Bahkan satu hari sebelum serangan tersebut, Osama menginstruksikan istri-istri dan anak-anaknya untuk melakukan perjalanan ke Najm al-Jihad, sebuah kamp militer dekat kota Jalalabad, Afganistan.
Para perempuan-perempuan itu mencoba untuk bertahan di kamp tersebut setelah mengetahui serangan tersebut.
Walau mereka selalu bersama Osama, mereka tidak tahu apa-apa tentang serangan 11 September tersebut.
Baca: Baru 2 Hari Mendekam di Tahanan, Salman Khan Akhirnya Hirup Udara Bebas
Baca: Polda Aceh Sosialisasi Penerimaan Anggota Polri di Blangpadang, Ini Jadwal Pendaftarannya
Memang beberapa kali para istrinya mendengar sesuatu yang disebut "Operasi Pesawat," tapi Osama melarang mereka untuk berbicara ke siapa pun tentang misi rahasia tersebut.
Istri keenam dan termudanya, Amal, berada di sisi Osama di malam ia terbunuh.
Saat itu memang Amal sudah diperintah untuk meninggalkannya dan menuju tempat aman, tapi ia menolak dan memaksa untuk tetap berada di sisinya.
Saat penyergapan Osama, Amal ditembak di kaki dan pingsan.
Saat ia sadar, Osama telah dibunuh oleh Navy SEAL dan kepimpinannya di al-Qaeda pun berakhir.(*)
Baca: Ini Peserta yang Mendapatkan Sepeda Motor Dalam Fun Bike dan Fun Walk Aceh Tamiang
Baca: Banjir dan Puting Beliung Landa Dataran Tinggi Gayo