Berita Abdya

Tinjau Jembatan Krueng Teukuh, YARA Abdya Tagih Janji Plt Gubernur

Penulis: Rahmat Saputra
Editor: Nurul Hayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua YARA Abdya, Miswar SH meninjau kondisi Krueng Teukuh.

 "Anehnya, Plt Gubernur Aceh kaget saat anggaran Krueng Teukuh telah dialihkan ke Mancang Riek, ini ada apa?, kok dinas bisa melawan perintah Plt," bebernya.

Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), menagih janji Plt Gubernur, Ir Nova Iriansyah untuk membangun jembatan Krueng Teukuh, Desa Lama Tuha, Kecamatan Kuala Batee.

"Kami meminta, Plt Gubernur Aceh untuk mewujudkan janjinya untuk masyarakat Abdya, terkait Jembatan Krueng Teukuh," ujar Ketua YARA Abdya, Miswar kepada Serambinews.com.

Pasalnya, kata Miswar, Plt Gubernur berjanji akan melanjutkan pembangunan itu.

Pada APBA Perubahan 2019.

"Saat kami meninjau langsung ke lokasi, belum ada tanda-tanda dilanjutkan, pembangunan jembatan Krueng Teukuh tersebut. Ini sangatlah ironis dan berbanding terbalik dengan janji Plt Gubernur," kata Miswar.

Menurut Miswar, seharusnya jembatan tersebut sudah selesai akhir 2018 lalu.

Baca: Pegawai Rutan Tapaktuan Teken Pakta Integritas Antinarkoba

Namun, Miswar tidak mengetahui pasti apa penyebab.

Sehingga, anggaran Rp 10 Miliar yang telah disetujui untuk jembatan Krueng Teukuh, bisa beralih ke jembatan Mancang Riek.

"Anehnya, Plt Gubernur Aceh kaget saat anggaran Krueng Teukuh telah dialihkan ke Mancang Riek, ini ada apa?, kok  dinas bisa melawan perintah Plt," bebernya.

Untuk itu, Miswar meminta Plt Gubernur Aceh, bisa merealisasikan janji untuk melanjutkan Krueng Teukuh paling lambat 2020.

Mengingat, lanjutnya, setiap harinya ada ribuan masyarakat harus bertarung nyawa mencari nafkah saat melintasi Krueng Teukuh, Desa Lama Tuha, Kecamatan Kuala Batee tersebut, karena harus naik rakit.

"Jika 2020 tidak ada tindakan dan terealisasi, maka jangan salahkan masyarakat Abdya murka terhadap Plt Gubernur Aceh. Apalagi janji itu disampaikan di depan Bupati, para pimpinan DPRK dan anggota DPRK Abdya," tegasnya.

Miswar menilai, kabinet Irwandi-Nova tidak paham dan peka terhadap pembangunan di Aceh.

Karena, saat daerah mengusulkan pembangunan yang diprioritas kabupaten, Bappeda Aceh dan dinas terkait malah mengalihkan.

Bahkan membatalkan usulan dan program, tanpa ada koordinasi dengan kabupaten.

"Ini sangat kita sesalkan. Karena, jembatan Krueng Teukuh ini sudah tujuh tahun terbengkalai. Namun, saat ada inisiatif baik dari bupati untuk melanjutkan kembali, malah dihambat oleh elit provinsi," tambahnya.

Bahkan, Miswar mengatakan, pihak provinsi terkait terkesan tidak loyal dan mendukung setiap program gubernur Aceh, dalam mewujudkan Aceh Hebat.

Karena, lanjutnya, sama-sama diketahui bahwa jembatan Krueng Teukuh merupakan sumber dan urat nadi perekonomian masyarakat dan petani Abdya.

Sehingga pembangunan jembatan rangka baja sangat diharapkan petani.

Baca: Ada Pengajian Umum Membahas Tentang Warisan di Lhokseumawe, Ini Tempat dan Jadwalnya

"Patut kita pertanyakan ada apa dengan Bappeda dan PU Aceh?, Karena, pembangunan jembatan krueng Teukuh ini, sudah dapat persetujuan dan didukung oleh Gubernur dan wakil Gubernur, kok mereka berani mengubah hingga gagal seperti ini," paparnya.

