Kisah Pilu Nazwa Aliya Gadis Sumut, Pamit Interview Kerja di Bank, Berakhir Tewas di Kamboja

Ibu Nazwa, Lanniari, menuturkan ia mendapat kabar bahwa Nazwa tewas lantaran overdosis Panadol.

Editor: Faisal Zamzami
TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
KORBAN TPPO - Nazwa Aliya (19) warga Jalan Bejo, Gang Sejahtera, Dusun XVl, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deli Serdang tewas secara misterius di Kamboja 

SERAMBINEWS.COM - Nasib tragis menimpa Nazwa Aliya (19), seorang WNI asal Deli Serdang, Sumatera Utara, yang meninggal di Kamboja

Nawza sebelumnya berpamitan kepada keluarganya untuk melakukan wawancara kerja di bank.

Nazwa dilaporkan meninggal dunia di Rumah Sakit Siem Reap, Kamboja, pada 12 Agustus 2025.

Nazwa Aliya merupakan warga Jalan Bejo, Gang Sejahtera, Dusun XVl, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deli Serdang

Ibu Nazwa, Lanniari, menuturkan ia mendapat kabar bahwa Nazwa tewas lantaran overdosis Panadol.

Selain itu, katanya, Nazwa juga mengidap dispepsia alias gangguan lambung.

Lanniari menyebut biaya proses pemulangan jenazah Nazwa membutuhkan uang senilai Rp 138 juta.

Namun, jika Nazwa dimakamkan di Kamboja, maka biayanya Rp 50-60 juta. 

Namun, ia sama sekali tidak dapat menyanggupi lantaran masalah ekonomi.

Diketahui, Nazwa sebelumnya pergi dari rumah pada Kamis (29/5/2025) sekitar pukul 4.30 WIB.

Ia meninggalkan ibunya yang masih tertidur. 

Namun, malam sebelumnya, ia sudah pamit hendak wawancara kerja di salah satu bank swasta di Kota Medan.

Namun, ibu Nazwa memiliki firasat tak enak. 

Ia pun menghubungi Nazwa dan tiba-tiba saja Nazwa sudah di Thailand.

Saat di bandara di Thailand, Nazwa mengaku akan ditemui oleh pria bernama Chris yang merupakan teman ibu Nazwa saat di Malaysia. 

Katanya, ia akan melanjutkan perjalanan ke Kamboja.

Chris disebut akan membangun sebuah perusahaan di Kamboja

Namun, Lanniari bilang, hal tersebut belum dapat ia pastikan. 

Lanniari juga mengaku nomor ponselnya diblokir oleh Cris dan Nazwa sehingga ia tak dapat berkomunikasi dengan keduanya. 

Hingga pada 12 Agustus, Lanniari mendapat kabar bahwa Nazwa sudah meninggal dunia lantaran sakit. 

Baca juga: Otoritas Kamboja Tangkap 3.215 Orang Terkait Penipuan Online, Dalangnya Masih Belum Terungkap

DPRD Sumut Desak Pemerintah Lakukan Investigasi

DPRD Sumatera Utara menyoroti soal pekerja imigran ilegal yang merupakan warga Deliserdang Nazwa meninggal di Kamboja.

Kematian pekerja imigran ilegal asal Sumut di Kamboja ini bukan kali pertama terjadi.

Menanggapi hal itu Wakil Ketua Komisi A DPRD Sumut, Zeira Salim Ritonga, mendesak Pemkab Deli Serdang hingga Pemprov Sumut, dan Kemenlu, untuk menginvestigasi penyebab meninggalnya Nazwa di Kamboja.

Sebab, kata Zeira, ada isu yang menyebut bahwa organ Nazwa diambil. Apalagi, dirinya melihat langsung vidoe Nazwa yang meminta pertolongan. 

“Yang pastinya videonya sudah kita lihat bahwa korban minta tolong dalam keadaan sadar penuh tiba-tiba ya dia minta lepaskan kaki saya lepaskan kaki saya baru ada seseorang baju nakes yang berlogat kamboja tetap dia dipaksa dia disuntikkan sesuatu tiba-tiba sudah meninggal kan gitu. Kita desak Pemerintah melakukan investigasi," ucapnya, Kamis (21/8/2025).

