Kisah Baybars, Pejuang Muslim Bermata Biru dengan Pedang Berbilah Lebar yang Kalahkan Mongol
SERAMBINEWS.COM - Al-Malik, Al-Zahir Rukn al-Dunia wal-Din Abu l-Fath Baybars adalah seorang pejuang Muslim bermata biru, yang memiliki pedang berbilah lebar dan bertemperamen kejam.
Terlahir sebagai petani miskin, dijual sebagai budak, dan dipaksa bertempur sebagai pejuang garis depan, dia dapat merebut kekuasaan dan menjadi karakter paling terkenal dalam sejarah Mesir pasca-Firaun.
Dia terlahir dari keluarga petani Kipchak Turk yang miskin, bertani di suatu tempat di semenanjung Krimea di Ukraina, Baybars, seperti banyak kerabatnya, tinggi dan kuat.
Dia memiliki rambut pirang dan bermata biru, meskipun satu dari matanya menderita katarak sehingga berwarna putih keruh.
Ketika dia masih muda, suku Baybars diserang oleh orang-orang Mongol.
Baca: Semburan Gas Berhenti, Pihak Terkait Harus Segera Tutup
Baca: Krueng Daroy Perlu Pengerukan, Revitalisasi Harus Ditingkatkan
Baca: 28 Atase Militer Kunjungi Aceh, Terkesan Kemampuan Kopral Hardius
Baca: Kisah Cinta Sehidup Semati, Kakek dan Nenek Ini Meninggal dalam Waktu Hampir Bersamaan
Dalam serangan itu orangtua Baybars dibunuh, desanya dibakar, dan menangkapnya untuk dijual sebagai budak di Damaskus.
Baybars dibawa kembali ke Mesir dan karena kelakuannya yang buruk dan kemampuannya menggunakan persenjataan, ia terdaftar di Infanteri pasukan Mamluk.
Dia dipaksa pindah ke Islam dan melayani Sultan.
Pada tahun 1260, para utusan dari Khan Besar tiba di Kairo.
Gerombolan Mongol yang tak terkalahkan sedang dalam perjalanan ke Mesir, dan hanya penyerahan tanpa syarat dari Sultan yang mampu mencegah kehancuran.
Baybars kemudian mengeksekusi utusan Mongol dan mengirimkan kepalanya kembali untuk Khan dalam sebuah kotak. Kemudian dia bersiap untuk perang.
Saat itu Mongol berada di bawah komando cucu Jenghis Khan.
Mereka telah menghancurkan Kekaisaran Asia Tengah, Kekaisaran China, 8 hari menjarah Baghdad, kemudian membunuh Khalifah (pemimpin Muslim) dengan menggulungnya di karpet Persia dan menginjak-injaknya dengan kuda.
Mereka meratakan Damaskus. Dan sekarang satu-satunya hal yang berdiri di antara Kekaisaran Mongol dan Yerusalem, Mekah, dan Kairo adalah pasukan Sultan Mesir dan Baybars.
Baca: Perut Rakyat, Lambang dan Bendera