Kesehatan

Suka Mie Instan Saat Hamil? Ini Risiko Serius bagi Ibu dan Bayi

Dr Boyke menyebutkan, pada masa kehamilan terutama trimester kedua dan ketiga, pola makan ibu harus benar-benar dijaga.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Muhammad Hadi
Meta AI
Ilustrasi ibu hamil makan mie instan 

SERAMBINEWS.COM - Kehamilan menjadi momen istimewa bagi setiap perempuan. Di masa ini, kesehatan ibu sangat berpengaruh langsung pada tumbuh kembang janin.

Namun, masih banyak ibu hamil yang kerap mengonsumsi makanan instan, termasuk mie instan, karena alasan praktis atau sekadar mengatasi rasa ngidam.

Menurut penjelasan dokter sekaligus pakar kesehatan reproduksi, dr Boyke Dian Nugraha, kebiasaan tersebut sebaiknya dihindari.

Ia menegaskan bahwa makanan instan yang mengandung pengawet, penyedap, serta bahan tambahan lainnya bisa membahayakan ibu maupun janin di dalam kandungan.

Dr Boyke menyebutkan, pada masa kehamilan terutama trimester kedua dan ketiga, pola makan ibu harus benar-benar dijaga.

Tubuh membutuhkan asupan nutrisi berkualitas tinggi, bukan sekadar makanan praktis yang rendah gizi.

Baca juga: Cara Hitung Masa Subur untuk Program Hamil, dr Boyke Kasih Rumusnya

“Makanan instan biasanya banyak mengandung pengawet, penyedap, dan bahan tambahan lain yang tidak baik bila dikonsumsi terlalu sering. Dampaknya bisa mengganggu kesehatan ibu, bahkan memengaruhi perkembangan janin,” jelasnya dikutip Serambinews.com dari kanal YouTube Kacamata dr Boyke, Senin (25/8/2025).

Konsumsi berlebihan makanan instan dapat memicu masalah seperti tekanan darah tinggi hingga diabetes gestasional. Kondisi ini bisa berbahaya bagi ibu maupun bayi.

Pakar kesehatan reproduksi, dr Boyke Dian Nugraha, SpOG MARS, mengingatkan pasangan yang ingin memiliki momongan agar tidak menganggap remeh tahap pra kehamilan, Senin (18/8/2025).
Pakar kesehatan reproduksi, dr Boyke Dian Nugraha, SpOG MARS, mengingatkan pasangan yang ingin memiliki momongan agar tidak menganggap remeh tahap pra kehamilan, Senin (18/8/2025). (YT Kacamata dr Boyke)

Makanan instan cenderung minim protein, vitamin, dan mineral. Padahal, janin sangat membutuhkan nutrisi berkualitas untuk perkembangan otak dan tubuhnya.

Zat tambahan buatan seperti MSG dan pengawet bisa meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah atau masalah kesehatan lain di kemudian hari.

Daripada mengandalkan mie instan atau makanan siap saji, dr Boyke menyarankan ibu hamil lebih banyak mengonsumsi:

Baca juga: Baby Blues Hanya Dialami Manusia, dr Boyke Ungkap Alasannya

  • Protein berkualitas seperti ikan, daging, telur, atau produk olahan ikan gabus yang kaya albumin.
  • Sayur dan buah segar yang mengandung vitamin serta serat alami.
  • Susu dan produk turunannya untuk mendukung kebutuhan kalsium.

“Kalau pun sulit makan karena mual, ibu bisa mencoba makan sedikit-sedikit. Yang penting tetap ada asupan protein untuk janin. Bahkan sekarang sudah ada suplemen albumin dari ikan gabus yang bisa membantu,” kata dr Boyke.

Tak hanya ibu, peran suami juga penting dalam menjaga pola makan selama kehamilan.

Suami diharapkan bisa memberikan dukungan emosional sekaligus memastikan istrinya tidak terlalu sering mengonsumsi makanan instan.

Baca juga: Usia Berapa Anak Harus Dipisahkan Tidurnya? dr Boyke Beberkan Fakta Mengejutkan

“Kadang ibu hamil ngidam mie instan atau makanan tertentu. Boleh saja sesekali, tapi jangan sampai jadi kebiasaan. Suami perlu mengingatkan dengan lembut dan membantu menyediakan makanan bergizi,” tambah dr Boyke.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved