Tak puas mahasiswa keluar dari ruangan ketua, dan mereka duduk berkumpul di halaman depan.
Sedangkan Azhari Cage kembali ke ruangannya.
Tak lama berselang, ternyata mahasiswa kembali menuju ke halaman depan berusaha menaikkan bendera.
Lagi-lagi aksi itu dihadang oleh polisi, saling dorong hingga kejar-kejaran dengan polisi terjadi.
Mendengar ada keributan di halaman depan, Azhari Cage kembali keluar ke lokasi berkumpul mahasiswa.
"Saat keluar saya liat mahasiswa sedang dipukuli sama polisi, saya bilang, jangan pukul, ...jangan pukul," ujarnya.
Ia pun masuk dalam kerumunan mahasiswa dan berusaha melerai.
Saat ini Mahasiswa mencoba melarikan diri ke arah luar gedung dewan yaitu ke jalan raya, polisi ikut mengejar.
Azhari juga yang melihat ada aksi kejar-kejaran menyusul mahasiswa ke jalan Raya.
Di jalan Raya depan gedung dewan itu lah, di tengahi aksi saling dorong Azhari Cage dipukuli oleh beberapa oknum polisi.
Hal itu juga terlihat dalam video yang beredar di sejumlah media sosial.
Politisi Partai Aceh ini pun tak terima dirinya dipukuli oleh petugas, karena ia berada di tengah kerumunan untuk melerai mahasiswa.
Ia menilai pemukukan terhadap dirinya sebagai pelecehan terhadap lembaga DPRA.
Karena saat itu ia turun menemui mahasiswa membawa nama DPRA.
Sehingga, atas izin pimpinan DPRA, ia melaporkan kejadian pemukulan dirinya ke Polda Aceh, Kamis (15/8/2019) malam.
Anggota DPRA, Azhari Cagee dipukuli saat berada dalam massa aksi demo di halaman kantor DPRA, Kamis (15/8/2019) sore.
Saat itu Azhari yang merupakan eks kombatan ini berbaur dengan mahasiswa dalam aksi demo.
Saat itu kondisi aksi memanas, karena mahasiswa ingin menaikkan bendera bulan Bintang di tiang yang sudah tersedia di halaman DPRA.
Aksi saling dorong pun tak terhindari hingga ke Jalan Raya depan gedung DPRA, dalam aksi itulah Azhari Cagee dipukuli.
Azhari Cagee mengatakan, karena aksi itu ia pun melaporkan kasus itu ke Polda Aceh.
Saat ini Azhari sudah melapor dan selesai melakukan visum di RS Bhayangkara.(*)