Beberapa penelitian sebelumnya juga menemukan hubungan antara lemak perut atau rasio pinggang dan panggul yang besar dengan volume otak yang lebih rendah.
Baca: Ketua KIP Subulussalam Mendadak Diganti, Komisioner Menghindari dari Media
Namun studi sebelumnya tidak melihat efek gabungan dari Indeks Massa Tubuh dan rasio pinggang-panggul.
Di studi terbaru ini, para ahli menganalisis data yang melibatkan lebih dari 9.600 orang Inggris dengan usia rata-rata 55 tahun.
Para partisipan diukur Indeks Massa Tubuh dan rasio pinggang-panggulnya, serta menjalani tes MRI untuk mengukur volume otak.
Mereka menemukan bahwa orang dengan Indeks Massa Tubuh yang tinggi dan volume pinggang-panggul yang tinggi memiliki volume otak lebih rendah dibanding orang yang hanya memiliki Indeks Massa Tubuh tinggi dan orang sehat.
Baca: Bupati Raidin Minta Penghulu Kute Prioritas Dana Desa Bagi Pedagang Kecil
Berikut angka pasti yang ditemukan para ahli, orang dengan Indeks Massa Tubuh dan rasio pinggang-panggul tinggi volume materi abu-abu rata-rata berukuran 786 sentimeter kubik.
Orang dengan Indeks Massa Tubuh tinggi dan rasio pinggang-panggul rendah, volume otaknya 793 sentimeter kubik.
Sedangkan orang yang sehat memiliki volume otak 798 sentimeter kubik.
Studi ini dilakukan setalah para ahli memperhitungkan faktor lain yang dapat memengaruhi volume otak termasuk usia, kebiasaan merokok, dan tekanan darah tinggi.
Baca: Keberatan Fotonya Digunakan Tim Prabowo-Sandi, Gatot Nurmantyo Pastikan Netral di Pilpres 2019
Meski studi ini tidak melihat mekanisme potensial yang menghubungkan lemak perut dengan penyusutan otak, ahli menduga apa yang dilihat dalam studinya disebabkan oleh zat inflamasi yang berperan dalam atrofi otak.
Ahli saraf dari Rumah Sakit Lenox Hill di New York, Gayatri Devi, yang tidak terlibat dalam penelitian mengaku setuju dengan studi terbaru ini.
"Penyusutan materi abu-abu otak tampaknya terkait dengan obesitas dan peningkatan lemak perut. Semua ini menunjukkan bahwa kesehatan pada umumnya sangat penting bagi kesehatan otak," kata Gayatri.
Para ahli mencatat studi mereka masih memiliki keterbatasan.
Baca: Pembentukan Tim Khusus Kasus Novel Timbulkan Reaksi Sejumlah Pihak: Pencitraan hingga Politisasi
Terlebih karena sebagian besar responden yang terlibat dalam penelitian adalah orang yang cenderung sehat.
Sehingga hasilnya mungkin tidak berlaku untuk populasi secara umum.
Artikel ini tayang pada Intisari Online dengan judul : Lemak Perut Dapat Menyusutkan Otak dan Buruk untuk Jantung, Kok Bisa?