Untuk itu, ia meminta Plt Gubernur Aceh segera memanggil kepala Bappeda dan Dinas PU.

Sehingga jembatan yang sudah terbengkalai sejak 2012 silam tersebut, bisa dibangun 2020.

"Kami akan kawal janji ini, mengingat pembangunannya telah berulang kali gagal," pungkasnya.

Sebelumnya,Plt Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT berjanji akan membangun kembali jembatan Krueng Teukuh, Desa Lama Tuha, Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya).

Hal tersebut disampaikan, Nova Iriansyah, Selasa (18/12/2018) malam saat meninjau jembatan Krueng Teukuh bersama Bupati Abdya, Akmal Ibrahim, anggota DPR-RI, Teuku Riefky Harsya bersama tenaga ahli, Teuku Salsabil Ali, Asisten II Setdaprov, Taqwallah Mkes (yang kini menjabat Sekda Aceh), wakil Bupati Abdya, Muslizar MT, ketua DPRK Abdya, Zaman Akli, wakil ketua DPRK Abdya Romi Syah Putra, sejumlah rombongan dan kepala SKPK setempat.

Baca: Besok, Ada Pengajian Umum Tentang Warisan di Lhokseumawe, Ini Lokasi dan Jadwalnya

Peninjauan itu dilakukan menanggapi permintaan Bupati Abdya, Akmal Ibrahim SH.

Saat Nova Iriansyah melakukan kunjungan dan makan malam di rumah wakil ketua DPRK Abdya, Romi Syah Putra.

Sebelum turun ke jembatan Krueng Teukuh, tepatnya pada acara makan malam itu, Akmal sempat menyentil rumitnya pembangunan jembatan Krueng Teukuh.

Sehingga gagal dan tidak bisa dibangun pada 2019.

Mendengar pernyataan itu, secara spontan, Plt Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT mengaku, tidak mengetahui.

Ia bahkan kaget jembatan Krueng Teukuh tersebut, tidak masuk pada DOKA 2019.

Mengingat jembatan yang menghubungkan Kecamatan Kuala Batee dan Babahrot itu, sudah diminta pada Bappeda dan dinas PU menjadi prioritas pembangunan 2019.

Bahkan, Nova meminta agar Asisten II Setdaprov, dr Taqwallah MKes mencari cara agar jembatan Krueng Teukuh bisa dibangun 2019 mendatang.

Baca: Wakil Wali Kota Langsa Ingatkan Pakta Integritas Antinarkoba Petugas Lapas Bukan Seremonial

"Cari cara agar 2019 ini bisa masuk," ujar Plt Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT.

Seusai makan malam di rumah ketua DPC Partai Demokrat Abdya, Plt Gubernur Aceh, anggota DPR-RI Teuku Riefky Harsya, Bupati Abdya, Akmal Ibrahim SH bersama rombongan pun turun ke jembatan Krueng Teukuh.

Seusai meninjau jembatan Krueng Teukuh, Plt Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah berjanji, akan segera membangun jembatan yang sangat dibutuhkan oleh petani tersebut.

"Kita kita usahakan APBA-P (2019), atau selambat-lambatnya 2020," ujar Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah.

Bahkan, Nova berjanji akan menangangi langsung persoalan Jembatan Krueng Teukuh tersebut.

Sehingga masyarakat tidak lagi naik rakit pergi ke kebun.

"Jadi, ini langsung saya tangani, nggak saya serahkan lagi pada Bappeda," katanya.

Nova menilai, pembangunan jembatan Krueng Teukuh itu diperkirakan menghabiskan anggaran senilai Rp 15 Miliar.

"Insya Allah, 15 Miliar selesai ni. Kita usahakan, masuk di APBA-P, kalau APBA-P september bisa ditender ni," sebut magister Teknik Arsitektur ITB Bandung ini. (*)

Baca: Seribuan Siswa dan ASN Bireuen Zikir Bersama di Masjid Agung

Berita Terkini