Namun, akibat wabah corona ekspor sarang ke China mengalami kendala.
Hal itu karena banyak penerbangan ke China yang ditunda bahkan ditutup.
"Selama ini pembeli terbesar dari China. Sedangkan di China sekarang sedang heboh wabah virus Corona,” ujar H Semi.
• Seminar IMPAS Jakarta, Dibuka Plt Gubernur, Pembicara Kunci Menteri Sofyan A Djalil
Selain sarang burung walet, virus corona sebelumnya juga dilaporkan berdampak pada bisnis kelapa sawit.
Bisnis Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit, ternyata ikut terdampak virus corona yang melanda China.
Sehingga mengalami penurunan harga, termasuk di Kota Subulussalam.
Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kota Subulussalam, Subangun Berutu Rabu (29/1/2020) membenarkan.
Terjadinya penurunan harga TBS di daerah ini sebagai dampak virus corona yang menerjang harga minyak sawit mentah (CPO).
Menurut Subangun, awalnya penurunan harga TBS tersebut lantaran suasana imlek di mana terjadi libur panjang.
Libur imlek memicu turunnya permintaan minyak kelapa sawit mentah.
Sehingga menyebabkan harga TBS ikut merosot.
Namun, belum usai libur imlek bisnis CPO kembali terguncang.
Menyusul merebaknya virus CPO di China.
• Penggerebekan PSK oleh Andre Rosiade Tuai Polemik, Pihak Hotel Siap Buka Tabir Kejadian Sebenarnya
Dikatakan, pelemahan permintaan dari China dan India jadi pemicu utama anjloknya harga CPO pada perdagangan.
Subangun menjelaskan, virus corona menjadi salah satu faktor melemahnya permintaan CPO dari China.