Berita Pidie

335 Kepala dan Guru Madrasah di Pidie Ikut Pelatihan Inklusif Digelar FPMI, Ini Pesan Kakankemenag

Pelatihan ini digelar Forum Pendidik Madrasah Inklusif (FPMI) yang bertujuan meningkatkan pemahaman serta keterampilan guru dalam mendidik siswa

Penulis: Idris Ismail | Editor: Mursal Ismail
Serambinews.com/Idris Ismail
SERAHKAN QURAN BRAILLE – Penyandang disabilitas (tunanetra) Vidi Andri Rukmana, SPdI, MPd, menyerahkan Quran Braille wakaf kepada FPMI Aceh, Dr Hj Ummiyani, S.Ag, M.Pd disaksikan Kakankemenag Pidie, H Samhudi, S.Si (tengah), Kasubbag TU Tarmizi M. Nur, S.Ag, M.Pd (tiga kanan), Kasi Penmad Drs Saifuddin, Kasi PAI Asrizal, S.Pd, serta Ketua FPMI Dra Saudah Pakeh, M.Pd pada pelatihan inklusif di Aula MAN 1 Pidie, Rabu (20/8/2025). 

Pelatihan ini digelar Forum Pendidik Madrasah Inklusif (FPMI) yang bertujuan meningkatkan pemahaman serta keterampilan guru dalam mendidik siswa berkebutuhan khusus.

Laporan Idris Ismail | Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI – Sebanyak 335 kepala dan guru madrasah di Pidie mengikuti pelatihan inklusif di Aula MAN 1 Pidie, Rabu (20/8/2025). 

Pelatihan ini digelar Forum Pendidik Madrasah Inklusif (FPMI) yang bertujuan meningkatkan pemahaman serta keterampilan guru dalam mendidik siswa berkebutuhan khusus.

Samhudi yang baru dilantik sebagai Kakankemenag Pidie pada 12 Agustus 2025, turut hadir dalam pelatihan ini sekaligus kedatangannya itu ke MAN 1 Pidie menjadi kunjungan kerja perdananya. 

Dalam arahannya, ia mengingatkan pentingnya konsistensi para pendidik dalam memberikan layanan pendidikan inklusif.

“Islam memberikan ruang pendidikan khusus bagi anak berkebutuhan khusus. Kisah sahabat Ummi Maktum yang tunanetra menjadi teladan.

Meski terbatas secara fisik, ia tetap mendapat kemudahan dalam menunaikan ibadah. Maka guru pun harus tulus membantu siswa inklusif agar mereka bisa berkembang,” ujarnya.

Baca juga: DPRA Dukung Pembentukan LPPD Syariah, Dorong Ekosistem Keuangan Daerah yang Inklusif

Menurut Samhudi, peran guru sangat penting sebagai media pembelajaran yang mampu mencerdaskan anak didik, termasuk yang memiliki keterbatasan.

“Ini adalah pertaruhan jiwa. Dengan ketulusan, anak-anak berkebutuhan khusus bisa diarahkan dan dibimbing menjadi generasi muslim yang baik,” tegasnya.

Ketua FPMI Kabupaten Pidie, Dra Saudah Pakeh, M.Pd menjelaskan, pelatihan inklusif ini diikuti oleh 165 kepala dan 170 guru madrasah. 

Tujuannya agar para pendidik lebih memahami psikologi siswa berkebutuhan khusus serta mampu mengelola kelas inklusif dengan baik.

“Selain itu, peserta juga akan dibekali kiat dalam tata kelola siswa inklusif. Kami menghadirkan tiga narasumber konselor dari tingkat Provinsi Aceh,” katanya kepada Serambinews.com disela-sela acara ini. 

Dalam kesempatan itu, seoranag penyandang disabilitas (tunanetra) Vidi Andri Rukmana, SPd.I, MPd menyerahkan Quran Braille wakaf kepada FPMI Aceh, Dr Hj Ummiyani, SAg, MPd. 

Baca juga: BPJS Kesehatan Buka Lowongan Kerja untuk Disabilitas, Kesempatan Jadi Bagian Layanan Publik Inklusif

Penyerahan ini turut disaksikan oleh Kakankemenag Pidie, Kasubbag TU Tarmizi M Nur, SAg, MPd, Kasi Penmad Drs Saifuddin, Kasi PAI Asrizal, SPd, serta Ketua FPMI Pidie, Dra Saudah Pakeh, MPd. (*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved