Angka Kematian Jemaah Haji 2025 Capai 8 Kali Lipat Batas Toleransi, Arab Saudi Peringatkan Indonesia
Teguran ini menunjukkan betapa seriusnya perhatian pemerintah Arab Saudi terhadap keselamatan jemaah.
“Ketika saya mendampingi Presiden Prabowo bertemu Prince MBS, sama, disinggung lagi, Indonesia menjadi penyumbang separuh dari kematian selama musim haji,” kata Gus Irfan.
Hal ini menjadi perhatian internasional karena ibadah haji semestinya menjadi momentum spiritual, bukan ajang yang diwarnai dengan angka kematian tinggi.
Baca juga: Korupsi Kuota Haji, Oknum Kemenag Diduga Terima Pelicin Rp 113 Juta Per Jemaah
Mengapa Banyak Jemaah yang Tidak Memenuhi Syarat Istithaah?
Salah satu persoalan yang mendapat sorotan dari pihak Saudi adalah banyaknya jemaah Indonesia yang tidak memenuhi syarat istithaah atau kemampuan fisik untuk berhaji.
Gus Irfan bahkan mengaku ditegur karena ditemukan ada jemaah yang kondisinya sangat rentan namun tetap diberangkatkan.
“Saya ditegur oleh Kementerian Saudi, ini ada yang sudah tiap bulan harus cuci darah 2-3 kali masih diberangkatkan, ‘ini gimana Indonesia?’” ungkapnya.
Wakil Kepala BP Haji, Dahnil Azhar Simanjuntak, juga melaporkan adanya jemaah dengan kondisi kesehatan yang memprihatinkan.
“Bagaimana dia menemukan jemaah yang punggungnya sudah bolong karena diabetes, masih bisa berangkat,” ujar Gus Irfan menirukan laporan Dahnil.
Belajar dari pengalaman tahun ini, BP Haji berkomitmen memperketat standar operasional prosedur (SOP) dalam menetapkan syarat istithaah.
Gus Irfan menyadari langkah ini akan menimbulkan protes dari calon jemaah yang sudah lama menunggu antrean, namun tetap tidak bisa berangkat karena alasan kesehatan.
“Akibatnya kami tahu, efeknya kami tahu. Akan banyak orang-orang yang sudah puluhan tahun menunggu antrian, ketika mendapatkan kesempatan berangkat, tidak bisa berangkat karena faktor kesehatan,” ujarnya.
Meski demikian, ia menekankan bahwa keselamatan jemaah adalah prioritas utama, bukan semata menjaga nama baik Indonesia.
“Yang penting bagi kami, kami bisa menyelamatkan para calon jemaah haji kita. Kita bisa menyelamatkan nama baik Indonesia di mata dunia, menyelamatkan nama baik di mata tuan rumah Arab Saudi,” tegasnya.
Sebagai langkah antisipasi, BP Haji akan bekerja sama dengan Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia (Perdokhi) dalam program Manasik Kesehatan.
Sebelumnya Program ini akan mempersiapkan calon jemaah secara fisik setidaknya satu tahun sebelum keberangkatan.
Kontroversi Menggelegar Zohran Mamdani di New York: Saya Akan Tangkap PM Israel- Benyamin Netanyahu |
![]() |
---|
Lazisnu Aceh Salurkan Rp 20 Juta Zakat Mal Produktif dari NU Care Korea Selatan |
![]() |
---|
VIDEO Pemerintah Guyur Rp 200 Triliun ke Bank Nasional, BSI Dapat Porsi Khusus untuk Aceh |
![]() |
---|
VIDEO Menkeu Bandingkan Pertumbuhan dan Kredit Ekonomi Era SBY dan Jokowi |
![]() |
---|
Mukadam: Warisan Tgk Chik di Pasi yang Tetap Hidup dalam Tradisi Kenduri Blang Masyarakat Pidie |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.