Demo di Aceh

Demo di Langsa Nyaris Rusuh, Karena Seorang Oknum Satpol PP Diduga Pukuli Mahasiswa

Penulis: Zubir
Editor: Taufik Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahasiswa yang sempat kuasai ruang rapat DPRK Langsa, Kamis (26/9/2019), akhirnya membubarkan diri setelah petisi tuntutan mereka diteken perwakilan dewan.

Laporan Zubir | Langsa

SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Aksi unjuk rasa Aliansi Mahasiswa Kota Langsa (AMKL) nyaris berbuntut rusuh, akibat seorang oknum Satpol PP diduga sempat memukul seorang mahasiswa di halaman gedung DPRK.

Namun kesalah pahaman yang nyaris memicu kerusuhan panjang ini cepat dicegah, setelah masing-masing pihak berhasil menenangkan situasi.

Saat itu mahasiswa yang telah lama berada di halaman gedung DPRK, memaksa masuk ke ruang rapat gedung dewan melalui pintu depan.

Anggota Satpam dan petugas Satpol PP dengan alat temeng coba menahan gerak mahasiswa masuk, sehingga terjadilah saling dorong antara mahasiswa dan pihak pengaman.

Kapolres Langsa, AKBP Andy Hermawan SIK MSc, yang datang langsung ke lokasi demo gedung DPRK Langsa ini berhasil menenangkan mahasiswa. 

Hingga akhirnya, mahasiswa diperbolehkan masuk ke ruang rapat dewan di lantai dua gedung DPRK Langsa ini.

Selanjutnya, mahasiswa dan seorang oknum Satpol PP yang diduga terlibat pemukulan seorang mahasiswa ini dilakukan mediasi oleh Kapolres, akhirnya kedua belah pihak sepakat berdamai.

Mahasiswa meminta seorang oknum personil Satpol PP yang diduga sempat memukul mahasiswa itu untuk meminta maaf di hadapan mahasiswa lainnya dalam ruang rapat gedung DPRK, dengan menggunakan microfon pengeras suara.

Saat itu mahasiswa juga bersedia meniggalkan ruang rapat gedung DPRK Langsa yang sempat mahasiswa duduki sekitar 1 jam ini, jika DPRK meneken petisi mereka. 

Namun saat ini seluruh dewan masih berada di Banda Aceh untuk mengikuti kegiatan orientasi, di Kantor BPSDM Aceh. 

Kapolres Langsa AKBP Andy Hermawan SIK MSc, yang berada di kerumunan mahasiswa di dalam ruang rapat gedung DPRK ini, coba memediasikan persoalan tersebut. 

Akhirnya ada sebuah titik temu, mahasiswa menerima jika petisi tuntutan mereka bawa ditandatangani dewan.

Namun tandatangan dewan ini diwakilkan oleh Kabag Pengawasadan Penganggaran Sekretariat DPRK Langsa, Sayed Munir SE.

Usai penandatangani petisi yang juga diteken oleh masing BEM baik IAIN Langsa, Kampus Cut Nyak Dhien, dan Akper Depkes, akai ini ditutup dengan pembacaan doa.

Kemudian sekitar pukul 14.00 WIB, mahasiswa dengan tertib keluar dari ruang rapat gedung DPRK Langsa ini, dan kembali ke kampus mereka masing-masing.

Bahkan sambil keluar dari gedung DPRK, para mahasiswa sambil bergegas dari sana juga bersalaman dengan Satpol PP dan aparat Polres. 

Baca: Demo Tolak RUU di Aceh Barat, SPBU Kuta Padang Tutup saat Pendemo Berlarian

Baca: Demo Renggut Nyawa Mahasiswa UHO Kendari, Alami Luka Parah di Dada, Polisi Bantah Pakai Peluru Tajam

Baca: Demo di Aceh Barat, Belasan Mahasiswa Pingsan dan Sesak Napas Dilarikan ke RSUD

Baca: Polwan Cantik Ikut Kawal Demo Mahasiswa di Bireuen, Nyaris Rusuh Hingga Akhirnya

Dilaporkan sebelumnya, seribuan lebih mahasiswa tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kota Langsa (AMKL), siang jelang sore ini menduduki Ruang Rapat Utama Gedung DPRK Langsa.

Sebelumnya setelah melakukan  aksinya di Mapolres Langsa selama 30 menit, para mahasiswa dengan berjalan kaki kembali melanjutkan aksi demonstrasinya ke gedung DPRK Langsa.

Sementara itu saat tiba ke gedung wakil rakyat sekitar pukul 12.00 WIB, mahasiswa nampak kecewa, karena tidak ada satu orang pun anggota DPRK Langsa di sana.

Kemudian setelah bernegosiasi dengan pihak keamanan dan pihak terkait Sekretaeiat DPRK Langsa, mahasiswa diperbolehkan masuk ke ruang rapat utama Gedung DPRK Langsa.

Menurut imformasi sekarang 25 anggota DPRK Langsa yang baru saja dilantik ini sedang mengikuti orientasi di Banda Aceh, yang diselenggarakan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Aceh.

Seorang anggota DPRK Langsa, Samsul Bahri alias Robert, yang dihubungi Serambinews.com via telepon, membenarkaan saat ini seluruh anggota DPRK Langsa termasuk Sekwan, sedang mengikuti orientasi di Kantor BPSDM Provinsi Aceh, di Banda Aceh. 

"Jadwal orientasi DPRK Langsa ini ditentukan oleh Pemerintah Aceh sejak tanggal 26 - 30 September, dan tidak bisa geser lagi, karena jadwal berikutnya telah ditentukan untuk DPR kabupaten/kota lainnya ," jelas Robert.

