Empat Rumah Warga di Negeri Antara Bener Meriah Kembali Dirusak Gajah Liar
Laporan Budi Fatria | Bener Meriah
SERAMBINEWS.COM, REDELONG - Kawanan gajah liar kembali merusak empat unit rumah warga di Kampung Negeri Antara, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah.
Keempat rumah warga yang dirusak gajah liar itu merupakan milik Amin, Udin, Cekgu dan Dani.
Reje Kampung Negeri Antara, Riskanadi kepada Serambinews.com, Jumat (27/12/2019) malam mengatakan, hewan bertubuh besar tersebut kembali merusak empat unit rumah warga yang terjadi pada tanggal 25-26 Desember 2019.
Selain merusak empat unit rumah warga, kawanan gajah liar itu juga merusak ratusan hektar kebun milik warga yang isinya pinang, pisang, sawit dan tanaman lainnya.
Menurut Riskanadi, rumah warga yang dirusak gajah liar itu tidak jauh dari jalan nasioanal sekira 6 meter dari jalan raya lintasan Bireuen-Takengon.
“Kondisi rumah yang rusak dindingnya sudah jebol, untuk sementara tak bisa dihuni lagi,” ujar Riskanadi.
• Syah Rian Kritis 3 Hari Kecanduan Game Online Free Fire dan Mobile Legend, Sempat Kejang-kejang
• Partai dalam Koalisi Aceh Bermartabat Borong Semua Pimpinan Alat Kelengkapan DPRA
• Dewi Tanjung Kaget Polisi Penyerang Novel Baswedan Ditangkap, Tagar Tangkap Dewi Tanjung Trending
Lanjutnya, kebun milik warga yang dirusak hewan dilindungi itu sudah rata dengan tanah seperti terjadi tsunami, pohon pinang, pisang, sawit bertumbangan.
Saat ini, kata Riskanadi, kawanan gajah liar berpencar ada tiga kelompok, diantaranya di
Dusun Jalung, Dusun Mandiri, dan sebagian ada di Dusun Mekar Jaya, serta sebagian lagi ada di Km 35.
Dia menambahkan, di Km 35 ada satu ekor gajah liar terluka karena kesetrum akibat kayu yang direbahkan atas kabel tegangan tinggi oleh gajah liar dan diduga mengenai tubuhnya.
“Gajah kesetrum itu kondisinya sudah susah untuk berjalan karena ada bagian tubuhnya yang terluka,” kata Riskanadi.
Warga Kampung Negeri Antara, menurut Riskanadi saat ini masih melakukan jaga malam untuk mengantisipasi gajah liar masuk ke pemukiman warga.
“Ada lima dusun saat ini masih melakukan ronda dan jaga malam untuk mengamankan dusun masing-masing dari gangguan gajah liar,” sebut Riskanadi.
• KIP Aceh Minta KIP Kabupaten/Kota Segera Susun Draf Tahapan dan Anggaran Pilkada 2022
Akibat konflik gajah ini, kata Riskanadi masyarakat Negeri Antara sebagian sudah ada yang pindah mencari pekerjaan lain diluar daerah.
“Pergi ke kebun apa yang mau dipanen, pisang, pinang, sawit sudah rebah semua,” pungkas Riskanadi.
Pohon-pohon yang biasanya tidak disukai gajah, juga dirusaknya, seperti pohon durian, jengkol dan kemiri.
Sebanyak 232 warga Kampung Negeri Antara sekarang ini telah mengurus surat mandah untuk pindah ke luar daerah mencari pekerjaaan lain.
“Anak istrinya masih tinggal disini, mereka hanya mencari pekerjaan lain di luar daerah selama konflik gajah ini,” beber Reje Kampung Negeri Antara, Riskanadi.
Sedangkan warga yang masih bertahan disini, ada yang bekerja di perusaan-perusahan pekebunan sawit.
Untuk itu, Riskanadi berharap Pemerintah Pusat betul-betul memperhatikan dan melihat kondisi masyarakat kami yang sekarang ini kehilangan mata pencaharian sehari-hari dari betani.
“Kami berharap ada perhatian dari Pemerintah Pusat terhadap konflik gajah liar di Pintu Rime Gayo,” tutup Riskanadi.(*)
• Anthony Joshua Ungkap Syarat Tyson Fury Bisa Kalahkan Deontay Wilder
• Turnamen Piala Camat Peusangan, Tuan Rumah Benam Bijeh Mata