintang dua menjadi jenderal bintang tiga.

Peraih Adhi Makayasa

Mayor Jenderal TNI Djon Afriandi lahir di Payakumbuh, Sumatera Barat pada 14 Juni 1972.

Djon lulusan Akademi Militer (Akmil) 1995 dengan predikat lulusan terbaik dan berhak atas penghargaan Adhi Makayasa.

Djon memiliki orang tua yang berasal dari kalangan militer. Ayahnya adalah seorang purnawirawan jenderal TNI AD, yakni Mayjen (Purn) Afifudin Thaib.

Djon telah banyak berdinas di Korps Baret Merah sejak awal karier.

Tercatat, dia pernah menjadi Danton 3/2 Yon 13 Grup 1 Kopassus (1997), Danton 2/2 Yon 13 Grup 1 Kopassus (1997), Danton 2/1 Yon 11 Grup 1 Kopassus (1998).

Danton 1/1 Yon 11 Grup 1 Kopassus (1998), Danki 3 Yon 11 Grup 1 Kopassus, Pasilat Ops Grup 1 Kopassus (2002), Wadanyon 23 Grup 2 Kopassus (2007), Pabandya Ops Kopassus (2009), hingga Danyon 13 Grup 1/Kopassus (2010-2011).

Setelah belasan tahun berdinas di Kopassus, Djon mendapat tugas baru pada Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Dia dipercaya mengemban amanat sebagai Danden 1 Grup A Paspampres (2011-2013) dan Wadan Grup A Paspampres.

Baca juga: Ini Sosok Abu Paya Pasi, Ulama Aceh yang Ditunjuk Jadi Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman

Baca juga: Israel Ultimatum Warga Gaza, Harus Angkat Kaki Sebelum 7 Oktober 2025

Kemudian, Djon kembali ke rumah lamanya dengan menjabat sebagai Asisten Operasi (Asops) Danjen Kopassus.

Setelah itu, dia juga sempat diplot sebagai Komandan Grup 1/Kopassus. Pada periode 2017-2020, Djon ditunjuk menjadi Koorspri KSAD.

Sempat bertugas sebagai Danrem 012/Teuku Umar (2020-2022).

Djon pecah bintang satu ketika dipromosikan menjadi Komandan Resimen Taruna (Danmentar) Akmil pada 2022.

Kemudian, Djon menduduki jabatan Staf Khusus KSAD dari tahun 2023 hingga 2024.

Pada Februari 2024, dia diangkat menjadi Danjen Kopassus, sehingga pangkatnya pun naik menjadi bintang dua atau Mayjen TNI.

Kini, Mayjen Djon Afriandi mendapat promosi jabatan sebagai Panglima Kopassus (Pangkopassus).

Kiprah di Aceh

Bagi Djon Afriandi, Aceh bukan tempat yang baru. Tercatat, ia setidak dua kali sudah bertugas di Aceh, yaitu saat konflik GAM-RI masih berkecamuk, dan saat ketika perdamaian sudah terwujud.

Baca juga: Dari Adhi Makayasa ke Pangkopassus, Intip Sosok Mayjen Djon Afriandi yang Siap Sandang Bintang Tiga

Baca juga: VIDEO 2 Warga Langsa Timur Lolos Dari Begal, Baju Sobek Terkena Benda Tajam

Salah satu prestasi Djon Afriandi adalah memimpin satuan elite Kopassus saat terjadi konflik di Aceh.

Kala itu ada sebuah momen di mana seorang prajurit Kopassus dengan berani menyelamatkan seorang bocah perempuan di bawah berondongan peluru.

Prajurit itu bernama Pratu Stanley, anggota Kompi Kopassus anak buah Letnan Satu (Lettu) Inf Djon Afriandi.

Saat itu, Djon yang menjabat sebagai Komandan Kompi (Danki) memimpin 10 orang prajuritnya untuk menjalankan misi merebut senjata sebanyaknya dari anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Djon kembali bertugas ke Aceh pada tahun 2020. Ia ditunjuk sebagai Danrem 012/Teuku Umar pada 20 Juni 2020, menggantikan Kolonel Inf Aswardi SE.

Proses serah terima jabatan berlangsung di Balai Templat Utama Komando Daerah Militer Iskandar Muda (BTU Kodam IM), yang dipimpin langsung oleh Pangdam IM, Mayjen TNI Hassanudin SIP MM.

