Kisah Ibu Para Anak Yatim Piatu, Perempuan Pengemis yang Mengurus 1.400 Anak Telantar

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sindhutai Sapkal, ibu para anak yatim piatu.(thebetterindia.com)

SERAMBINEWS.COM, NEW DELHI — Seorang perempuan India bernama Sindhutai Sapkal (69) kini dikenal sebagai ibu para anak yatim piatu karena kerelaannya mengurus ribuan anak-anak malang itu.

Namun, julukan itu tak diperoleh Sindhutai dengan mudah karena perempuan ini menjalani masa mudanya dengan penuh penderitaan dan kesulitan.

Perempuan luar biasa ini lahir di Desa Pimpri Meghe, Distrik Wardha, Negara Bagian Maharashtra.

Terlahir dari keluarga miskin membuat Sindhutai tak bisa mendapatkan pendidikan yang layak dan dinikahkan dalam usia yang amat dini.

Baca: Tim BPBD Simeulue Sulit Tembus Kawasan Banjir Untuk Membantu Warga

Baca: Seluruh Tubuh Pria Ini Bengkak Dipenuhi Benjolan, Gegara Kecanduan Minuman Alkohol

Saat baru berusia 10 tahun, Sindhutai dinikahkan dengan pria berusia 30 tahun yang dalam perjalanannya kerap melakukan kekerasan terhadap dirinya.

Sang suami kerap memukuli Sindhutai dan puncaknya mengusir perempuan itu saat dia berusia 20 tahun dan sedang mengandung sembilan bulan.

Dia kemudian terpaksa melahirkan bayinya di sebuah kandang sapi di luar rumahnya dan kemudian memutuskan berjalan kaki beberapa kilometer ke rumah orangtuanya.

Baca: Aceh Selatan Diguyur Hujan Lebat, Sejumlah Kawasan Tergenang Banjir

Baca: Rombongan Asisten I Setdakab Aceh Singkil Terjebak Badai Saat Memantau Destinasi Pulau Banyak

 Sungguh malang nasib Sinduthai karena kedua orangtuanya juga menolak memberi dia dan bayinya tempat berteduh.

"Saya memotong tali pusar bayi saya dengan menggunakan batu," kenang Sinduthai.

Kondisi mengenaskan ini membuat Sindhutai tertekan dan sempat berniat untuk bunuh diri.

Namun, dia mengurungkan niat itu dan memutuskan untuk mengemis demi memberi makan putrinya.

Baca: Data Warga Pijay tak Ber-KTP Elektronik Beda Antara KIP dan Disdukcapil, Terancam tak Bisa Memilih

Baca: Ada Pelanggaran Administrasi Pembentukan PPK Simeulue, Ini Putusan Panwaslu

Saat mengemis itulah dia menyadari banyak sekali anak yatim piatu dan anak yang dibuang orangtua mereka di sekelilingnya.

Nasib anak-anak itu membuat Sindhutai, yang meski kondisinya juga amat miskin, memutuskan untuk memelihara anak-anak tersebut.

Lalu bagaimana Sindhutai memberi makan mereka? Dia tetap mengemis dan perempuan itu mengemis lebih keras agar bisa menghidupi "anak-anaknya".

Baca: Diguyur Hujan Lebat, Kawasan Leubang Hulu Simeulue Dikepung Banjir

Baca: Bayi 1 Tahun Koma Selama 10 Hari, Akibat Digigit Pacar Ibunya dan Disulut Rokok

Lama kelamaan, Sindhutai mengadopsi semua anak yatim piatu dan anak telantar yang ditemuinya.

Saat itulah dia mendapat julukan ibu para anak yatim piatu.

"Saat saya hidup di jalanan dan mengemis serta berusaha bertahan hidup, saya menyadari banyak anak-anak yang tak memiliki siapa-siapa. Jadi saya memutuskan untuk memelihara mereka seperti anak sendiri," kata Sindhutai.

Hingga hari ini, Sindhutai sudah mengadopsi lebih dari 1.400 orang anak yatim piatu.

