Berita Subulussalam

Dampak Ratusan Bangkai Babi Hanyut di Sungai Souraya, Warga Subulussalam Takut Makan Ikan

Penulis: Khalidin
Editor: Jalimin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto bangkai babi di sungai Souraya Subulussalam.

Dampak Ratusan Bangkai Babi Hanyut di Sungai Souraya, Warga Subulussalam Takut Makan Ikan

 

Laporan Khalidin I Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Dampak ratusan bangkai babi yang hanyut di sungai Souraya, Kota Subulussalam dalam beberapa hari terakhir mulai terasa. Buktinya, kini banyak warga di Kota Subulussalam yang mendadak jadi takut makan ikan.

”Banyak kali warga yang ketakutan makan ikan gegara masalah bangkai babi di sungai Souraya kemarin,” kata Elia Fitri, salah seorang warga kepada Serambinews.com, Jumat (15/11/2019).

Masalah ketakutan makan ikan air tawar termasuk ikan laut juga menggema di media sosial facebook. Para pengguna facebook di Kota Subulussalam banyak memposting soal imbauan sementara jangan makan ikan lantaran dikuatirkan telah terpapar virus cholera bangkai babi yang hanyut di sungai.

“Sementara waktu jangan makan ikan dulu, mari beralih ke telur,” tulis para netizen

Selain menawarkan solusi mengonsumsi telur sementara waktu beberapa warga menyarankan mengganti menu ikan sungai ke ikan kolam seperti lele, mas, nila dan lainnya.  Selain pedagang ikan, jadi kurang laku, rumah makan penyedia menu ikan air tawar juga mulai terkena dampak. Padahal, selama ini ikan air tawar merupakan menu paling populer di Kota Subulussalam. 

Salah satu rumah makan penyedia menu ikan air tawar bahkan harus mengklarifikasi jika ikan mereka bukan dari sungai Souraya.

Wali Kota Banda Aceh Raih Anugerah Kihajar 2019

Selain Timah Pukat, MU juga Curi Celana Dalam Wanita, Polsek Kuta Alam Sempat Curigai untuk Mistik

Selain Timah Pukat, MU juga Curi Celana Dalam Wanita, Polsek Kuta Alam Sempat Curigai untuk Mistik

”Assalamu'alaikum semua jangan kuatir, ikan di rumah makan Subulussalam bukan dari sungai souraya ya,tapi ikan kita dari kampong samar dua yg merupakan anak air yg jauh dari sungai soraya,yang tidak tercemar dari sungai besar,jadi aman untuk kita konsumsi ikan ya terimakasih hanya sekedar informasi,” tulis admin RM Subulussalam.

Terkini, informasi yang diterima wartawan jika bangkai babi hanyut di Sungai Souraya bukan lagi puluhan tapi ratusan. Bahkan, menurut salah seorang tokoh masyarakat, bangkai babi yang hanyut dalam beberapa hari terakhir ini  merupakan kali pertama terjadi.

Adalah Bahagia Maha, tokoh yang juga anggota DPRK Subulussalam menyatakan hingga usianya 45 tahun baru ini menyaksikan banyaknya babi dibuang ke sungai Souraya. Bahagia pun mengecam aksi pembuangan bangkai babi ke sungai Souraya yang merupakan sumber penghidupan masyarakat Kota Subulussalam.

Sebagaimana berita sebelumnya, masyarakat Kota Subulussalam mulai dihebohkan dengan banyaknya bangkai babi hanyut di Sungai Souraya dalam beberapa hari terakhir. Pasalnya, berat dugaan bangkai babi tersebut mati akibat terpapar penyakit kolera.

Disahkan tak Sesuai Aturan, Darwati Tolak Penetapan Fraksi PNA di DPRA, Hanya Akui PNA Versi Irwandi

”Sudah beberapa hari ini banyak bangkai babi yang hanyut di sungai Souraya,” kata Andong Maha, salah seorang warga asal Desa Sigrun, Kecamatan Sultan Daulat, kepada Serambi, Kamis (14/11/2019)

Informasi yang dihimpun Serambinews.com, hingga Kamis (14/11/2019) sejumlah bangkai babi masih terlihat hanyut di Sungai Souraya. Seperti terjadi di dekat jembatan Desa Dah, Kecamatan Rundeng, Kota Subulusalam. Kabar  soal bangkai babi yang hanyut di Sungai Souraya videonya diposting di akun facebook salah seorang warga Subulussalam.

Halaman
123

Berita Terkini