Berdasarkan data yang diungkapkan PKS, sebagian besar pemilik sepeda motor adalah masyarakat menengah ke bawah.
Oleh karena itu, PKS ingin meringankan beban biaya hidup pemilik kendaraan motor.
Selain itu, mereka melihat bahwa sepeda motor sudah dijadikan sebagai alat produksi bagi publik.
Oleh karena itu, dengan penghapusan pajak sepeda motor, PKS menilai publik tidak perlu membuang waktu produktif mereka untuk mengurus hal-hal tersebut.
Terkait alasan-alasan itu, Dedi mempertanyakan kajian akademik yang mendasari pendapat PKS.
Menurut dia, sistem pelayanan daring yang saat ini diterapkan pihaknya untuk mengurus pajak dan SIM sudah mempermudah publik.
"Apakah mereka punya hasil riset yang memperkuat persepsi mereka seperti itu? Saat ini pelayanan online system bisa di mana saja dengan cepat, mudah, transparan, serta konsep pelayanan one stop service dengan mendekatkan pelayanan ke publik," jelas dia.
Baca: PORA XIII 2018, Kontingen Pidie Jaya Kembali Raih Tiga Medali, Ini Jumlah Perolehan Sementara
Baca: Marah Karena Dana Desa tak Cair, Warga Palang Kantor Kepala Desa Siti Ambia, Singkil
Baca: Seorang Direktur Benamkan Kepala Karyawannya ke Panci Air Panas, Aksinya Terekam Video
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PKS: Penghapusan Pajak Sepeda Motor dan Pemberlakuan SIM Seumur Hidup adalah Janji Konkret" dan Tanggapan Polri soal Janji PKS Hapus Pajak Sepeda Motor dan SIM Seumur Hidup