SERAMBINEWS.COM - Apakah seseorang yang berpuasa Ramadhan tetapi tidak mengerjakan salat lima waktu bisa membatalkannya?
Termasuk bagaimana jika orang itu sengaja meninggalkan salat?
Pertanyaan tersebut seringkali ditanyakan oleh Umat Islam yang tengah menjalankan ibadah puasa Ramadan.
Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Jawa Tengah, Wahid Ahmadi memberikan penjelasan mengenai jawaban pertanyaan tersebut.
Wahid Ahmadi mengatakan, menurut para ulama, ada dua jenis orang yang meninggalkan salat.
"Yang pertama inkaron, yang ke dua tahawunan," kata Wahid Ahmadi dikutip dari kanal YouTube Tribunnews.com.
Inkaron yakni orang yang sengaja tidak mengerjakan salat lima waktu, di mana itu merupakan tindakan mengingkari kewajiban.
• Asteroid akan Mendekati Bumi Pada 15 Ramadhan, Kecepatan 5,72 Kilometer per Detik, Ini 5 Faktanya
• Siswa SMA Rayakan Kelulusan Hura-hura dan Corat-Coret Baju, Sekolah Diminta Tinjau Ulang Kelulusan
• Sahkah Puasa Ramadhan Jika Mandi Wajib Sesudah Sahur? Ini Penjelasan Ustaz
Wahid Ahmadi menyebut, orang yang mengingkari kewajiban salat tidak dianggap sebagai muslim.
"Kalau sudah mengingkari, berarti dia sudah tidak dianggap sebagai muslim, kafir itu kalau mengingkari kewajiban salat," terangnya.
Sedangkan tahawunan yakni orang yang tidak mengerjakan salat tetapi hatinya masih beriman.
Orang itu mengakui bahwa salat itu wajib, namun dia merasa belum bisa mengerjakan sehingga mengabaikan salat lima waktu.
• Virus Corona Menghantam Penjara Filipina, Lebih dari 300 Kasus Dikonfirmas dari Balik Jeruji
• Viral, Seorang Pria di Malaysia Terkejut Mendapati Mangkuk Dalam Bungkusan Nasinya
Menurut Wahid Ahmadi, orang yang termasuk dalam jenis inkaron tidak wajib berpuasa.
Sebab syarat utama berpuasa adalah orang tersebut mukmin, sementara orang jenis inkaron dianggap sebagai kafir.
"Untuk orang yang kedua yang tidak salat tetapi dia hanya tahawunan atau karena mengabaikan, dia tetap wajib berpuasa dan puasanya sah."
"Silakan berpuasa dan diharapkan dengan puasa itu dia akan terdorong untuk melaksanakan salat lima waktu," ujar Wahid Ahmadi.