Saat itu, Indonesia termasuk Aceh sedang mengalami pandemi Covid 19, sehingga pelaksanaan sertijab dilakukan sederhana dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Selama masa jabatannya, Djon Afriandi menjalin komunikasi yang erat dengan para bupati dan unsur Forkopimda di wilayah barat dan selatan Aceh.

Hubungan yang terbangun memungkinkan setiap permasalahan lokal diatasi bersama-sama, mulai dari keamanan perbatasan hingga manajemen bencana.

Bupati Aceh Barat, Ramli MS saat menghadiri acara pamitan Komandan Korem Teuku Umar Kolonel Djon Afriandi yang sudah berakhir masa tugasnya, Sabtu (12/2/2022).
Bupati Aceh Barat, Ramli MS saat menghadiri acara pamitan Komandan Korem Teuku Umar Kolonel Djon Afriandi yang sudah berakhir masa tugasnya, Sabtu (12/2/2022). (SERAMBINEWS/Foto dok Kominsa)

Bupati Aceh Barat ketika itu, Ramli MS bahkan secara terbuka memuji kemampuan Danrem dalam memfasilitasi penyelesaian isu-isu daerah dan mendukung program pembangunan setempat.

Djon Afriandi berhasil meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap TNI dengan konsistensi patroli bersama polisi, operasi teritorial, serta posko pengamanan desa.

Berkat upaya tersebut, warga di kawasan pantai barat selatan Aceh merasa lebih terlindungi dari potensi gangguan keamanan dan kriminalitas.

Selain kolaborasi formal, Djon Afriandi gencar menginisiasi bakti sosial, pelatihan bela negara, dan dialog terbuka dengan tokoh adat serta ulama.

Melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD), ia mengerahkan personel untuk membangun jalan, jembatan, dan fasilitas publik di desa terpencil.

Pendekatan ini mempererat ikatan emosional antara prajurit dan warga, sekaligus meningkatkan kesejahteraan komunitas setempat.

Dalam acara pelepasan tugasnya dari jabatan Danrem 102/TU pada 12 Fabruari 2022, Djon menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh pemangku kepentingan atas dukungan tiada henti selama dua tahun bertugas.

Ia berharap sinergi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat tetap berlanjut meski masa penugasannya telah usai.

Baca juga: Sosok Tony Tanos, Kakek Alberto Tanos Dijuluki 9 Naga Asal Manado, Apa Bisnisnya?

Baca juga: Pasangan Cerai Ribut Harta Gono Gini 53 Ekor Unggas, Putusan Majelis Hakim Bikin Semua Tertawa

Pernyataan ini menegaskan keinginannya membangun kemitraan jangka panjang demi kemajuan Aceh Barat dan sekitarnya.

"Bapak ibu jangan sungkan menghubungi saya, saya siap membuka diri untuk bersinergi membangun bangsa" kata Djon Afriandi.

Harta Kekayaan

Berdasarkan laporan harta kekayaan yang disampaikan Djon Afriandi kepada KPK pada 29 Maret 2022, Djon Afriandi tercatat memiliki harta kekayaan sebesar sebesar Rp 6.389.500.000.

Saat itu, Djon Afriandi masih menjabat sebagai Komandan Resimen Taruna Akademi Militer (Danmentar Akmil).

Dalam rincian asetnya, Djon Afriandi mempunyai 21 bidang tanah dan bangunan di Bogor, Aceh Jaya, hingga Aceh Barat.

Total nilai tanah dan bangunan yang dipunyai Djon Afriandi sebesar Rp 2,2 miliar.

Di garasinya, lulusan terbaik Akmil sekaligus penerima Adhi Makayasa tahun 1995 itu mempunyai lima kendaraan. Rinciannya tiga mobil dan dua motor senilai Rp 1,1 miliar.

Djon Afriandi juga memiliki dua aset lain, yaitu kas dan setara kas serta harta lainnya, masing-masing Rp 1 miliar dan Rp 2,036 miliar.

