Lima Psywar Jokowi Vs Prabowo Menjelang Debat Kedua Pilpres 2019

Editor: Zaenal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Capres Nomor Urut 01 Joko Widodo dan Capres Nomor Urut 02 Prabowo Subianto, saat Debat Pilpres pertama di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019).

3. Menteri Pencetak Utang

Tak hanya menyindir Jokowi secara langsung, Prabowo juga menyinggung pemerintah, melalui menteri keuangan yang ia tuding mencetak banyak utang untuk Indonesia.

Diketahui, kritikan 'Menteri Pencetak Utang' itu disampaikan Prabowo karena menurutnya situasi utang pemerintah saat ini sudah tidak wajar.

"Menurut saya, jangan disebut lagi Menteri Keuangan tapi mungkin Menteri Pencetak Utang. Bangga untuk utang, yang bayar orang lain," ujar Prabowo dikutip TribunWow.com dari Tribunnews, Sabtu (25/1/2019).

Prabowo juga menambahkan persoalan tersebut tidak bisa diselesaikan secara instan.

Ia menegaskan utang seperti penyakit dengan stadium yang lumayan parah.

"Ibarat penyakit ini stadium lumayan parah. Utang menumpuk terus," tambah Prabowo.

Baca: Prabowo Sebut Menkeu Mesin Pencetak Utang, Pejabat Kemenkeu: Mencederai Perasaan Kami

Jawaban Jokowi

Tak terima mentertinya dituding sebagai pencetak Utang, Jokowi langsung memberikan pembelaan.

Jokowi menilai Prabowo tak paham soal ekonomi makro, sehingga menyebut Menkeu Sri Mulyani sebagai pencetak utang.

"Kalau ada kita yang menyampaikan itu (sebut Sri Mulyani menteri pencetak utang), ya mungkin belum ngerti masalah ekonomi makro," ujar Jokowi di GOR Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (3/2/2019), dikutip dari Warta Kota.

Jokowi pun menyebut Sri Mulyani sebagai putri kebanggaan Indonesia.

"Juga menteri terbaik di dunia. Semuanya orang menghargai kok, semua orang hormat kepada Bu Sri Mulyani," sambung Jokowi.

Baca: Disebut Menteri Pencetak Utang, Sri Mulyani Tulis Puisi Untuk Prabowo: Bagaimana Engkau?

4. Belum Jadi Pemimpin Sudah Pesimis

Jokowi sempat membuat sindiran yang ramai dibicarakan, di mana ia mengkritik Prabowo yang dianggap terlalu pesimis.

Hal itu diungkapkan Jokowi saat kampanye di Kota Semarang, Minggu (3/2/2019).

Dalam kesempatan ini, Jokowi menyindir pidato viral Prabowo soal 'Indonesia Bubar 2030'.

"Belum jadi pemimpin kok sudah pesimis. Harusnya bangsa yang besar ini dibangun dengan rasa optimisme yang tinggi," ungkap Jokowi.

"Sehingga tantangan-tantangan ke depan bisa dihadapi bersama. Kalau mau bubar dan punah sendiri saja. Tidak usah mengajak rakyat," sambung Jokowi.

Baca: Jokowi Tanggapi Pidato Kebangsaan Prabowo Subianto: Jangan Pesimistis Lah!

Jawaban Prabowo

Menanggapi sindiran Jokowi, Prabowo jelas membantah dirinya pesimis soal masa depan Indonesia.

"Dibilang saya pesimis. Tidak. Justru saya optimis saya mau maju sebagai calon Presiden RI. Kalau saya pesimis ngapain saya maju, bikin capek saja," ucap Prabowo saat menghadiri ulang tahun ke-20 Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) di Sports Mall, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (6/2/2019), dikutip dari Kompas.com.

Tak hanya itu, dalam kesempatan ini, Prabowo juga menanggapi sindiran Jokowi soal tak paham ekonomi makro.

"Ada yang mengatakan Prabowo tidak mengerti ekonomi makro. Prabowo bisa baca angka dan angka-angkanya, semua tidak baik untuk bangsa kita sekarang," ujar Prabowo.

Baca: Relawan Milenial di Kuala Lumpur Malaysia Deklarasi Dukungan untuk Prabowo-Sandi

5. Selang Transfusi Darah, Ratna Sarumpaet, dan Surat Suara Tercoblos

Jokowi sempat melontarkan sindiran kepada Prabowo terkait pernyataan selang transfusi darah dan hoaks Ratna Sarumpaet.

"Saya tahu arah kebohongan yang dilakukan ke mana. Ingin menganggap kami ini melakukan kriminalisasi. Untung saja, beliau (Ratna) berani mengakui kesalahannya," kata Jokowi, dikutip dari Tribunnews, Minggu (3/2/2019).

Jokowi lantas menyindir soal kasus hoaks 7 kontainer surat suara tercoblos.

"Saat kami jawab dan diselidiki. Ternyata salah. Mereka yang buat berita hoaks, diam. Ada lagi bilang kalau selang darah di RSCM dipakai sampai 40 kali."

"Setelah dikonfirmasi, mereka diam lagi. Dikira masyarakat ini bodoh mau dibohong-bohongi seperti itu," sambung Jokowi.

Baca: Isu Kebangkitan PKI Hingga Kebohongan Ratna Sarumpaet, 10 Hoaks Sepanjang 2018 yang Menggemparkan

Baca: Pembuat Hoaks 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos Hapus Akun, Buang Ponsel, Lalu Kabur dari Jakarta

Tanggapan Prabowo

Terkait hoaks Ratna Sarumpaet, Prabowo mengatakan bahwa pihaknya jadi korban kebohongan Ratna.

Sementara terkait selang cuci darah yang dipakai 40 pasien di RSCM pada 2015, Prabowo mengaku mendapat laporan.

"Saya dapat laporan di RSCM ada alat pencuci ginjal yang seharusnya alat itu punya saluran-saluran dari plastik dari karet dan dari alat-alat tertentu yang hanya boleh dipakai satu orang satu kali," ujar Prabowo Subianto, dikutip dari Tribunnews, Kamis (3/1/2019).

"Jadi orang yang sakit ginjal dia harus hidup dari pencucian darah. Tapi kalau dia ke RSCM alatnya dipakai 40 orang dia dapatnya bisa macam-macam," sambungnya.

Baca: Terungkap, Ratna Sarumpaet Sudah Jadi Pasien Psikiater Selama Setahun Terakhir

Baca: Amien Rais Beberkan Kronologi Ratna Sarumpaet Bohongi Dirinya, Terhanyut dalam Akting Sinetron

Debat Pilpres II

Diketahui, debat kedua nanti akan membahas soal energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam (SDA), dan lingkungan hidup.

Berikut Jadwal Debat II Pilpres 2019:

Waktu: 17 Februari 2019

Lokasi: Hotel Fairmont, Senayan

Lembaga penyiaran: RCTI, GTV, MNC TV dan INews TV.

Tema: Energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, lingkungan hidup

Peserta: Calon presiden. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Deretan Psywar Jokowi Vs Prabowo Jelang Debat Kedua Pilpres 2019.

Berita Terkini