“Secara teknis hal ini bisa kita pikirkan bersama dengan melibatkan semua elemen masyarakat,” kata Julinardi.
• Peringati Hari Santri, Walkot Subulusalam dan Pejabat Pakai Sarung
Seperti diberitakan, ZIS yang belum disalurkan Baitul Mal Abdya hingga pertengahan Oktober ini, tergolong besar mencapai Rp 8.283.072.440.
Dana ZIS yang masih ‘mengendap’ pada Kas Daerah (Kasda) atau Badan Keuangan Kabupaten (BKK) Abdya itu, terdiri atas ZIS tahun 2018 sebesar Rp 3.200.000.000.
Ditambah, ZIS Silpa penyaluran tahun 2017, tahun 2016, termasuk beberapa tahun sebelumnya juga belum disalurkan berdasarkan hasil audit Badan Periksa Keuangan (BPK) RI berjumlah Rp 5.083.072.440.
“Jadi total ZIS yang belum disalurkan mencapai Rp 8,283 miliar lebih,” kata Sekretaris Baitul Mal Abdya, Amri AR ST menjawab Serambinews.com, Senin (21/10/2019).
Dana ZIS tersebut hampir seluruhnya bersumber zakat dari gaji ribuan Pegawai Negeri Sipil (PNS) lingkup Pemkab Abdya, disetor ke rekening Baitul Mal melalui Kasda atau BKK Abdya.
Sebagai cacatan bahwa ZIS menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Abdya.
Tapi, penyaluran ZIS oleh Baitul Mal tetap berpedoman kepada mereka yang berhak menerima.
• BREAKING NEWS - Sopir Mengantuk, Truk Tangki Asal Medan Terbalik di Trumon Tengah, Ini Kerugiannya
Lalu, apa yang menjadi kendala sehingga dana ZIS dalam jumlah begitu besar belum disalurkan ?
Kepala Baitul Mal Abdya, Wahyudi Satria SPi dihubungi Serambinews.com, Senin sore menjelaskan, ZIS tahun 2018 sebesar Rp 3,2 miliar, dijadwalkan penyalurannya tahun 2019.
“Tapi, hasil audit BPK RI, ternyata masih ada ZIS sebelumnya yang belum disalurkan mencapai Rp 5 miliar sekian sehingga total ZIS yang belum tersalur mencapai Rp 8 miliar sekian,” katanya.
Dari jumlah tersebut diakui penyaluran tidak akan tuntas tahun 2019 dengan alasan waktu yang tersisa tinggal sedikit lagi.
Sehingga penyaluran ZIS tahun 2019 akan terjadi Silpa dan jumlahnya membengkak setelah ditambah ZIS tahun 2019.
Wahyudi Satria pada awal Oktober lalu menjelaskan bahwa Baitul Mal Abdya tahun 2019, sedang memproses administrasi penyaluran ZIS senilai Rp 3,062 miliar kepada sekitar 4.870 mustahik yang tersebar di 152 desa/gampong atau dalam sembilan kecamatan, sejak Babahrot sampai Lembah Sabil.
“Saat ini, masih dalam proses input data calon penerima ZIS, diharapkan pertengahan November sudah bisa disalurkan,” kata Wahyudi ketika dihubunghi kembali oleh Serambinews.com, Senin sore.