Tak sepadan
Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko menilai wajar apabila Soeharto dinilai publik sebagai presiden yang paling berhasil.
Pertama, Soeharto memimpin Indonesia selama 32 tahun.
Oleh sebab itu, pencapaiannya tentu saja lebih banyak dibandingkan presiden pasca-reformasi. "Wajar kalau dia membangun lebih banyak jembatan, lebih banyak bendungan, modal waktunya panjang. Dia lebih punya banyak waktu untuk menyelesaikan masalah," ujar Budiman.
Kedua, dalam waktu yang panjang itu pula, Soeharto mampu mengendalikan unsur-unsur negara.
"Kekuasaan dia lebih besar. Legislatif dia kontrol, yudikatif juga. Sementara pemimpin di pasca-reformasi tidak bisa. Megawati, SBY, Jokowi, tidak bisa mengontrol MA, tidak bisa menentukan pemenang pemilu," ujar Budiman, yang pernah menjadi tahanan politik Orde Baru itu.
Baca: Rekam Jejak Aman Abdurrahman yang Dituntut Hukuman Mati, Dijuluki Pemimpin ISIS Indonesia
Baca: Kemenpan RB Rilis Jadwal Lengkap Rekruitmen CPNS 2018, Siap-siap untuk Daftar
Ketiga, era Orde Baru tidak mengenal otonomi daerah.
Sementara, saat ini kewenangan pemerintah pusat beriringan dengan kewenangan pemerintah daerah pula.
Oleh sebab itu, menurut Budiman, sebenarnya tidak sepadan apabila keberhasilan era Soeharto dibandingkan dengan presiden pasca-reformasi.
"Jadi, ini seperti membanding-bandingkan durian dengan jeruk," ujar Budiman.(*)
Baca: Laku Terjual hingga Rp 29,8 Miliar, Apa Kelebihan dari Dua Botol Wiski Ini?
Baca: Kemenag Rilis 200 Nama Muballigh, Ratna Sarumpaet: Hanya Membuat Pecah Belah Antar Umat Beragama
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Survei Indo Barometer, Soeharto Dinilai sebagai Presiden Paling Berhasil"