Dia membantu mereka mendapatkan pendidikan, menikahkan mereka, dan membantu mereka hingga mendapatkan kemapanan.

Baca: Kapolres Aceh Tamiang Kembali Pimpin Upacara Pemecatan 9 Anggota Polisi

Baca: Wulan Meninggal Dunia Usai Keguguran, Di Mata Opick Istri Keduanya Sosok Mulia dan Saleha

Kini beberapa anak angkat Sindhutai sukses menjalani kehidupan.

Beberapa dari mereka menjadi dokter, pengacara, atau insinyur.

Dan jika ditotal, Sindhutai kini memiliki 207 menantu laki-laki, 36 menantu perempuan, dan lebih dari 1.000 cucu.

Sindhutai mengaku tidak mendapatkan dukungan dari siapa pun.

Namun, kisahnya ini membuat perempuan itu kerap diundang menjadi pembicara dan mendapat honor.

Baca: Aula Kankemenag Pidie Jaya Nyaris Ludes Terbakar, Ini Penyebabnya

Baca: Aula Kankemenag Pidie Jaya Nyaris Ludes Terbakar, Ini Penyebabnya

"Tuhan memberi saya kemampuan berkomunikasi yang baik. Saya bisa berbicara dan memengaruhi seseorang. Rasa lapar membuat saya bisa berbicara dan kini menjadi sumber pendapatan saya," kata dia.

"Saya berbicara di banyak tempat dan kegiatan ini memberi saya cukup uang yang saya gunakan untuk menghidupi anak-anak saya," tambahnya.

Selain menjadi ibu yang hebat, Sinduthai juga memiliki jiwa yang amat besar dan pemaaf.

Bertahun-tahun setelah tak terdengar kabarnya, sang suami yang dulu menelantarkannya tiba-tiba muncul.

Baca: Hari Pertama USBN di Sumut, Ombudsman Dapati Pengawas dan Siswa Menggunakan Ponsel

Baca: 30 Kilogram Sabu-sabu yang Disita BNN di Medan Selundupan dari Aceh

Pria itu meminta maaf atas segala perbuatan kejinya di masa lalu. Sungguh luar biasa, Sindhutai memaafkan suaminya dan menerimanya kembali, bukan sebagai pasangan hidup tetapi menjadi salah satu anak asuhnya.

"Sebab kini saya hanya bisa memberi kasih sayang seorang ibu," ujar Sindhutai.

Sekarang, Sindhutai akan memperkenalkan suaminya sebagai anaknya yang paling tua.

Atas kegigihannya membantu sesama, Sindhutai telah menerima lebih dari 500 penghargaan yang tentunya dibarengi dengan sejumlah uang.

Baca: 30 Kilogram Sabu-sabu yang Disita BNN di Medan Selundupan dari Aceh

Baca: Jangankan Jaringan Internet, Sinyal HP Saja Masih Susah, Pulau Banyak Barat Sangat Terisolasi

Semua uang yang diperolehnya digunakan sepenuhnya untuk kepentingan anak-anak asuhnya.

Salah satunya adalah membuat ruman penampungan bagi anak-anak yatim piatu yang diurusnya.

Kini Sindhutai memiliki enam organisasi yang bekerja untuk memenuhi segala kebutuhan anak-anak yatim piatu.

"Saya tahu bagaimana rasanya ditelantarkan, sendirian, dan tak diinginkan. Saya tak ingin mereka merasakan hal yang sama," papar Sindhutai.

"Saya amat bangga dan senang jika melihat anak-anak saya bisa menjalani hidup dengan baik," tambah dia.(*)

Baca: Sedang Melaju Bawa Barang Belanjaan Menuju Simpang Jernih, Pikap Milik Haji Mukmin Terbakar

Baca: Puluhan Pejabat Gayo Lues Bersaing Merebut Lima Jabatan Strategis, Apa Saja?

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Sindhutai Sapkal, Pengemis yang Mengurus 1.400 Anak Telantar"

Berita Terkini