Luar Negeri

Pembantu Ayatollah Ali Khamenei Meninggal Terinfeksi Virus Corona, Korban Jiwa Jadi 54 Orang di Iran

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

Meski begitu, bukan berarti tidak ada kabar baik dari kasus virus corona di Iran.

"Untungnya, bersamaan dengan berita tidak baik dalam beberapa hari terakhir, ada 175 kesembuhan di beberapa provinsi.

Mereka telah dirawat dan meninggalkan rumah sakit," lanjut Jahanpour.

Cara-cara untuk memerangi virus yang sudah membunuh lebih dari 2.000 jiwa di seluruh dunia ini juga terus diupayakan.

Salah satunya adalah saran dari ulama lokal di Iran, agar pasien virus corona mengonsumsi gula merah dalam jumlah besar, membakar tanaman rue liar, dan menghirup tembakau.

Kematian AS

Dari Negeri "Uncle Sam" dilaporkan terdapat dua kematian akibat Covid-19 yang terjadi di King County, Negara Bagian Washington, pekan lalu.

Peneliti dari Pusat Penelitian Fred Hutchinson dan University of Washington menuturkan, mereka punya bukti virus itu sudah bersirkulasi selama enam pekan di DC.

Artinya, ada kemungkinan terdapat ratusan kasus yang tak terdeteksi di area tersebut.

Pemerintah pusat berusaha menenangkan publik.

Wakil Presiden Mike Pence dan Menteri Kesehatan Alex Azar menyatakan, jajarannya berusaha menjamin bahwa otoritas pusat maupun negara bagian bisa melakukan tes ke warganya.

Ribuan alat tes sudah dibagikan, dengan ribuan lainnya bakal menyusul, demikian keterangan keduanya pada wawancara televisi Minggu (1/3/2020).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pembantu Pemimpin Tertinggi Iran Meninggal karena Virus Corona",

Berita Terkini