Samsul Robert menyampaikan permohonan maaf kepada adik-adik mahasiswa, karena tidak bisa menyambut kedatangan mereka di gedung DPRK ini. 

"Kegiatan orientasi ini wajib kami ikuti, bukan kami sengaja meninggalkan kantor dewan. Kami berangkat ke Banda Aceh kemarin (Rabu-red)," jelas Robert yang telah ditetapkan sebagai calon Ketua DPRK Langsa periode 5 tahun mendatang ini.

Hingga memasuki pukul 13.00 WIB, mahasiswa masih bertahan di halaman gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Langsa, dengan penjagaan ketat puluhan anggota Satpam DPRk, Satpol PP, dan personil Polres Langsa.

Baca: Ini Lima Tuntutan Aliansi Mahasiswa Kota Langsa Dalam Demo di Mapolres dan DPRK Langsa

Baca: Mahasiswa Duduki Gedung DPRK Langsa, Kecewa tak Bisa Jumpai Satu pun Anggota Dewan

Baca: Babak 6 Besar Liga 3 PSSI Aceh, PSBL Langsa Unggul Sementara 1-0 Atas PSLS Lhokseumawe

Baca: Tak Terima Dirazia, IRT Berpakaian Ketat dan tak Berjilbab Caci Petugas WH Langsa

Sebelumnya dilaporkan, Kapolres Langsa, AKBP Andy Hermawan SIK MSc, menandatangani petisi tuntutan Aliansi Mahasiswa Kota Langsa (AMKL) yang melakukan aksi unjuk rasa ke Mapolres setempat. 

Waktu itu Kapolres Langsa yang didampingi sejumlah perwira lainnya, menyambut langsung kedatangan para mahasiswa berabagi kampus di Kota Langsa ini di halaman Mapolres setempat.

Sebelum menandatangani petisi di hadapan mahasiswa, AKBP Andy Hermawan SIK MSc mengatakan, Polres Langsa selalu membuka ruang bagi para mahasiswa, dan pintu Polres ini terbuka 24 jam.

"Tidak hanya untuk mahasiswa yang berdemo, untuk keperluan lain saya juga terbuka. Karena adik-adik semua adalah bagian dari kehidupan dan keluarga saya," ujar Kapolres.

Dalam kesempatan itu, Kapolres juga menyampaikan permohonan maaf jika ada tindakan tidak pantas dilakukan oleh oknum Kepolisian kepada mahasiswa, saat demontrasi di Jakarta maupun daerah lainya. 

"Saya juga memohon maaf atas tindakan oknum kami yang disana. Aspirasi dari kawan-kawan semua hari ini akan kami laporkan kepada bapak Kapolri," sebutnya.

Kapolres Langsa juga berharap tindakan reprensif tidak pernah terjadi di Kota Langsa, karena dirinya yakin adik-adik mahasiswa semua adalah saudara-saudara kami sebangsa dan setanah air. 

"Jika terjadi tindakan reprensif oleh anggota saya, maka saya siap dicopot dari jabatan, karena saya bekerja mengabdi kepada bangsa, negara, dan masyarakat," tegas AKBP Andy Hermawan.

Sebelumnya dilaporkan, seribuan lebih mahasiswa yang tergabung Aliansi Mahasiswa Kota Langsa (AMKL), Kamis (26/9/2019) siang ini melancarkan aksi demo ke Mapolres Langsa dan DPRK Langsa.

Dalam orasinya Koordinator lapangan, Reza Nur Arif, menyampaikan lima petisi tuntutan mereka. Pertama, mahasiswa meminta RUU KPK segera di hapuskan.

Kedua, meminta kepada Presiden untuk mengusut tuntas kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau, Jambi dan Kalimantan.

Ketiga, meminta kepada Presiden untuk segera menanggulangi kebakaran hutan dan lahan yang terjadi serta bertanggung jawab atas kebakaran tersebut.

Keempat, meminta kepada Kapolri untuk mengusut tuntas dan mengadili oknum kepolisian yang bertindak anarkis dan reprensif terhadap mahasiswa perserta Aksi di seluruh Indonesia.

Kelima, apabila tindakan anarkis dan reprensif kepada Mahasiswa perserta Aksi terulang lagi, maka kami meminta kepada Presiden untuk memecat Kapolri.

Menurut mahasiswa, apabila poin 1 sampai dengan 5 tidak di tanggapi oleh Presiden, maka kami akan melakukan aksi dengan perserta lebih besar pada saat pelantikan Presiden.

Baca: UPDATE Dampak Gempa Ambon, 20 Orang Meninggal dan Ribuan Lainnya Mengungsi, Ini Data BNPB

Baca: Hasil Korea Open 2019 - Sama-sama Menang, Marcus/Kevin dan Fajar/Rian Lawan Lagi di Perempat Final

Baca: Kemungkinan Besar, Aceh tak Ikut PON XX Papua, Ini Penyebabnya

Sebelumnya, seribuan mahasiswa Aliansi Mahasiswa Kota Langsa (AMKL) dari kampus IAIN Langsa, STIKes dan Universitas SAINS Cut Nyak Dhien Langsa, serta Akper Depkes, pukul 10.30 WIB mulai bergerak ke Mapolres Langsa.

Mahasiswa berjalan kaki dari Lapangan Merdeka menuju Mapolres, menempuh rute Jalan A Yani (jalan protokol) yang dikawal mobil Polres Langsa.

Para mahasiswa akan menyampaikan aspirasi agar dihapuskannya RUU KPK, kebakaran hutan dan lahan (karhutla), dan sejumlah persoalan lainnya.(*)

Berita Terkini