Dengan kadar 85 % piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan.
Peristiwa gerhana ini menjadi sorotan masyarakat Madinah saat itu.
Sebab pada hari yang sama (pada waktu pagi) meninggal anak Rasulullah yaitu, Ibrahim pada umur 16 bulan.
Semua masyarakat menduga bahwa gerhana matahari yang terjadi setelah selesai pemakaman anak Rasulullah itu adalah akibat dari meninggalnya anak Rasulullah.
Sehingga dalam isi khutbah, Rasulullah meluruskan isu itu dengan menyebutkan “Matahari dan bulan adalah bahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah.
• Kejari Tamiang Bidik Alurjambu
Terjadinya gerhana bukan karena kematian atau kehidupan seseorang.
Maka bila melihatnya, berzikirlah kepada Allah dengan mengerjakan shalat.
Ternyata shalat gerhana ini bagi Rasulullah saat itu merupakan shalat gerhana pertama dan yang terakhir dalam hidup Rasulullah.
Di mana sekitar empat bulan setelah peristiwa gerhana ini terjadi, yakni 12 Rabiul awal 11 H atau Juni 632 M Rasulullah wafat.
Bila dikaitkan antara Aceh dan Madinah dengan dua peristiwa gerhana matahari tersebut, ada kemiripan dan inilah yang menjadi istimewa.
Pertama, dari sisi nama gerhana, kedua gerhana itu berjenis gerhana matahari cincin.
Kedua, dari segi waktu kejadian, dua gerhana ini sangat mirip, sama-sama menjelang siang hari.
Ketiga, bentuk gerhana yang teramati, sama-sama kadarnya 85 % piringan matahari ditutupi bulan. (*)
• Kejari Tamiang Bidik Alurjambu