SERAMBINEWS.COM - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un akhirnya bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Selasa (12/6/2018) pagi.
Pertemuan pribadi yang digelar di Singapura itu merupakan pertemuan yang pertama kalinya bagi Kim Jong Un dan Donald Trump.
Dilansir TribunWow.com dari Nytimes.com, pertemuan mereka itu bertujuan untuk mengakhiri permusuhan dan ancaman konfrontasi nuklir selama tujuh dekade.
Baca: Sule Unggah Foto Bareng Anak dan Tulis Caption Sabar Ya Nak, Netizen Ramai Beri Dukungan
Sekitar pukul 9 pagi, Trump dan Kim berjalan dari sisi yang berbeda.
Keduanya saling tersenyum, berjabatan tangan dan menyapa.
Bahkan, Trump sempat memegang bahu Kim sebelum berpose untuk media.
Baca: Mendadak Viral, Suara Anak SD Ini Merdu Mirip Nissa Sabyan
Keduanya langsung menuju ruangan pertemuan pribadi dengan didampingi penerjemah masing-masing.
Setelah berdiskusi empat mata kurang dari satu jam, para ajudan dan rombongan Trump dan Kim terlihat memasuki ruangan pertemuan tersebut.
Melansir nytimes.com , pertemuan tersebut membicarakan tentang persoalan antara Amerika Serikat dan Korea Utara.
Amerika Serikat ingin membebaskan Korea Utara dari persenjataan nuklir.
Amerika menginginkan Korea Utara untuk menyerahkan senjata nuklir secara penuh, terverivikasi, dan tidak dapat dikembalikan.
Baca: Lagi Ramai Tol Jokowi, Zara Zettira Unggah Data Jalan Tol dari Tahun 1978 hingga 2014
Sedangkan, Kim Jong Un juga ingin menghapus senjata nuklir dari Semenanjung Korea.
Kim juga ingin Korea Utara diakui sebagai salah satu negara 'pemain' di dunia.
Selain itu, Kim Jong Un juga berharap agar pertemuan itu bisa meredakan provokasi, kemiskinan, dan isolasi ekstrim yang dialami oleh Korea Utara.
Pertemuan tersebut dapat membuka jalan untuk mengakhiri Perang Korea.
Meski Perang Korea telah berakhir di tahun 1953 dengan gencatan senjata, namun tidak pernah ada perjanjian damai.
Baca: Baitul Mal Aceh Tenggara Salurkan Zakat Infaq Sedekah Rp1,5 Miliar
Pertemuan puncak itu adalah momen yang paling penting bagi Trump dan Kim.
Selama ini, Kim dan Trump dikenal sebagai sosok pemimpin negara yang kerap mengancam negara lain dengan kehancuran, bukannya perdamaian. (*)
Apa yang Trump Tawarkan untuk Kim?
Hanya beberapa jam sebelum pertemuan puncak bersejarah antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan Pemimpin diktator Korea Utara (Korut) Kim Jong un, pihak AS mengisyaratkan adanya 'tawar menawar'.
Baca: Melihat Awal Syawal 1439 Hijriah, Ini Daftar Lokasi Rukyatul Hilal
Hal itu mungkin saja dimiliki Trump di sakunya, saat hendak bernegosiasi dengan Kim di Singapura.
"Rapat antara staf dan perwakilan, berjalan dengan baik dan cepat, tapi pada akhirnya tidak ada masalah," kata Trump melalui cuitan di akun Twitter resminya.
"Kita semua akan segera mengetahui apakah suatu hal yang nyata dan tidak seperti peridtiwa di masa lalu, bisa benar-benar terjadi," tambah Trump penasaran.
Dilansir dari laman Fox News, Selasa (12/6/2018), Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan kepada wartawan pada Senin kemarin bahwa AS siap untuk memberikan jaminan keamanan bagi Korut jika denuklirisasi lengkap benar-benar disepakati.
Baca: Premium Juga Harus Ada
Ia menjelaskan, denuklirisasi lengkap merupakan satu-satunya hasil negosiasi yang dapat diterima dari pertemuan pada hari ini antara kedua pemimpin.
Pompeo menyampaikan, sanksi akan tetap diberlakukan hingga Korut 'secara lengkap dan dapat diverifikasi' telah menghancurkan semua senjata pemusnah massalnya.
Baca: Menyikapi Keberagaman
Jadi, apa yang Trump tawarkan kepada Kim ?
Di AS pada pekan lalu, Trump sendiri menyatakan bahwa sebuah kesepakatan dapat mencakup 'normalisasi hubungan' antara AS dengan Korut.
Axios melaporkan selama akhir pekan, Trump mungkin bersedia mempertimbangkan untuk menempatkan kedutaan AS di Pyongyang, ibukota Korut.
Situs berita itu juga membocorkan bahwa Trump menyukai gagasan untuk mengizinkan bisnis fast food Amerika, seperti McDonalds membuka gerainya di Korut.
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul “Pertama Kali Digelar, Pertemuan Pribadi Donald Trump dan Kim Jong Un hanya Didampingi Dua Penerjemah” dan di Tribunnews.com dengan judul “Apa yang Trump Tawarkan untuk Kim? Normalisasi Hubungan Diplomatik Atau Ngasih Big Mac?”