SERAMBINEWS.COM, SIGLI – Bupati Pidie Roni Ahmad mengungkapkan kekecewaannya saat melihat kondisi jalan Simpang Beutong-Keude Laweung, Kecamatan Muara Tiga, Pidie.
“Hana jeut keubuet meunyo lagee nyoe dikerja awak dinas. Dipeugah kabereb bandum, tapi watee tacek u lapangan lagee nyoe kondisi jalan (Enggak benar cara kerja dinas (PUPR) ini. Katanya sudah selesai semua, tapi ketika kita cek ke lapangan ternyata begini kondisinya),” kata bupati yang akrab disapa Abusyik ini, kepada Serambinews.com di ruas jalan Simpang Beutong-Keude Laweung, Rabu (21/11/2018).
Saat itu, Abusyik beserta rombongan baru kembali dari meninjau lokasi pembangunan pabrik semen di Laweung, Kecamatan Muara Tiga.
Saat pergi, rombongan Abusyik datang dari Sigli ke Laweung melalui jalan Batee.
Setelah meninjau lokasi pembangunan pabrik semen bersama tim dari Bappeda Aceh dan Badan Investasi dan Promosi, Abusyik memilih pulang melalui jalan Laweung-Simpang Beutong.
Saat itulah, Abusyik melihat kenyataan badan jalan yang masih sangat banyak lobang yang digenangi air hujan.
Abusyik kemudian memerintahkan sopirnya untuk menghentikan laju mobil.
Ia kemudian meraih handphone dari dashboard mobil, turun, dan kemudian memotret kondisi badan jalan tersebut.
Beberapa warga yang lewat dengan sepeda motor tampak menyapa Abusyik yang selalu tampil dengan kopiah khas berwarna merah.
“Abusyik... Abusyik..,” kata mereka sambil melambaikan tangan.
Saat kembali ke mobil, Abusyik kemudian menghubungi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pidie.
Abusyik Bikin Kaget Pegawai Dishub Pidie, Tunjuk-tunjuk Semak Belukar di Halaman Kantor
Disidak Abusyik, Kantor Dinas Perhubungan Pidie Langsung Bersih
VIDEO - Abusyik Sidak Kantor Dishub Pidie, Tunjuk-tunjuk Semak Belukar di Halaman Kantor
Dalam pembicaraan dengan pria yang disebut bernama Nazar itu, Abusyik tampak mempertanyakan cara kerja jajaran Dinas PUPR Pidie yang menurutnya tidak sesuai harapan.
“Harusnya, pembangunan jalan ini dilakukan secara tuntas, dari Simpang Beutong sampai ke Keude Laweung. Jangan terpotong-potong seperti ini,” ungkap Abusyik dalam pembicaraan telepon tersebut.
Beberapa bagian ruas jalan tersebut memang sudah diperbaiki dan mengalami sedikit perluasan.
“Harusnya dengan anggaran sebesar Rp 4 miliar, perbaikan ruas jalan ini selesai seluruhnya. Karena panjang jalan ini juga sekitar 4 kilometer,” ungkap Abusyik.
Bangun Pabrik Semen Laweung, PT Samana Citra Agung Gandeng Perusahaan Asal Tiongkok
Ini Alasan PT Samana Citra Agung Ajak Perusahaan Tiongkok Bangun Pabrik Semen Laweung
PT SCA Teken MoU Pabrik Semen di Laweung, Jubir PNA: Akan Ada Pekerja China Datang ke Pidie
Kepada Serambinews.com, Abusyik mengatakan kondisi seperti ini kerap ditemukannya saat melakukan peninjauan ke kampung-kampung.
“Bahkan sekali pernah saya temukan usulan perbaikan ruas jalan yang tak pernah ada. Di dokumen tertulis perbaikan ruas jalan Reubee-Jabal Ghafur. Saya sampai bingung, di mana ruas jalan itu. Karena saya lahir di kawasan itu belum pernah tahu ada ruas jalan Reubee-Jabal Ghafur, yang ada Reubee-Garot,” ujar Abusyik sambil terkekeh.
“Dikeuneuk peulaku geutanyoe (mau kerjain kita),” lanjut Abusyik.
Ditanya apa tindakan yang akan diambilnya, Abusyik mengatakan saat ini pihaknya sedang mengevaluasi kerja seluruh dinas.
“Saya tidak langsung percaya laporan dari dinas, akan tetap turun ke gampong-gampong untuk melihat langsung kondisi di lapangan. Karena jabatan yang saya emban ini adalah amanah, jangan sampai kita mengkhianati kepercayaan masyarakat,” ungkap Abusyik.
Mantan kombatan GAM alumni Tripoli Libya ini menambahkan, selain infrastuktur dirinya akan fokus membangun karakter dan integritas aparatur pemerintahan dan masyarakat yang menurutnya kini telah banyak melenceng.
Innalillahi Wainna Ilaihi Rajiun, Mantan Kombatan GAM Amat Kostrad Meninggal Dunia
Eks Kombatan Minta Pengembangan Kasus Rp 650 Miliar jangan Hanya Diungkap Saat Pergantian Kajati
Mantan Kombatan Serahkan Senpi ke Dandim Aceh Barat
“Kalau moral atau akhlak ini belum bagus, maka pembangunan akan sia-sia. Bisa saja dibangun tidak sesuai perencanaan atau ketika sudah selesai, masyarakat tidak mau merawat dan memeliharanya. Akibatnya, setiap tahun anggaran kita akan habis untuk membangun dan memperbaiki bangunan yang sama,” ungkap Abusyik.(*)
Catatan Najwa Shihab soal Kasus Baiq Nuril: Jika Diam Diinjak saat Bersuara Masuk Penjara
Buka Suara Usai Digugat Cerai Gisella Anastasia, Gading Martin: It’s Not Easy and It’s Not Gonna Be
Ustadz Abdul Somad Kembali ke Aceh, Berdakwah dari Sabang sampai ke Singkil, Ini Agendanya