Padahal, rata-rata petani sangat membutuhkan pupuk.
Beberapa pemilik kios pengecer resmi menjelaskan, penebusan penebusan pupuk kepada distributor dilaksanakan akhir Februari ini.
Baca: Pupuk Langka Ratusan Petani di Abdya Serbu Toko Pupuk
Seperti diketahui bahwa kebutuhan pupuk bersubsidi di Kabupaten Abdya disalurkan oleh dua distributor yang ditetapklan produsen pupuk.
PT Pertani menyalurkan pupuk bersubsidi jenis SP-36, ZA, NPK Phonska, dan Organik ke kios pengecer resmi di enam kecamatan, yaitu Babahrot, Kuala Batee, Jeumpa, Blangpidie, Susoh dan Tangan-Tangan.
Sedangkan, untuk tiga kecamatan lainnya, Setia, Manggeng, dan Lembah Sabil ditetapkan sebagai penyalur adalah PT Meuligoe Raya.
Baca: Petani Abdya tak Perlu Khawatir, Pupuk Bersubsidi di Abdya Masih Tersisa 1.536 Ton
Penetapan kedau distributor tersebut merupakan kewenangan PT Petrokimia Gresik selaku produsen.
Kemudian, PT Meuligoe Raya ditetapkan sebagai distributor tunggal penyaluran pupuk bersubsidi jenis Urea, produksi PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) ke seluruh kecamatan atau sebanyak sembilan kecamatan, sejak dari Babahrot sampai Lembah Sabil.
Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Abdya, drh Nasruddin dihubungi Serambinews.com menjelaskan, pihaknya segera berkoordinasi dengan PT Pertani dan PT Meuligoe Raya selaku distributor agar segera menyelurkan pupuk bersubsidi.
Baca: Hasil Panen Padi di Pidie Turun Drastis, Mulai dari Pupuk Langka Hingga Irigasi tak Maksimal
Terutama jenis NPK Ponkha dan SP-36 ke kios-kios pengecer yang dilaporkan stoknya kosong.
Diakui bahwa petani sangat membutuhkan pupuk untuk pemupukan awal tanaman padi MT Gadu 2019, terutama petani di Kecamatan Blangpidie, Susoh dan Kuala Batee serta petani di sebagian Kecamatan Setia dan Tangan-Tangan.
“Saya segera telepon pihak distributor agar pupuk bersubsidi segera disalurkan,” kata Nasruddin. (*)