Mantan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Aceh, Dr Mahyuzar MSi secara khusus kepada Serambinews.com mengatakan, beasiswa Aceh Carong untuk masyarakat miskin adalah program prioritas yang dilakukan Pemerintah Aceh.
Aceh Carong sendiri adalah salah satu program unggulan Pemerintah Aceh yang juga janji politik Irwandi Yusuf dan Nova Iriansyah. Aceh Carong digagas untuk menyiapkan sumber daya manusia Aceh yang berkualitas.
Program ini bertujuan untuk menjadikan anak Aceh yang cerdas (carong) lewat pendidikan yang berkualitas, agar mampu bersaing, di tingkat nasional maupun internasional. Baik itu pendidikan vokasional, pendidikan dayah, maupun pendidikan umum.
“Program Aceh Carong langsung memenuhi kebutuhan rakyat. Pemenuhan sumber daya manusia melalui pendidikan yang bermutu agar bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat,” kata Mahyuzar.
“Pendidikan berkualitas akan membuat anak-anak Aceh menuju sukses dan akan mengurangi pengangguguran,” tambah Mahyuzar yang kini menjabat sebagai Staf Ahli Gubernur Aceh.
Sebelumnya, Mahyuzar menjabat sebagai Kepala BPSDM Aceh. Awal September lalu, dia dipindahtugaskan menjadi Staf Ahli Gubernur.
Saat menjabat Kepala BPSDM, Mahyuzar dan tim menyeleksi ratusan siswa-siswi sebagai penerima beasiswa Aceh Carong bagi keluarga miskin.
Setelah seleksi dan verifikasi, akhirnya 115 siswa-siswi dari keluarga miskin lulus dan ditetapkan sebagai penerima berdarkan surat keputusanKepala BPSDM Aceh Nomor BPSDM.422.5/116/2019.
“Beasiswa Aceh Carong untuk masyarakat miskin ini salah satu program prioritas yang diinstruksi pimpinan saat saya menjabat Kepala BPSDM,” katanya.
Sebelum Hujan, Kabut Asap Tebal di Subulussalam, Ini Tips Dokter
Ini Isi Petisi Aliansi Mahasiswa Pase yang Diteken Ketua DPRK Lhokseumawe dan Aceh Utara
Beasiswa Aceh Carong bagi masyarakat miskin, mengutamakan anak-anak Aceh yang baru lulus SMA dari keluarga miskin yang terkendala biaya untuk kuliah.
“Yang kita berikan ini adalah tamatan SLTA yang kategorinya miskin tapi berprestasi. Ini usulan dari kabupaten/kota. Kita seleksi dan verifikasi, sesuai dengan Pergub 28 tahun 2019,” kata Mahyuzar.
Untuk tahun 2019 ini, Pemerintah Aceh meluluskan 115 putra-putri Aceh dari keluarga miskin yang berprestasi sebagai penerima beasiswa Aceh Carong.
Seleksi dan verifikasi yang dilakukan BPSDM cukup ketat. Setiap usulan kabupaten/kota dites tulis, wawancara, lalu diverifikasi. “Kita verifikasi, langsung datang ke rumahnya, melihat rumah dan kondisi keluarga,” katanya.
Untuk tahun 2019, Pemerintah Aceh bekerja sama dengan kampus-kampus yang mengembangkan bakat dan minat. Semua kampus yang dijalin kerja sama untuk beasiswa kali ini, adalah kampus politeknik.
“Kita sasar politeknik-politeknik yang punya kualifikasi nasional. Tujuannya agar anak-anak miskin Aceh, selesai kuliah bisa mengembangkan dirinya dan memutus mata rantai kemiskian,” ujarnya.
Adapun 115 putra-putri Aceh dari keluarga miskin yang mendapat beasiswa Aceh Carong dari Pemerintah Aceh tahun ini, tersebar di delapan kampus politeknik di Indonesia.
Sebanyak 28 orang lulus di Politeknik Aceh, 20 orang di Politeknik Energi dan Mineral Akamigas Cepu, Jawa Tengah, dan 24 orang di Polteknik Kesehatan Aceh.
Selanjutnya sebanyak 10 orang di Politeknik Manufaktur Bandung, 8 orang di Politeknik Banyuwangi, 6 orang di Politeknik Jember, 10 di Politeknik Lhokseumawe, dan 9 orang di Politeknik Malahayati Aceh.
“Totalnya 115 orang, saat ini mereka semua sedang kuliah semester awal, silakan kontak ke kampus-kampus itu. Semoga ke depan jumlah yang akan kita tampung bertambah,” demikian Mahyuzar.(*)
Rina Bintar Handayani, Polwan Yang Jago Beladiri
Belum Diaspal Karena Tidak ada Izin PT KAI, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Bekas Rel Kereta Api