Hoaks gempa megathrust di Selat Makassar
Daryono pun saat dikonfirmasi Kompas.com menyangkal hoaks gempa dan keadaan megathrust yang bergerak di Selat Makassar.
"Disebutkan, megathrust ini mampu memicu gempa maha dahsyat. Tentu saja informasi ini tidak benar," tegas dia.
Daryono menjelaskan wilayah Pulau Sulawesi memiliki 48 struktur sesar aktif dan satu zona Megathrust Sulawesi Utara.
Hal itu ditulis dalam buku Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia yang diterbitkan Pusat Studi Gempa Nasional (PUSGEN) tahun 2017.
Daryono memaparkan megathrust adalah istilah untuk menyebut sumber gempa di zona penunjaman lempeng, tepatnya lajur subduksi landai dan dangkal.
Zona megathrust di Sulawesi, letaknya berhadapan dengan wilayah pesisir pantai utara Sulawesi Utara, Gorontalo, dan sebagian Sulawesi Tengah bagian utara.
• Bunga Bangkai Tumbuh di Kebunnya, Petani Subulussalam Gratiskan Warga Berswafoto
• KPK Batal Segel Kantor PDI-P, Pakar Singgung Tindakan Merintangi Penanganan Perkara
Megathrust Sulawesi Utara merupakan sumber gempa yang berpotensi memicu gempa kuat.
Dengan begitu jika gempa megathrust terjadi di Selat Makassar atau pantai barat Pulau Sulawesi itu adalah tidak benar.
Sulawesi memang merupakan wilayah rawan gempa.
Mengingat wilayahnya banyak terdapat sumber gempa.
Kendati demikian, kata Daryono, potensi gempa harus disampaikan kepada masyarakat apa adanya sesuai fakta tidak berlebihan hingga menimbulkan kecemasan masyarakat.
Sejarah gempa di Sulawesi
Catatan sejarah gempa dan tsunami menunjukkan sejak tahun 1800, di Pulau Sulawesi dan sekitarnya sudah terjadi 69 kali gempa merusak dan tsunami.
Gempa merusak terjadi lebih dari 45 kali dan tsunami terjadi lebih dari 24 kali.