Kesehatan

Bukan Diet atau Obat, Ini Pembakar Lemak dan Gula Paling Ampuh Menurut dr Zaidul Akbar

dr Zaidul Akbar mengungkap cara paling efektif membakar gula dan lemak dalam tubuh, dan jawabannya bukanlah obat atau metode diet tertentu.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Nurul Hayati
Tangkapan layar kanal YouTube dr. Zaidul Akbar Official
dr Zaidul Akbar mengungkap cara paling efektif membakar gula dan lemak dalam tubuh, dan jawabannya bukanlah obat atau metode diet tertentu. 

SERAMBINEWS.COM - Di tengah tren diet ketat dan maraknya pencarian obat penurun berat badan, dr Zaidul Akbar mengungkap cara paling efektif membakar gula dan lemak dalam tubuh, dan jawabannya bukanlah obat atau metode diet tertentu.

Menurut dr Zaidul Akbar, masalah kesehatan saat ini banyak disebabkan oleh konsumsi makanan tinggi gula.

“Sekarang ini permasalahan kita adalah terlalu banyak makanan yang membuat kita kelebihan gula,” ujarnya dalam sebuah kajian kesehatan yang diunggah di kanal YouTube resminya dikutip Senin (11//8/2025).

dr Zaidul Akbar menilai, banyak orang justru sibuk mencari cara instan seperti obat diet, padahal tubuh memiliki mekanisme alami yang jauh lebih ampuh.

“Pembakar gula dan pembakar lemak yang paling efektif dalam tubuh itu sebenarnya otot,” jelasnya.

d Zaidul Akbar menerangkan, otot bekerja membakar gula dan lemak secara optimal, bahkan saat tubuh beristirahat. Orang dengan massa otot tinggi, lanjutnya, cenderung memiliki metabolisme yang lebih baik.

Baca juga: Waspada! Wanita Rentan Sakit Jika Abaikan Hal Ini, Kata dr Zaidul Akbar

“Banyakin ototnya, Anda boleh makan lebih bebas. Nyampah tuh makan. Tapi biasanya orang yang sudah punya massa otot tinggi malah nggak mau makan sembarangan,” kata dia sambil tersenyum.

Ia juga menambahkan, aktivitas fisik seperti latihan beban atau olahraga rutin akan membantu membentuk otot, sehingga tubuh lebih efisien membakar kalori.

“Makanya kalau orang yang sering ke gym itu biasanya hasil tes kebugarannya bagus. Lemak dan gula akan terbakar lebih efektif,” pungkasnya.

Gula Stabil Meski Makan Nasi Setiap Hari? Ini 11 Jurus Sehat dari dr Zaidul Akbar, Campur saat Masak

Banyak orang, terutama penderita diabetes, merasa waswas saat mengonsumsi nasi putih karena takut kadar gula darah melonjak.

Namun, dr Zaidul Akbar memberikan solusi alami agar tetap bisa menikmati nasi tanpa khawatir.

Melalui pendekatan gaya hidup sehat berbasis sunnah, ia membagikan sembilan jurus mudah yang membantu menjaga gula darah tetap stabil meski tetap makan nasi setiap hari.

Baca juga: Inilah yang Terjadi Saat Tubuh Dibekam, dr Zaidul Akbar: Keluar Pasukan Khusus Seperti Kena HIV!

Tips ini tak hanya bermanfaat bagi penderita diabetes, tapi juga cocok untuk siapa saja yang ingin hidup lebih sehat tanpa harus menghindari makanan pokok favorit.

Seperti yang kita tahu, terlalu banyak mengonsumsi nasi putih ternyata bisa meningkatkan kadar gula darah hingga berujung diabetes.

Pasalnya, kandungan karbohidrat pada nasi putih yang terbilang tinggi.

Tapi anda tak perlu khawatir, dr Zaidul Akbar membagikan cara mudah mencegah lonjakan gula darah usai mengonsumsi nasi.

Lonjakan gula darah kerap terjadi usai makan nasi putih hingga konsumsi korbohidrat olahan.

Tentunya lonjakan gula darah ini menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian orang terutama setelah mengonsumsi makanan yang kurang baik untuk kesehatan.

Parahnya, risiko naiknya gula darah bisa berujung diabetes.

dr Zaidul Akbar membagikan sembilan cara mudah mencegah lonjakan gula darah usai mengonsumsi asupan nasi putih.

Dikutip Serambinews.com dari akun Instagramnya, Jumat (1/8/2025), dr Zaidul Akbar mengatakan sebenarnya ada banyak masalah kesehatan yang ditimbulkan apabila gula darah naik termasuk berisiko terkena penyakit berat.

"Bukan hanya kencing manis ya, darah tinggi, autoimun, stroke, jantung, biasanya ga jauh-jauh dari masalah naiknya gula darah terus menerus sehingga akhirnya tubuh letih dan mulailah konslet disana sini," katanya. 

dr Zaidul Akbar melanjutkan, tubuh manusia ibarat sebuah mesin, jika ada satu alat yang tidak berfungsi dengan baik pada mesin tersebut, maka akan banyak masalah yang ditimbulkan.

"Ibarat sebuah mesin yang akibat arus listik yang tak stabil misalnya, maka onderdil dalam mesin tubuh pasti akan banyak masalah, meski kita gak sama dengan mesin, jauh lebih komplek urusannya, sekedar ilustrasi saja," sambungnya.

Justru kata dr Zaidul Akbar, penyakit darah tinggi yang selama ini dikenal disebabkan oleh garam, ternyata faktor ini bisa juga disebabkan karena naik turunnya gula darah.

"Urusan darah tinggi sekalipun, aslinya bukan hanya urusan garam yang selama ini katanya jadi biang kerok (karena garam refinasi si sebenarnya) padahal urusan naik turunnya gula darah ini malah kontributor utama di penyakit tersebut," imbuhnya.

Lebih lanjut, dr Zaidul Akbar menerangkan ada sembilan cara untuk mencegah lonjakan kadar gula darah di dalam tubuh yang sering dialami setelah makan.

Beberapa cara berikut ini sangat efektif dalam mengontrol agar gula darah tak langsung melesat setelah mengonsumsi gula olahan atau karbo olahan yang biasanya miskin serat atau enzim tersebut.

  1. Jangan konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat olahan atau gula olahan. Sebagai solusi dr Zaidul Akbar menganjurkan pilihlah karbohidrat yang berserat.
  2. Konsumsi sayur terlebih dahulu sebelum konsumsi yang mengandug karbohidrat.
  3. Karbohidrat dimakan terakhir, utamakan sayur dan protein dahulu dikonsumsi, seperti lalapan.
  4. Campurkan biji-bijian ke dalam nasi putih dan dimasak bersamaan.
  5. Campurkan virgin coconut oil (VCO) atau minyak zaitun extra virgin ke dalam nasi secukupnya.
  6. Masukkan rempah ke dalam nasi tersebut, serai, bawang putih, jahe, bawang merah.
  7. Semuanya dicampur dalam bentuk irisan kecil. "Itu rempah dimakan ya waktu makan nasinya, jangan dimuntahin," katanya.
  8. Berjalanlah 10 menit setelah makan atau 40 langkah lebih kurang.
  9. Minum cuka (apel, madu, nanas) 1sdt campur air sebelum makan nasi tersebut.
  10. Puasa. (Serambinews.com/Firdha Ustin)
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved