Nasib Bripda MA, Oknum Polisi Polda Banten Pukul Pelajar Pakai Helm hingga Kritis, Kini Dipatsus
Anggota Tim Patroli Maung Presisi Polda Banten, Bripda MA, tengah menjalani pemeriksaan Propam Polda Banten.
SERAMBINEWS.COM - Seorang oknum polisi dari Tim Patroli Maung Presisi diduga melakukan kekerasan terhadap pelajar saat membubarkan balap liar di depan Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Curug, Kota Serang, pada Sabtu (23/8/2025) malam.
Polisi berinisial Bripda MA melakukan pemukulan terhadap seorang pelajar SMKN bernama Violent Agara Casttilo (16) dengan menggunakan helm.
Akibatnya, Seorang pelajar SMKN di Kota Serang bernama Violent Agara Casttilo (16) mengalami luka-luka hingga tak sadarkan diri.
Akibat tindakannya itu, kini anggota Tim Patroli Maung Presisi Polda Banten, Bripda MA, tengah menjalani pemeriksaan Propam Polda Banten.
Ia diduga melemparkan helm ke arah pelajar SMKN 2 Kota Serang bernama Violent Agara Casttilo (16) hingga korban mengalami luka parah di kepala dan kini dalam kondisi kritis.
"Melakukan proses penegakan hukum secara transparan dan obyektif terhadap Bripda MA baik peraturan disiplin ataupun kode etik," kata Kabid Propam Polda Banten Kombes Pol Murwoto melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (26/8/2025).
Murwoto menyebut, Bripda MA kini sedang ditempatkan khusus atau patsus untuk proses lebih lanjut.
Ia menjelaskan, MA melemparkan helm secara refleks karena melihat kendaraan roda dua yang dikendarai korban seperti hendak menabraknya.
"Sehingga personel tersebut melempar helm ke arah korban, lalu kaget dan terjatuh dari motornya hingga terseret sekitar 10 meter," ujarnya.
Akibat kejadian itu, korban mengalami luka di wajah, kepala, dan kaki karena tidak memakai helm.
"Setelah itu personel Ditsamapta membawa korban tersebut ke rumah sakit RSUD (Banten)," kata Murwoto.
Berdasarkan rekaman CCTV, Murwoto memastikan tidak ada aksi pemukulan terhadap korban.
Namun, anggota patroli menghadang kendaraan dengan cara memberhentikan dan bersiap melempar helm yang dikenakan.
Murwoto menambahkan, kondisi motor korban tidak sesuai standar pabrik.
"Knalpot brong, tidak ada lampu, dan memakai ban cacing. Keadaan motor ini seperti spek drag race serta korban saat itu tidak memakai helm," sebutnya.
Sebelumnya, pelajar SMKN 2 Kota Serang Violent Agara Casttilo diduga menjadi korban kekerasan anggota Polda Banten saat pembubaran balapan liar pada Sabtu (23/8/2025) malam.
Baca juga: Pelaku Judi Togel Mengaku Diperas Rp50 Juta oleh Oknum Polisi di Bantaeng, Begini Kejadiannya
Kesaksian Ayah Korban
Ayah Agara, Benny Permadi, mengatakan, peristiwa dugaan kekerasan yang dilakukan oleh oknum polisi kepada anaknya terjadi pada Minggu (24/8/2025).
Awalnya, Agara berpamitan ingin memperbaiki motor di bengkel yang ada di daerah Boru, Curug, Kota Serang.
Usai dari bengkel, anaknya bersama dua rekannya mengabari bahwa mereka akan pulang ke rumah.
Dalam perjalanan menuju rumah, ada kegiatan operasi polisi di Jalan Syekh Nawawi Al-Bantani, Serang.
Saat itu, anaknya melaju dengan kecepatan 40 km per jam.
Namun, seorang petugas berusaha menangkap anaknya dengan mengadang laju kendaraan.
Anaknya pun menghentikan laju kendaraan, tetapi tiba-tiba dipukul di kepala menggunakan helm hingga tersungkur.
"Polisi itu langsung mengadang anak saya sama temannya. Terjadi pemukulan, satu anggota bawa helm, satu lagi bawa tongkat. Anak saya kena helm, pingsan, kepala jatuh ke setang, langsung roboh," kata Benny kepada wartawan, Senin (25/8/2025).
Anggota polisi bersama rekan korban lalu membawa Agara ke RSUD Banten untuk segera mendapatkan perawatan medis.
Benny mengaku mendapat informasi dari beberapa polisi yang ada di rumah sakit bahwa anaknya terlibat kecelakaan dan membantah adanya kekerasan.
Benny meminta pertanggungjawaban dari aparat kepolisian karena kondisi anaknya kini kritis dan masih dalam keadaan koma dengan luka berat di kepala.
"Saya cuma minta tanggung jawabnya. Temannya lihat dipukul, masa dibilang anak saya laka (kecelakaan)," tandas dia.
Keterangan Kepolisian
Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Didik Hariyanto pada saat kejadian menjelaskan bahwa Tim Patroli Maung Presisi kembali melaksanakan kegiatan rutin demi menciptakan rasa aman di masyarakat.
Dalam pelaksanaan patroli tersebut, tim mendapat informasi dari masyarakat terkait adanya aktivitas balap liar di jalur KP3B.
"Sekitar pukul 02.15 WIB, tim patroli menerima laporan dari warga tentang adanya balap liar di kawasan KP3B. Tim segera menuju lokasi," ujar Didik.
Sesampainya di lokasi, para pelaku balap liar membubarkan diri secara berhamburan karena panik melihat kedatangan petugas.
Didik menyebut, dari informasi awal, ada salah satu dari mereka yang jatuh dan langsung dibawa oleh personel ke RSUD Banten.
Terkait adanya dugaan kekerasan terhadap korban yang diduga dilakukan oleh oknum aparat saat patroli berlangsung di KP3B, sedang diselidiki.
"Kami tegaskan bahwa proses klarifikasi dan penyelidikan masih berjalan, dan semua pihak berhak mendapatkan perlakuan adil sesuai hukum,” kata Didik.
Didik juga mengatakan bahwa Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Polda Banten sedang melakukan pemeriksaan internal terhadap personel yang bertugas pada malam kejadian.
Pemeriksaan, lanjut Didik, bertujuan untuk memastikan apakah terdapat pelanggaran prosedur dalam pelaksanaan tugas.
"Jika terbukti ada pelanggaran atau kekerasan yang tidak sesuai dengan aturan, maka akan kami tindak secara tegas sesuai ketentuan hukum yang berlaku," tegasnya.
Sebagai informasi, Tim Maung Presisi baru diresmikan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada 12 Agustus 2025.
Baca juga: Alasan Anggota DPR Tak Lagi Terima Tunjangan Rumah Rp 50 Juta, Dasco: Tunjangan Sampai Oktober 2025
Baca juga: Sosok Dwi Hartono, Otaki Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Dikenal Dermawan, Sempat Ingin Maju Bupati Tebo
Baca juga: 4 HP Ditemukan KPK di Plafon Rumah Dinas Immanuel Ebenezer, Sengaja Disembunyikan?
Kronologi Bripda MA Lempar Helm ke Pengendara Motor hingga Koma, Keluarga dan Polisi Beda Versi |
![]() |
---|
Kehancuran Rumah Sakit Nasser Gaza usai Serangan Ganda Israel, 22 Orang Tewas Termasuk 5 Jurnalis |
![]() |
---|
Prajurit TNI Aniaya 2 Warga Pekanbaru, 1 Orang Tewas, Korban Dipukul Pakai Senjata Api dan Cangkul |
![]() |
---|
Intel Polisi Brigadir Esco Faska Diduga Dibunuh, Hasil Otopsi Terungkap: Ada Tanda Kekerasan |
![]() |
---|
Motif Imam Hidayat Bunuh Pacarnya Nurminah karena Cemburu, Jasad Korban Dicor di Sumur Rumah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.