Konflik Palestina vs Israel

Pesan Terakhir Jurnalis Al Jazeera Anas Al Sharif Sebelum Tewas Diserang Israel: Jangan Lupakan Gaza

Dalam pesan itu, al-Sharif mengungkapkan rasa sakit yang mendalam, kesedihan, dan kehilangan yang terus berulang.

Editor: Faisal Zamzami
Al -Jazeera
Tangkapan layar media Al Jazeera, jurnalis di Gaza, Anas a-Sharif, tewas akibat serangan Israel, Minggu (11/8/2025). 

Anas Al-Sharif menjabat sebagai kepala sel teroris di organisasi teroris Hamas dan bertanggung jawab atas peluncuran serangan roket terhadap warga sipil Israel dan pasukan IDF,” tulis pernyataan militer di Telegram. 

Militer Israel juga mengeklaim memiliki dokumen yang membuktikan keterlibatan al-Sharif dengan Hamas.

Namun, analis di Euro-Med Human Rights Monitor, Muhammed Shehada, menyatakan tidak ada bukti bahwa al-Sharif terlibat dalam aktivitas permusuhan.

“Seluruh rutinitas hariannya hanya berdiri di depan kamera dari pagi hingga sore,” ujarnya.

 Israel sendiri telah sering kali membenarkan serangannya terhadap siapa saja, termasuk warga sipil dengan menyebutnya sebagai musuh atau target Hamas.

Bulan Juli 2025, pelapor khusus PBB untuk Kebebasan Berekspresi, Irene Khan, mengatakan bahwa ia sangat khawatir dengan ancaman dan tuduhan berulang dari tentara Israel terhadap Anas al-Sharif.

“Kekhawatiran akan keselamatan Anas al-Sharif beralasan karena semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa jurnalis di Gaza telah menjadi sasaran dan dibunuh oleh tentara Israel atas dasar klaim tak berdasar bahwa mereka adalah teroris Hamas,” kata Khan.

Jaringan Media Al Jazeera sebelumnya mengecam militer Israel atas "kampanye hasutan" terhadap para reporternya di Jalur Gaza, terutama Anas al-Sharif.

Komite Perlindungan Jurnalis bulan lalu juga menyatakan sangat prihatin atas keselamatan al-Sharif karena ia menjadi target "kampanye kotor" militer Israel.

Sejak Israel melancarkan perang di wilayah itu pada Oktober 2023, militer Israel secara rutin menuduh jurnalis Palestina di Gaza sebagai anggota Hamas.

Militer Israel dilaporkan telah menewaskan lebih dari 200 jurnalis dan pekerja media sejak awal pemboman, termasuk beberapa jurnalis Al Jazeera beserta keluarga mereka.

 

Baca juga: BERITA POPULER- Cucu Konglomerat 9 Naga Tewas, Pendaftaran PPPK BGN 2025, Sosok Chusnul Auditor BPKP

Baca juga: BERITA POPULER- Cucu Konglomerat 9 Naga Tewas, Pendaftaran PPPK BGN 2025, Sosok Chusnul Auditor BPKP

Baca juga: Australia dan Selandia Baru Akui Negara Palestina Secepatnya, Disusul Inggris, Prancis dan Spanyol

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved