Berita Kuliner

Tumbang Goreng Kudapan Favorit Warga Singkil, Begini Cara Buatnya 

Tumbang Goreng berbahan baku ubi kayu atau singkong yang memiliki nama ilmiah manihot esculenta.

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Saifullah
Serambi Indonesia
GORENGAN - Aneka gorengan yang dijajakan pedagang di pinggir Jalan Singkil-Singkil Utara, kawasan Gosong Telaga Barat, Singkil Utara, Aceh Singkil. 

Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil 

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Tumbang gorengan merupakan kudapan atau cemilan favorit warga Aceh Singkil

Tak mengherankan jika kudapan tersebut paling cepat ludes di pedagang gorengan. 

Lantaran paling laris manis, pedagang gorengan biasanya menambah jumlah porsi tumbang goreng dalam setiap jualan. 

Jenis gorengan kedua yang laris manis adalah tahu isi.

"Paling banyak yang suka tumbang goreng dibanding gorengan lainnya," kata Kasman, pedagang gorengan di pinggir Jalan Singkil-Singkil Utara, kawasan Gosong Telaga Barat, Selasa (19/8/2025).

Tumbang goreng merupakan makanan hasil kreasi warga Aceh Singkil. 

Baca juga: Cocok Untuk Cemilan Keluarga, Ini Dia Resep Custard Bun : Roti Isi Vla Lembut & Wangi, Anti Bocor!

Berbahan baku ubi kayu atau singkong yang memiliki nama ilmiah manihot esculenta.

Cara buatnya mudah dan sederhana. 

Ubi kayu dikupas kulitnya lalu dibersihkan. 

Setelah itu dikukus hingga masak sempurna. 

Langkah selanjutnya ditumbuk halus dengan campuran parutan kelapa untuk memberikan rasa gurih. 

Ketika adonan tercampur sempurna, dibulatkan mirip bola pingpong. 

Baca juga: Risol Sayur Jadi Kudapan Buruan Warga Aceh Singkil, Menu Favorit Berbuka di Awal Puasa 

Lalu dimasukkan ke dalam adonan tepung. 

Selesai proses itu, tinggal goreng sebentar dan beri gula pasir. 

Warga Aceh Singkil menyukai tumbang goreng lantaran mengenyangkan. 

Terutama bagi pekerja berat, seperti tukang panen TBS kelapa sawit. 

"Makan tumbang kenyang, karena terbuat dari singkong," kata Herman, penikmat tumbang goreng. 

Naik Harga 

Harga tumbang goreng sama dengan jenis gorengan lain, yaitu empat butir Rp 5 ribu. 

Pedagang menaikkan harga gorengan lantaran bahan baku mahal. 

Umpamanya, bahan baku tumbang goreng yaitu kelapa dari sebelumnya Rp 5 ribu per butir menjadi Rp 10 ribu per butir. 

Baca juga: Ide Takjil Lembut Segar! Resep Es Teler Cake Dessert Box, Mudah Dibuat dan Pas untuk Kudapan Lebaran

Begitu juga dengan bahan baku gorengan lain, semisal tepung, pisang, dan tahu, rata-rata juga naik. 

Maka dengan sendirinya harga gorengan naik. 

"Gorengan tidak bisa lagi jual Rp 1.000 per butir, udah Rp 5 ribu empat butir," jelas Kasman. 

Sementara itu, sebagai makanan favorit, jenis gorengan yang dijajakan pedagang di Aceh Singkil antara lain bakwan, tempe, tahu isi, tumbang, pisang goreng, godok-godok, dan kue bohong. 

Godok-godok merupakan gorengan khas Aceh Singkil, berbahan baku tepung sagu dan pisang. 

Sedangkan kue bohong, sejenis kudapan berbahan baku tepung dikasih gula. 

Baca juga: Diskan Aceh Singkil Gelar Pelatihan Diversifikasi Pengolahan Lele Jadi Aneka Kudapan

Disebut bohong lantaran tanpa isi dan lembut. 

Sehingga jadi favorit para orang tua yang giginya sudah tak kuat lagi.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved