Cerpen

Gonggongan Anjing dan Suara Tokek

Editor: hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

            Kupukul dinding kamar, kakiku menendang-nendang bantal hingga kapas menyembul keluar  memenuhi kamar. Aku berteriak berkali-kali. Kucakar-cakar wajah dan tubuhku. Mulutku terus mengumpat dan menyerapahi semua yang kulihat dan kudengar di sekitarku.

            Pintu kamar terbuka. Seorang lelaki tua berdiri dan menatapku.

            “Siapa kamu?” tanyaku membentak.

            “Pamanmu.”

            “Bisakah Paman melepaskan rantai ini?” ucapku mengiba.

            “Kamu mau ke mana?” tanyanya dengan lembut.

            “Aku mau keluar dari sini. Aku akan membunuh anjing-anjing itu!”

            “Baiklah, aku akan lepaskan rantai itu. Tapi kamu harus memenuhi permintaanku untuk meminum obat ini.” Ia memperlihatkan kantong kecil di tangannya.

            “Memangnya aku sedang sakit?” tanyaku tertawa. “Maukah Paman mencarikan kedua binatang itu?” lanjutku.

            “Minumlah dulu obatnya! Nanti aku akan bantu mencari binatang itu untukmu!” ujarnya.

            Aku mengangguk, ia memberikanku dua pil obat dan segelas air. Aku menatap curiga pada paman ketika hendak meminum obatnya.

            “Minumlah! Setelah kamu minum obat, aku akan melepaskan rantai dan menemanimu mencari binatang itu,” ucapnya.

            Aku minum dua pil itu. Tak lama berselang, aku mulai merasa pikiranku tenang. Aku tak memikirkan lagi tentang anjing dan tokek. Tubuhku merasa lemas dan mata terasa lelah. Sayup-sayup aku mendengar pamanku berkata, “Kurasa lebih baik cepat-cepat membawanya ke Rumah Sakit Jiwa. Sakitnya sudah parah. Sabu-sabu telah membuatnya gila....”[]

*Anjas Parsi adalah anggota Komunitas Sastra Lhokseumawe (KSL) di Dewan Kesenian Aceh Lhokseumawe.

Berita Terkini