Keluhan Bupati Tamiang Warning bagi Aceh, Syech Fadhil: Ini Bisa Jadi Bom Waktu Ledakan Covid-19
Laporan Yocerizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Pemerintah Aceh harus bergerak cepat. Keluhan Pemkab Aceh Tamiang yang kesulitan mengawasi warga pendatang atau warga Aceh perantauan merupakan warning yang harus diwaspadai.
Hal itu disampaikan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Aceh, Fadhil Rahmi, kepada Serambinews.com, Selasa (7/4/2020). Ia mengaku prihatin dengan kondisi tersebut.
“Ini harus segera disikapi, kalau tidak, akan menjadi bom waktu ledakan Covid-19 (Corona) di Aceh. Kita sangat tidak berharap itu terjadi,” kata dia.
Senator asal Aceh yang akrab disapa Syech Fadhil ini mengaku sudah sejak awal mengkhawatirkan hal itu mengingat Aceh Tamiang merupakan pintu masuk utama ke Aceh melalui jalar darat dan laut.
Ketidakmampuan Pemkab Tamiang mengawasi ketibaan warga Aceh perantauan, menurutnya menunjukkan bahwa Aceh telah kebobolan.
“Seharusnya, seluruh warga yang tiba itu didata, dicatat namanya, asalnya dan dikarantina,” imbuhnya.
• Komandan Militer Senior Iran: Presiden AS Donald Trump Lebih Berbahaya dari Virus Corona
• Menolak Hubungan Suami Istri Karena Corona, Ini Hukumnya
• China Hadapi Peningkatan Kasus Pasien Positif Virus Corona Tanpa Gejala
Kebobolan itu lanjut Fadhil Rahmi, sekaligus menunjukkan kurangnya koordinasi yang dilakukan oleh Pemerintah Aceh dengan unsur pimpinan daerah lainnya di kabupaten/kota.
“Sebenarnya rakyat menunggu adanya rapat koordinasi ini, karena masalah Covid-19 adalah masalah yang luar biasa,” pungkas Syech Fadhil.
Masalah yang dihadapi Pemkab Tamiang, menurut dia, juga dihadapi oleh Pemkab Aceh Tenggara dan Subulussalam, yang berbatasan langsung dengan Sumatera Utara.
Hanya saja pintu masuk terbanyak berada di Aceh Tamiang, karena kabupaten ini memiliki laut yang terhubung langsung dengan dunia internasional, terutama Malaysia.
Karena itu, Syech Fadhil kembali mengingatkan bahwa persoalan yang dihadapi Pemkab Aceh Tamiang bukanlah persoalan sepele, karena dampaknya akan dirasakan oleh seluruh masyarakat Aceh.
Itu sebab penting dilakukan rapat koordinasi yang melibatkan seluruh pimpinan daerah di Aceh. Dari rapat itu akan bisa dicarikan solusi terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi.
• Jumlah Traveler Bireuen Mendekati 2.000 Orang, Ini Langkah Penanganannya
• Sri Mulyani Pastikan Gaji ke-13 dan THR untuk PNS, TNI-Polri Sudah Tersedia, Kecuali Pejabat Ini
• Antisipasi Covid-19, Istri Mantan Anggota DPRK Subulussalam Dicambuk Dalam Rutan, Kasus Chat Mesum
Misalnya, jika Pemkab Aceh Tamiang tidak mampu melakukan pengawasan dan karantina karena keterbatasan anggaran, Pemerintah Aceh bisa turun tangan membantu.