Polda Sumut Perintah Polres dan Polsek Sweeping Untuk Cari 500 Napi Kabur, Termasuk Bus ke Aceh
SERAMBINEWS.COM, LANGKAT - Kaburnya ratusan narapidana atau Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Langkat menjadi atensi Polda Sumatera Utara.
Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto memastikan sudah menginstruksikan para personel mulai tingkat polres hingga polsek untuk melakukan sweeping.
"Kita sudah perintahkan untuk melakukan razia di jalan dan perbatasan. Ini melibatkan personel polsek dan polres," kata Irjen Pol Agus Andrianto, Kamis (16/5/2019).
Baca: Total 31 Siswa Aceh Raih Nilai 100 pada UNBK SMA Tahun 2019, Dua di Antaranya Dapat ‘Double’ 100
Kapolda juga sudah berkordinasi dengan Lapas Narkotika Langkat terkait data napi yang melarikan diri.
"Semua data napi sudah kita pegang dan disebarkan ke para anggota untuk mengantisipasi dan memperhatikan para pengguna jalan lintas dan jalan-jalan yang tidak jauh dari lapas hinai," ujarnya.
Agus mengimbau para napi di Sumut untuk menjalani masa hukuman di lapas ataupun rutan sesuai aturan.
"Lari bukan menyelesaikan masalah, malah menambah masalah baru," imbuhnya.
Ia pun memberi ultimatum kepada napi yang kabur agar segera menyerahkan diri secepatnya, daripada menyesal di kemudian hari.
"Kita akan kerjasama mencari ratusan WBP yang kabur. Serahkan diri lebih baik dari pada ditangkap anggota. Karena bisa lebih sakit," tegas jenderal bintang dua tersebut.
Baca: Apa Karya: Meunyoe Mantong Na Sabee Na Bude, Abeh Sabee Abeh Bude
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja menambahkan, begitu dapat informasi adanya tahanan Lapas Hinai yang kabur, pihak Polda Sumut langsung berkoordinasi dengan jajaran polres dan polsek untuk melakukan razia di jalan.
"Perhatikan para pengemudi dan penumpang mobil, truk dan sepeda motor. Mungkin para tahanan ada di situ," ujar mantan Wakapolrestabes Medan ini.
Jadi, sambung Tatan, personel sudah dikerahkan untuk melakukan pemeriksaan wajah sesuai data dari Lapas Narkotika Kelas III Hinai.
"Perbatasan menjadi tumpuan pemeriksaan dari pengendara dan penumpang mobil. Termasuk angkutan sewa seperti bus yang mau ke Aceh," katanya.
Baca: Hasil Real Count KPU Terbaru, Data Masuk 84,52%, Lihat Selisih Angka Jokowi vs Prabowo
Kronologi
Peristiwa kerusuhan di Lapas Narkotika Langkat, terjadi pada Kamis (16/5/2019) siang sekitar pukul 13.45 WIB.
Napi membuat kerusuhan dan membakar sejumlah tempat di Lapas, termasuk beberapa kendaraan baik mobil maupun sepeda motor. Di tengah kerusuhan tersebut, ratusan napi melarikan diri.
Kepala Trantib Lapas, Sunardi mengatakan napi yang kabur diperkirakan mencapai 500 orang.
"Ditaksir yang lari (kabur) itu ada 500 orang lebih. Kita tidak bisa dekat, di luar Lapas banyak orang itu," katanya.
Sunardi mengatakan, para napi berkumpul di bagian depan Lapas. Api juga masih berkobar di lokasi tersebut. Petugas tidak bisa mendekat untuk melakukan upaya keamanan.
Baca: Kasat Lantas Polres Aceh Besar Terima Penghargaan MURI, Ini Prestasi yang Ditoreh
Penyebab kerusuhan di Lapas Narkotika sampai berita ini diturunkan, masih simpang siur. Pejabat berwenang belum memberikan keterangan resmi terkait peristiwa ini.
Sejumlah napi menyebut kerusuhan dipicu penganiayaan seorang napi oleh oknum petugas Lapas (sipir) terhadap seorang napi. Penganiayaan itu berlangsung sekitar pukul 12.00 WIB.
Seorang napi yang biasa dipanggil Ajo, dianiaya oleh oknum petugas Lapas berinisial AT. “Dipukuli orang itu napi, sampai keluar kotorannya," ujar seorang napi berinisial G, Kamis (16/5/2019).
"Makanya kami ngamuk, sampai rusuh kayak gini jadinya,” sambungnya.
Baca: Bau Busuk Masih Menyengat, Warga Kembali Demo PT Medco
Adapun, alasan petugas menghajar napi tersebut karena diduga menggunakan narkoba di dalam Lapas.
Sementara itu, video kerusuhan Lapas Narkotika Langkat beredar luas di kalangan awak media.
Terlihat para napi berkerumum di depan gedung Lapas. Napi membakar sejumlah tempat di Lapas, termasuk beberapa kendaraan baik mobil maupun sepeda motor.
Tidak ada terlihat sama sekali petugas Lapas yang berjaga.
Baca: Tabrakan di Jeunieb, Seorang Kakek Meninggal Dunia, Begini Kronologisnya
Pasca-kerusuhan, petugas kepolisian berjaga di wilayah perbatasan. Personel Polres Binjai melakukan sweeping di daerah perbatasan Langkat-Binjai, tepatnya di Tandem Hilir, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang.
Personel Satlantas, Brimob, dan polisi berpakaian preman tampak memeriksa mobil-mobil yang hendak melintasi kawasan tersebut.
Pun Kapolres Binjai AKBP Nugroho turut memeriksa para penumpang di kendaraan-kendaraan yang melintas.
Baca: Lapas Narkotika di Sumatera Utara Rusuh, 500 Orang Kabur, Mobil dan Sepmor Dibakar
Kapolres Binjai AKBP Nugroho mengatakan, razia ini akan terus dilakukan, mengingat napi yang kabur dari Lapas Narkotika Langkat mencapai ratusan orang.
"Kami terus melakukan razia ini sampai semuanya ketangkep dan selesai. Bagi napi yang melarikan diri, kami mengimbau menyerahkan diri," ujarnya.
Informasi yang dihimpun tribunmedan.com, sejumlah napi yang melarikan diri sudah berhasil ditangkap kembali.
Namun, belum diketahui jumlah napi yang berhasil ditangkap kembali, dan total napi yang masih bebas berkeliaran di luar.(akb)
Baca: Lapas Narkotika di Sumatera Utara Rusuh, Polisi Sweeping Perbatasan, Cari Ratusan Napi yang Kabur
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul: Kapolda Ultimatum Ratusan Napi Langkat, “Serahkan Diri Lebih Baik daripada Ditangkap Anggota”,