Untuk ituc Zeira mengatakan patut dicurigai operasi pengambilan organ tubuh pasien tersebut.


“Jadi ya patut kita curigai itu operasi pengambilan organ tubuh karena pasien itu sadar ya dan minta kakinya dilepas kan begitu jadi perlu analisa terkait mengenai keadaaan korban, divisum korban ini supaya kita tahu penyebabnya kenapa,” jelasnya.

Untuk proses pemulangan jenazah, Zeira meminta pemerintah juga untuk bertanggungjawab.

“Ya saya kira pemerintah punya tanggung jawab terhadap warga negaranya ya. Jadi ya tak ada alasan tidak ada anggaran kan ada taktis di sana,” kata Zeira pada Kamis (21/8). 

Menurutnya, tidak ada alasan pemerintah tidak memiliki anggaran. Apalagi, anggaran itu memiliki taktis yang bagus.

“Itu kan bagian juga, bukan hanya bencana, tpi juga kemanusian juga dianggarkan di sana tapi jika tidak ada kan bisa konsultasi ke pusat dan Pemprov wajib fasilitasi. Saya kira tidak ada alasan terkait itu,” jelasnya.

Baca juga: Haji Uma Minta Korban TPPO Warga Aceh di Kamboja Segera Dipulangkan

 

BP2MI Sumut Cari Penyebab Kematian Nazwa

 

Kepala Balai Perlindungan Pekerja Migran (BP2MI) Sumatera Utara, Harold Hamonangan mengatakan sedang mendalami kasus kematian pekerja imigran ilegal asal Kabupaten Deliserdang, atas nama Nazwa Aliya (19) yang meninggal di Kamboja

Dikatakannya, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan Kemlu untuk mengetahui penyebab pasti kematian Naswa. 

Dijelaskannya pihaknya masih menyelidiki penyebab Nazwa yang  diduga meninggal lantaran overdosis obat di Kamboja.

“Cuma kami masih menunggu berita lengkap kematiannya, meninggalnya ini kami koordinasi KBRI, anggota juga masih cari info meninggalnya kenapa,” kata Harold pada Kamis (21/8/2029).

Ditegaskannya, saat ini jenazah Nazwa masih berada di Kamboja. Pihaknya tidak bisa membiayai kepulangan pekerja imigran ilegal tersebut.

“Sekarang posisinya di mana dan nanti untuk kepulangannya, memang kalau untuk kepulangan saat ini jelas dari sana seperti Azwar (korban tewas sebelumnya) ya bahwa kami gak bisa membiayai ya. Tapi kalau sudah tiba di Sumut itu bisa kita fasilitasi ya artinya biaya bisa kita bantu,” sambungnya.

Harold menuturkan, pihaknya akan membantu mencari perusahaan tempat Nazwa bekerja.

Tujuannya sebagai upaya untuk membantu biaya pemulangan jenazah Rp 138 juta.

"Tapi yang jelas Pemkab Deli Serdang tak punya alokasi (dana) untuk pemulangan tadi kami coba kontak ke Deli Serdang sepertinya tidak ada alokasi pemulangan dari Kamboja,” jelasnya.

Untuk itu, cara satu-satunya, katanya adalah menemukan tempat penyalur kerja yang membuat Nazwa pergi ke Kamboja.

“Sepertinya ya, ini kayaknya ini yang akan dikomunikasikan dengan KBRI, Kemenlu atau (kita cari) dapatkan perusahaannya nanti di sana gitu kan, atau memang ada perusahaannya atau tidak ada, seperti Azwar (korban tewas di Kamboja kasus lalu) kemarin,” jelasnya.

 

Baca juga: Terkait RAPBK Belum Kunjung Diajukan ke Dewan, Ini Penjelasan Jubir Bupati Pidie 

Baca juga: Tok! Pemerintah Aceh dan DPRA Sepakat Raqan RPJMA 2025-2029 Jadi Qanun

Baca juga: ODGJ Pelaku Pembacokan Pedagang di Samalanga Dibawa ke UPIP RSUD Bireuen

 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved