Liputan Eksklusif Aceh

Liputan Eksklusif Aceh : Menguji Nyali di Sarang Buaya Aceh Singkil 

Di kawasan itu buaya berukuran besar bisanya menampakan diri untuk memangsa monyet yang lengah.

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/DEDE ROSADI
PERINGATAN: Papan peringatan bahaya buaya di kawasan Lae Treup Singkil, Aceh Singkil. 

Berjarak kira-kira 200 meter dari pencari lokan ke arah hilir sungai, terlihat buaya berukuran 1,5 meter di antara celah tumbuhan mangrove. 

Ketika melihat buaya Andang, segera memberikan kode kepada Dayah menggunakan tangannya. 

Seketika mesin perahu dimatikan agar tidak mengusik ketenangan buaya. 

Baca juga: Selera Wisatawan Eropa Memang Beda, Datang Jauh-jauh ke Singkil hanya Mau Lihat Buaya 

Dengan bantuan dayung kayu, perahu mendekat agar buaya biasa diabadikan dengan kamera ponsel. 

Sesaat perahu mendekat, sedetik buaya sepanjang 1,5 meter yang masih dianggap baby (bayi) itu melompat ke sungai. 

Laju perahu masuk ke hamparan air yang didominasi tumbuan nipah. Di lokasi itu buaya makin sering menampakan diri. 

Lebih dari lima ekor buaya dalam berbagai ukuran terlihat. "Kalau lebih siang lagi makin banyak terlihat," kata Andang yang merupakan warga Suka Makmur.

Ratusan warga Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, bakar buaya, Minggu (5/4/2015)
Ratusan warga Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, bakar buaya, Minggu (5/4/2015) (SERAMBINEWS.COM/ DEDE ROSADI)

Menguji Nyali 

Markas buaya di kota Singkil, bukan itu saja. Ada Singkil Lama dan Lae Treup di alur masuk ke suaka margasatwa Rawa Singkil. 

Di Lae Treup, buaya hitam berukuran jumbo mengejutkan ketika tiba-tiba ke luar dari sesak bakung. 

Paling banyak buaya terlihat di kawasan Singkil Lama, di sebelah barat Kota Singkil.  

Baca juga: VIDEO - Buaya Sepanjang 2 Meter Terjebak Jaring Ikan Warga di Aceh Singkil

Serambinews.com, sudah berkali-kali berpetualang ke Singkil Lama. 

Pada malam hari untuk uji nyali melihat buaya di alam liar, maupun siang untuk telusuri sisa-sisa peradaban Singkil Lama.  

Petualangan uji nyali ke Rawa Singkil, malam hari dimulai dengan berangkat petang hari. 

Kala itu awan kelabu petang iringi laju perahu menuju Singkil Lama. 

Kelokan demi kelokan sungai dipagari rimbun pohon nipah dilalui. 

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved