Detik-detik Prabowo Gebrak Mimbar di Parlemen, Peringatkan Pengusaha Serakah yang Tipu Rakyat

Prabowo Subianto menegaskan sikap tegas pemerintahannya terhadap pengusaha yang melakukan kecurangan.

|
Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.com/ELSA CATRIANA
PRABOWO - Presiden Prabowo Subianto saat membacakan pidatonya tentang RUU APBN Tahun Anggaran 2026 di Jakarta, Jumat (15/8/2025). 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Detik-detik Presiden Prabowo gebrak mimbar dalam pidatonya di Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD, Jumat (15/8/2025).

Prabowo Subianto menegaskan sikap tegas pemerintahannya terhadap pengusaha yang melakukan kecurangan.

Prabowo mengecam pengusaha yang melakukan praktik penipuan, manipulasi, penimbunan, dan upaya menahan distribusi yang merugikan rakyat.

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan kegeramannya terhadap pengusaha-pengusaha serakah yang tega mengorbankan rakyatnya. 

Pasalnya, ia melihat adanya pengusaha-pengusaha yang berkaitan dengan bahan pangan seperti beras dan jagung melakukan penipuan hingga manipulasi.

"Untuk melindungi konsumen Indonesia, pemerintah yang saya pimpin akan selalu mewaspadai kecurangan-kecurangan, manipulasi, penipuan, upaya penimbunan dan menahan distribusi bahan pangan," ujar Prabowo dalam pidatonya di Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD, Jumat (15/8/2025).

Baca juga: Presiden Prabowo Resmikan 1 Brigif dan 5 Batalyon Pembangunan Baru di Aceh

"Pemerintah yang saya pimpin tidak akan ragu-ragu. Kami akan selalu tegas pada mereka yang melanggar aturan, mempersulit kehidupan rakyat," sambungnya menegaskan.

Prabowo juga menegaskan, pemerintahannya akan menggunakan segala kewenangan yang diberikan untuk menindak perusahaan-perusahaan yang melanggar.

 Ia memastikan, rakyat Indonesia tidak boleh menjadi korban pengusaha-pengusaha serakah yang hanya mengejar keuntungan.

"Kami akan selamatkan rakyat. Kami pastikan rakyat Indonesia tidak menjadi korban serakahnomics, korban para pengusaha yang mengejar keuntungan sebesar-besarnya dengan menipu dan mengorbankan rakyat Indonesia," ujar Prabowo.

Baca juga: VIDEO - Prabowo Sentil Kapolri dan Panglima TNI soal Tambang Ilegal: Jangan-jangan Ada Anak Buahmu

"Selama saya menjabat Presiden Republik Indonesia, jangan pernah anggap yang besar dan yang kaya bisa bertindak seenaknya. Pemerintah yang saya pimpin tidak akan ragu-ragu membela kepentingan rakyat Indonesia," sambungya menegaskan.

 Saat berpidato soal pengusaha serakah ini, Prabowo yang mengenakan setelan jas berwarna abu-abu beberapa kali menggebrak mimbar di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta.

Suara Prabowo juga kerap meninggi ketika menegaskan bahwa pemerintahannya akan menindak tegas para perusahaan yang curang.

"Selama saya menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia, jangan pernah anggap yang besar dan yang kaya bisa bertindak seenaknya. Kami tidak gentar dengan kebesaranmu, kami tidak gentar dengan kekayaanmu, karena kekayaanmu berasal dari rakyat Indonesia," tegas Prabowo disambut riuh tepuk tangan dari anggota DPR/MPR/DPR yang memenuhi ruangan.

 

Prabowo: Banyak BUMN Tidak Masuk Akal, Rugi tapi Komisarisnya Banyak!

Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan banyak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang pengelolaannya tidak masuk akal.

Perusahaan pelat merah itu rugi, namun jumlah komisarisnya justru banyak.

Oleh karenanya, ia meminta Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara segera membereskannya.

Hal ini disampaikan Presiden Prabowo Subianto dalam pidato pendahuluan tentang RUU APBN Tahun 2026 dan Nota Keuangan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (15/8/2025).

"Saya memberi tugas kepada BPI Danantara Indonesia untuk membereskan BUMN-BUMN kita," kata Prabowo, disambut tepuk tangan.

 
"Tadinya pengelolaannya secara tidak masuk akal, perusahaan rugi, komisarisnya banyak banget!" imbuh dia.

Karena jumlah komisaris terlalu banyak, Prabowo memutuskan untuk mengurangi jumlahnya.

Ia memutuskan, jumlah komisaris di satu badan usaha maksimal hanya enam orang.

"Saya potong, setengah komisaris paling banyak 6 orang. Kalau bisa cukup 4 atau 5," tutur Prabowo.

Tak berhenti sampai di situ, Kepala Negara juga memutuskan untuk menghilangkan tantiem.

Sontak, pernyataan Prabowo disambut riuh oleh tepuk tangan anggota dewan yang hadir dalam sidang tahunan.

"Saya hilangkan tantiem. Saya pun tidak mengerti apa arti tantiem itu. Itu akal-akalan mereka saja. Dia memilih istilah basing supaya kita tidak mengerti apa itu tantiem," seloroh Prabowo, yang disambut dengan tawa riuh anggota dewan.

Prabowo mengungkapkan besaran tantiem yang diterima komisaris BUMN.

Seorang komisaris bisa mendapat tantiem hingga Rp 40 miliar per tahun, padahal rapat hanya sebulan sekali.

"Saudara-saudara, masa ada komisaris yang rapat sebulan sekali, tantiemnya Rp 40 miliar setahun," ujar Prabowo.

Setelah mendengar fakta itu, peserta sidang kompak menyoraki, tanda setuju dengan Prabowo.

Baca juga: Mualem Bakal Minta Dana Abadi Rp1 Triliun untuk Eks GAM

Baca juga: Kumpulan Ucapan Selamat HUT ke-80 RI: Ada Kutipan Bung Karno Hingga Kalimat Dalam Bahasa Inggris

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved