Laporan Zainun Yusuf | Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Petani di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) kecewa karena pupuk bersubsidi jenis NPK Ponskha dan SP-36 tidak tersedia (kosong) di kios-kios pengecer resmi selama dua pekan terakhir.
Peristiwa kelangkaan pupuk bersubsidi di awal musim tanam terjadi berulang kali.
Petani resah karena pada masa Musim Tanam (MT) Gadu 2019, padi yang berumur antara 15 sampai 20 hari sedang membutuhkan pemupukan awal.
Iskandar, petani dari Gampong Keude Blangpidie kepada Serambinews.com, Kamis (21/2/2019) mengaku kecewa karena pupuk NPK Ponskha tidak tersedia di seluruh kios pengecer setempat.
Baca: Stok Pupuk Dipastikan Aman
Padahal, tanaman padi MT Gadu 2019 sangat membutuhkan pemupukan awal.
Keluhan yang sama juga disampaikan dari Zul, Gampong Babah Lhueng, Blangpidie dan Agus dari Susoh.
Dua jenis pupuk bersubsidi tersebut dikatakan tidak tersedia di kios-kios pengecer selama dua pekan terakhir.
Baca: Penetapan Wilayah Penyaluran Pupuk Bersubsidi di Abdya Tak Sesuai Urutan Kecamatan
Petani tersebut menjelaskan karena kebutuhan sangat mendesak, maka tidak ada pilihan lain kecuali beralih menggunakan pupuk NPK non subsidi dengan harga tinggi mencapai Rp 185.000 per sak isi 50 kilogram.
Petani minta pihak distributor segera menyalurkan pupuk bersubsidi ke kios-kios pengecer karena memang sangat dibutuhkan.
“Bila pemupukan awal terlambat dikhawatirkan berpengaruh terhadap menurun tingkat produksi gabah,” kata Zul.
Beberapa kios-kios pengecer dihubungi Blangpidie, Kamis menjelaskan, dari lima jenis pupuk bersubsidi, tiga jenis yang tersedia, yaitu jenis Urea dan ZA dalam jumlah terbatas dan jenis Organik.
Sedangkan pupuk bersubsidi jenis NPK Ponskha dan SP-36 tidak ada stok alias kosong sama sekali.
Baca: Tanggapi Persoalan Kekurangan Pupuk Bersubsidi di Abdya, Ini Permintaan Kadistanbun Aceh
“Pupuk NPK Ponskha disalurkan pihak distributor ke kios-kios pengecer di Blangpidie pada pekan pertama Februari, tapi dalam satu hari stok habis setelah diserbu petani,” kata salah seorang pemilik kios pengecer di Jalan H Ilyas Blangpidie.
Penyaluran pekan pertama Februari lalu, kios pengecer resmi mendapat jatah paling banyak 10 ton pupuk NPK Ponskha.
Padahal, rata-rata petani sangat membutuhkan pupuk.
Beberapa pemilik kios pengecer resmi menjelaskan, penebusan penebusan pupuk kepada distributor dilaksanakan akhir Februari ini.
Baca: Pupuk Langka Ratusan Petani di Abdya Serbu Toko Pupuk
Seperti diketahui bahwa kebutuhan pupuk bersubsidi di Kabupaten Abdya disalurkan oleh dua distributor yang ditetapklan produsen pupuk.
PT Pertani menyalurkan pupuk bersubsidi jenis SP-36, ZA, NPK Phonska, dan Organik ke kios pengecer resmi di enam kecamatan, yaitu Babahrot, Kuala Batee, Jeumpa, Blangpidie, Susoh dan Tangan-Tangan.
Sedangkan, untuk tiga kecamatan lainnya, Setia, Manggeng, dan Lembah Sabil ditetapkan sebagai penyalur adalah PT Meuligoe Raya.
Baca: Petani Abdya tak Perlu Khawatir, Pupuk Bersubsidi di Abdya Masih Tersisa 1.536 Ton
Penetapan kedau distributor tersebut merupakan kewenangan PT Petrokimia Gresik selaku produsen.
Kemudian, PT Meuligoe Raya ditetapkan sebagai distributor tunggal penyaluran pupuk bersubsidi jenis Urea, produksi PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) ke seluruh kecamatan atau sebanyak sembilan kecamatan, sejak dari Babahrot sampai Lembah Sabil.
Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Abdya, drh Nasruddin dihubungi Serambinews.com menjelaskan, pihaknya segera berkoordinasi dengan PT Pertani dan PT Meuligoe Raya selaku distributor agar segera menyelurkan pupuk bersubsidi.
Baca: Hasil Panen Padi di Pidie Turun Drastis, Mulai dari Pupuk Langka Hingga Irigasi tak Maksimal
Terutama jenis NPK Ponkha dan SP-36 ke kios-kios pengecer yang dilaporkan stoknya kosong.
Diakui bahwa petani sangat membutuhkan pupuk untuk pemupukan awal tanaman padi MT Gadu 2019, terutama petani di Kecamatan Blangpidie, Susoh dan Kuala Batee serta petani di sebagian Kecamatan Setia dan Tangan-Tangan.
“Saya segera telepon pihak distributor agar pupuk bersubsidi segera disalurkan,” kata Nasruddin. (*)