Komandan Korem 012 TU Kolonel Inf Djon Afriandi menyerahkan bingkisan kepada anak-anak yatim pada kegiatan hari gembira anak yatim yang dilaksanakan di Mako Yonif 116/GS, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Minggu (16/1/2022).
Komandan Korem 012 TU Kolonel Inf Djon Afriandi menyerahkan bingkisan kepada anak-anak yatim pada kegiatan hari gembira anak yatim yang dilaksanakan di Mako Yonif 116/GS, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Minggu (16/1/2022). (Dok Korem 012 TU)

Berikut daftar harta kekayaan Djon Afriandi, Danjen Kopassus yang baru, dikutip dari elhkpn.kpk.go.id:

A. Tanah dan Bangunan Rp 2.223.500.000

  • Tanah dan Bangunan seluas 72 m2/54 m2 di Kab/Kota Bogor, Hasil Sendiri, Rp 300.000.000
  • Tanah dan Bangunan seluas 112 m2/40 m2 di Kab/Kota Bogor, Hasil Sendiri Rp 150.000.000
  • Tanah seluas 1.600 m2 di Kab/Kota Bogor, Hibah Dengan Akta, Rp 1.000.000.000
  • Tanah seluas 2.625 m2 di Kab/Kota Bogor, Hasil Sendiri, Rp 100.000.000
  • Tanah seluas 40.200 m2 di Kab/Kota Aceh Jaya, Hasil Sendiri Rp 10.000.000
  • Tanah seluas 49.800 m2 di Kab/Kota Aceh Jaya, Hasil Sendiri Rp 10.000.000
  • Tanah seluas 40.300 m2 di Kab/Kota Aceh Jaya, Hasil Sendiri Rp 10.000.000
  • Tanah seluas 45.100 m2 di Kab/Kota Aceh Jaya, Hasil Sendiri Rp 10.000.000
  • Tanah seluas 45.700 m2 di Kab/Kota Aceh Jaya, Hasil Sendiri Rp 10.000.000
  • Tanah seluas 35.000 m2 di Kab/Kota Nagan Raya, Hasil Sendiri Rp 7.500.000
  • Tanah seluas 30.000 m2 di Kab/Kota Nagan Raya, Hasil Sendiri Rp 6.500.000
  • Tanah seluas 35.000 m2 di Kab/Kota Nagan Raya, Hasil Sendiri Rp 7.500.000
  • Tanah seluas 1.839 m2 di Kab/Kota Aceh Jaya, Hasil Sendiri Rp 2.000.000
  • Tanah seluas 22.515 m2 di Kab/Kota Aceh Barat, Hasil Sendiri Rp 60.000.000
  • Tanah seluas 44.605 m2 di Kab/Kota Aceh Barat, Hasil Sendiri Rp 80.000.000
  • Tanah seluas 35.000 m2 di Kab/Kota Aceh Barat, Hasiil Sendiri Rp 80.000.000
  • Tanah seluas 36.000 m2 di Kab/Kota Aceh Barat, Hasil Sendiri Rp 80.000.000
  • Tanah seluas 41.000 m2 di Kab/Kota Aceh Barat, Hasil Sendiri Rp 70.000.000
  • Tanah seluas 41.000 m2 di Kab/Kota Aceh Barat, Hasil Sendiri Rp 70.000.000
  • Tanah seluas 50.000 m2 di Kab/Kota Aceh Barat, Hasil Sendiri Rp 80.000.000
  • Tanah seluas 50.600 m2 di Kab/Kota Aceh Barat, Hasil Sendiri Rp 80.000.000

Baca juga: Miris! Temuan KPK: Biskuit Stunting untuk Balitapun Diduga Dikorupsi

Baca juga: Waspada! Begal Mengintai, Warga Dirikan Pos di Jalan Sungai Lueng - Uyok Langsa Timur

B. Alat Transportasi dan Mesin Rp 1.130.000.000

  • Mobil, Nisan Terra Suv/Jeep tahun 2018, Hasil Sendiri Rp 190.000.000
  • Mobil, Toyota Vellfire tahun 2015, Hibah Tanpa Akte Rp 600.000.000
  • Mobil, Land Rover Defender tahun 1995, Hasil Sendiri Rp 300.000.000
  • Motor, Yamaha Scorpio 5BP-2 tahun 2008, Hasil Sendiri Rp 15.000.000
  • Motor, Honda CRF150 tahun 2021, Hasil Sendiri Rp 25.000.000

C. Harta Bergerak Lainnya Rp 0

D. Surat Berharga Rp 0

E. Kas dan Setara Kas Rp 1.000.000.000

F. Harta Lainnya  Rp 2.036.000.000

Sub Total Rp 6.389.500.000

Utang  Rp 0

Total Harta Kekayaaan Rp 6.389.500.000.(*)

Sebagian artikel ini telah dimuat di Tribunnews.com.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved