“Sabuk keselamatan ini sangat penting bila mana terjadi kecelakaan di jalan, sehingga tidak terlempar ke luar dan tetap berada di dalam posisi mobil tersebut,” ujar AKP Syabirin SH MSi
Lanjutnya, masyarakat Bener Meriah ini sudah patuh dalam penggunaan sabuk pengaman, kecuali mungkin pengguna mobil keluaraan tahun 60-70-an.
"Kita saran kan sabuknya tetap dipasang, namun dengan cara manual," ujarnya.
Tidak hanya itu, pihaknya juga melakukan penyitaan terhadap barang bukti berupa SIM sebanyak 220, dan STNK sebanyak 186 serta barang bukti kenderaan roda dua sejumlah 59 kenderaan.
Disamping itu, pelangar terbanyak di Tahun 2019 berprofesi sebagai Wiraswasta yang mencapai 173 orang dan pada urutan kedua adalah petani yang mencapai 116 orang serta mahasiswa dan pelajar sebanyak 110 orang.
“Di sini banyak pelajar yang menggunakan kenderaan roda dua hal itu dipicu akibat tidak adanya bus sekolah seperti di Kota Banda Aceh dan kota lain.
Sehingga kedepan perlu adanya bus sekolah dan sosialisasi bersama-sama yang dilakukan oleh polntas dan media,” harapnya.
• Dokter Ini Pukuli Wajah Kekasihnya hingga Remuk, Pelaku Marah Korban Menolak Berhubungan Badan
Pihaknya juga mengaku melakukan penilangan terhadap kenderaan roda dua sebanyak 270 kenderaan dan kenderaan roda empat pribadi sebanyak 91 kenderaan serta mobil barang sebanyak 56 unit.
“Allhamdulilah dibeberapa kasus mengalami penurunan dan kita akan terus menciptakan budaya malu sehingga masyarakat Bener Meriah malu melakukan pelanggran dan harus berurusan dengan kepolisian” urainya.
Ia juga berharap, ke depanya Satlantas Polres Bener Meriah dapat bekerja sama dengan media untuk melakukan sosialisasi tertib lalu lintas kepada pengendara yang akan melintas di Kabupaten Bener Meriah demi keselamatan masing-mmasing.
“Tanpa tertip lalulintas kecelakaan akan terus bertambah,” ujarnya.
• Genjot Disiplin Pemain Persiraja Selama di Sidoarjo, Ini Penekanan Pelatih Hendri Susilo
• Dinas Kesehatan Aceh Gelar Bakti Sosial di Sekolah-sekolah